Voice the code breaker

part 5

"Dek baru pulang sekolah ya" tanya melody saat nabilah akan duduk di meja kerjanya.

Nabilah hanya berdehem.ia sudah berganti baju dgn pakaian detective nya.

"Kak kinal,nju" panggil nabilah membuat yg dipanggil yg mejanya tak jauh dari sana pun menoleh.

"Kenapa dek?"

"Kenapa bil?"

"Ikut gue sekarang ke pelabuhan" tukas nabilah lalu berdiri.

"Dek ngapain?itu jauh lo dek" tanya ve.

"Bil kan gak ada penelepon kasus terus kita ngapain kesana?" tanya shania.

(Informasi disini,kinal,ve,shania adik kakak dan yg bungsu shania)

"Emang kalo ada kasus harus telepon dulu iya!! mungkin kalian gak ngerasain.tadi ada nomor lain nelpon gue tapi cuman sebentar dan gue bisa denger detak jantung dan deru nafas yg tercekat dari korban itu!!" ucap nabilah yg terpancing emosi.

"Sabar bil jangan emosi kek gitu" ucap sinka pada sahabatnya itu.

"Kalo kalian golden tim dan divisi 112 kepolisian dan detective lain gak mau biar gue aja!" ketus nabilah lalu berlari meninggalkan ruang kerja mereka tanpa menghiraukan panggilan panggilan yg lain.
.

.

.

"Bil maafin kita ya soal tadi" ucap shania.

"Iya bil kakak juga gak tau soal itu"ucap kinal.

" kamu juga aneh deh masa bisa denger detak jantung dia yg jauh dari kamu"ucap beby.

Brakk

"Cepat berpencar,beby sama kak kinal lo nju sama gue" ucap nabilah datar.

Sedari tadi mereka sudah menempuh perjalan menuju pelabuhan.bahkan berusaha meminta maaf pada nabilah nun nabilah tak menggbrisnya.saat sampai ia segera mencari keberadaan korban itu.

"Nabilah kamu dimana sekaramg?" suara ve muncul di alat komunikasi kecil yg ada di kerah bawah baju nabilah dan beby juga yg lain.

"Tolong tunjukin dimana tempat sunyi dan sangat sepi disini!" tukas nabilah.

"Dekat toko mainan gang 1 yg sempit" kini melody yg bersuara.

Dgn cepat nabilah menarik shania dengannya.

Hah...hah...hah

Nabilah mendengar suara deru nafas tak beraturan.ia memfokuskan fikirannya pada suara itu hingga ia berjalan ke arah gang yg sempit.

Makanya jangan bertingkah

Shit! Langkah nabilah terhenti saat sebuah suara yg sangat ia kenal bahkan ingin ia habisi terdengar.ya suara itu adalah suara pembunuh nadila.dan ia menggunakan kalimat yg sama pada korbanya.