part 10

797 70 33
                                    

"Suster cepat tolong teman saya..!!" teriakan panik shania menggema di rumah sakit.

Beberapa suster pun datang menggotong tubuh nabilah yg sudah berlumuran darah.

"Maaf,sebaiknya anda tunggu disini dan tolong segera hubungi keluarganya.." pintu UGD pun tertutup saat shania hendak masuk.

Tubuh shania merosot ke bawah saat itu juga.rasa penyeselan tidak bisa menolong nabilah menghantuinya.

Ya saat jatuh tubuh nabilah terhempas keatas mobil hingga hancur.sedangkan zara ia sudah diberitahukan pihak sekolah, temannya,ve,kinal dan melody yg sekarang menuju ke rs.

Namun saat itu juga zara sudah menghilang begitu juga sang kakak kayla yg entah kenapa melakukan hal jahat pada nabilah.

"Hiks...kamu harus kuat bil hiks.." tangis shania.

Tidak berapa lama terdengar lah derap kaki banyak orang.

"Dek gimana keadaan nabilah..?" panik ve saat kini ia,kinal,melody dan tim golden tim sudah di rs.

"Nabilah m-masih di tangani dokter kak" lirih shania.ve pun memeluk adik bungsunya memberikan ketenangan.

Melody terdiam hatinya berkecamuk berharap agar nabilah baik baik saja.

"Kak apa kakak sudah menelpon sebagian pihak polisi mencari zara..?" tanya kinal.

"Sudah nal,kita harus menangkapnya" jawab ve.

30 menit kemudian

Cklek

Pintu terbuka memunculkan seorang dokter yang tampak kelelahan.

"Dok bagaimana kondisinya..?" tanya melody.

"Hhh kepalanya terbentur keras dan itu membuatnya kehilangan banyak darah,tapi tenang saja stok darah di rs ini sama dengan yg dibutuhkan" jelas dokter itu.

"Tapi untuk sekarang ia masih dalam masa kritis,kita hanya menunggu keajaiban tuhan untuk kesembuhannya" lanjut dokter itu.

"Baik dok apa kami boleh melihatnya..?" tanya ve.

"Ya silahkan,kalo begitu saya permisi." setelah doktet pun pergi dengan cepat mereka memasuki ruang nabilah.

Tubuhnya terbaring lemas dengan kepala diperban juga tangan.

"Dek..."lirih melody hatinya ngilu melihat pemandangan seperti ini.

" kita harus selalu berdoa untuk nabilah dan jangan larut dlm kesedihan"ucap ve menepuk pundakku.

Shania pun hanya bisa mengusap tangan nabilah yg penuh lecet itu.

"Cepat sembuh dek jangan tinggalin kita.."
.

.

.

.

5 bulan kemudian

Kini sudah 5 bulan nabilah masih dlm masa kritisnya.melody selalu setia menunggunya.

Kini setelah kuliah melody memutuskan untuk langsung ke rs.terlihat melody sedang menggenggam tangan nabilah.

"Sampai kamu mau tidur disitu hm?katanya mau nangkap pembunuh kakak kamu,kakak kangen sikap cuek kamu dek" ucap melody diiringi senyum mirisnya.

"Kakak memang jahat dek,kakak jahat dengan teganya kakak melakukan itu pada kalian tanpa tanggung jawab" lanjut melody tanpa sadar air mata jatuh di pipinya.

"Saat kakak pergi rasa bersalah menyelimuti kakak dek..kakak bener bener kangen sama dedek kinci kakak yg selalu bikin gemes kakak" melody pun menghapus air matanya.

"Mungkin jika kakak tidak seceroboh itu kamu tudak akan membenci kakak dek.maaff maafin kakak hikss.." tangis melody pun terdengar.

"Maafin kakak dek hiks..." melody terus menangis pelan.

Ingatannya kembali dimana ia melakukan kesalahan fatal yg mengakibatkan hubungannya dengan nabilah hancur.

Melody menghapus air matanya saat melihat nabilah yg tiba tiba mengeluarkan air matanya.

"Dek kamu kenapa nangis..?" tanya melody menghapus air mata nabilah.

"Tidurlah kakak disini" dengan pelan melody menciun kenibg nabilah yg berkerut.

Memorynya tentang kejadian itu terus berputar di otaknya.melody hanya diam memejamkan mata agar itu semua hilang.

"Maaff..mafff" tangis melody










Maaf pendek soalnya mau buat flasbaek kenapa bisa melonab yg dulu dekat sekarang terpisah

Semoga gak bosen ya

See u

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Voice the code breaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang