I FOUND YOU#2 ✔️

3

SELAMAT MALAM MINNA 😉 APAKAH MASIH ADA YANG TERJAGA ATAU SUDAH BERMIMPI INDAH SEMUA?

BAGI YANG MASIH TERJAGA, HAPPY READING DEAR😘

N BAGI YANG UDAH KELELEP DALAM MIMPI INDAH, MED BOBOK AJA 😂👍

PART INI AKU DEDIKASIKAN BUAT KALIAN SEMUA YANG MASIH SETIA NUNGGUIN KISAH JOSH TANPA TERKECUALI. SANGKYUU DEAR 😘

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING 😉😘
💞💞💞

"Ada yang ingin kutanyakan dari tadi. Pistol yang kau gunakan itu apakah asli?" tanya Sam pelan saat mereka sedang berjalan ditengah lautan manusia yang ber-cosplay.

Sejauh mata memandang, hanya ada sekumpulan manusia berpenampilan eksentrik yang menyakiti mata Sam. 

Aleyna menggelang. "Ini asli. Kenapa kau menanyakannya?"

Sam meraih pinggang gadis itu agar merapat padanya. "Sepertinya kita diikuti."

Aleyna terkekeh. "Aku bahkan merasakannya saat pertama kali kita tiba disini."

"Untuk itulah aku tidak mengijinkan mu keluar rumah selama sebulan ini, Al. Terlalu beresiko," Sam menghela nafas berat. Tangan kanannya masih melingkari pinggang gadis itu.

Aleyna terkekeh. "Kau tahu aku bisa melindungi diriku sendiri, Sam."

"Aku tahu," jawab Sam malas. Menatap Aleyna sejenak kemudian menyentil pelan kening gadis itu. "Hanya saja itu tidak membuatku berhenti mencemaskan mu. Anak nakal."

Aleyna merengut masam. Ia memang dari dulu tidak suka dipanggil dengan sebutan seperti itu. Oh ayolah, dia bukan anak-anak lagi. Sebentar lagi ia sudah tujuh belas tahun. Dan itu tidak bisa lagi dikatakan sebagai anak kecil. Namun Paman nya ini entah kenapa selalu suka mengatainya dengan sebutan 'anak nakal'.

Dan itu menyebalkan.

"Sam,," panggil Aleyna pelan. Hampir seperti bisikan.

"Hmm."

"Perasaan ku tidak enak. Sebaiknya kita pulang saja."

Sam menoleh menatap gadis itu sambil menaikkan sebelah alisnya dengan gaya menggoda. "Kau yakin? Ini kesempatan yang langka, dan aku tidak akan lagi mengijinkan mu keluar dari rumah setelah ini."

Aleyna menatap sekelilingnya tanpa mencolok. Entah lah, sejak kecil, instingnya sangat tajam. Ia seperti bisa merasakan bahaya lewat udara yang menerpa kulitnya. Dan saat ini ia seperti merasakan bahaya akan datang sebentar lagi.

Mereka saat ini memang tengah berjalan dilautan manusia yang ber-cosplay ala-ala tokoh dalam anime, hanya saja siapapun pasti bisa melihat mereka dari ketinggian dengan menggunakan teropong atau segala macamnya bukan? Dan itu benar-benar membuat perasaan Aleyna tidak enak.

"Aku akan melindungi mu, Al."

"Aku tahu itu," Aleyna tidak akan pernah meragukan seseorang yang ia panggil dengan sebutan paman ini. Sekalipun dunia meragukan dirinya, maka Aleyna adalah sosok pertama yang akan mempercayai Sam. Sam adalah salah satu dari orang yang selalu ia percayai setelah kedua orang tuanya dan Felya, sang Kakak.

Suara dering ponsel mengejutkan mereka berdua. Sam dengan cepat merogoh saku jas nya. "Ayahmu," gumamnya pelan sebelum menempelkan benda itu ke telinga. "Ya."

"Apa yang kau pikirkan dengan keluar disaat situasi genting seperti ini, Sam?" tanya Christian diujung sana dengan nada cemas.

Sam terkekeh. "Aku selalu kagum denganmu, Kak. Apa jarak tidak menyulitkan mu untuk mengetahui dimana posisi gadis nakal ini?" Sam melirik ke samping dan dengan cepat mengulum senyum melihat gadis itu menatapnya tajam.