part 6

428 48 3
                                    

"Hei bagaimana kabarmu hm"

"T-tuan maaf tuan maafkan saya,seharusnya saya tidak melihat kerah tuan saat itu"

"Sekarang kau sudah berada di penjara dan menurutku akan lebih baik jika kau bebas dari sel ini"

"T-tuan sungguh ingin membantuku bebas"

"Ya"

"Tapi bagaimana tuan"

"Ada satu cara untuk membebaskanmu"

"Apa itu tuan"









"Dengan cara menghabisi mu"




Dorrrr

"Aaaaaaa!"

"Hah!" matanya terbuka nafasnya terengah rengah.

"Hah...hah..hah..kenapa gue mimpi penjahat kasus tadi siang ya" pikirnya tentang mimpi itu.

"Jangan jangan....."

Tring.....tring..

Nabilah gadis itu terkejut kalan ponselnya bunyi.dilihatnya nama yg tertera di monitor.

'Lah kak kinal masih dikantor'

Dgn cepat ia mengangkat sambungan via itu.

"Hallo ada apa kak"

"Dek ini gawat!lo harus kesini penjahat tadi siang yg lo pukulin itu tewas di sel penjara"

"Lo gak bercanda kan?"

"Enggak bil,cepetan kesini bawa juga melody gue butuh dia"

"Okey lo tunggu situ dan gak perlu bawa dia"dengan cepat nabilah bangkit dari tidurnya dan segera mencuci muka.mengambil jaket kulit berwarna coklat yg suka ia pake jika ada kasus.

Cukup 1 menit kini ia sudah bersiap dan menuruni anak tangga.dan terlihat melody yg sedang melihat berkas nya.

" dek mau kemana?"tanya melody saat nabilah mengambil kunci motot sportnya.

"Kantor" jawab Nabilah dingin dan itu sudah biasa bagi melody sejak ia tinggal dgn nabilah sikap nabilah seakan menunjukan bahwa ia tidak ingin melody ada di rumahnya tapi melody tak menyerah ia akan berusaha mengembalikan nabilah yg dulu yg sebelumnya telah ia kenal sejak kecil dimana saat itu ia sedang di todong preman.

Flasbaek on

Teriknya mentari membuat seorang gadis remaja yg baru saja pulang sekolah kehausan.

"Beli minum dulu deh..." gadis itu pun berjalan di jalanan dgn santai mencari kedai untuk membeli minum.

Voice the code breaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang