11

7.4K 586 260
                                    

HAI,, AKU KEMBALI. 😁 MAAF ATAS KETERLAMBATAN UPDATE-NYA.

HAPPY READING DEAR 😘
🌸🌸🌸

"Princess-ku berbohong," gumam Christian pelan namun masih bisa di dengar oleh Adelia yang memang berada di dalam pelukan suaminya.

"Apa maksudmu?" tanya Adelia. "Apa Aleyna berbohong?"

Christian mengangguk. Ia menatap istrinya dengan lembut. "Aku mengetahui bahwa Princess kecil-ku itu berbohong. Ia seperti sedang melindungi seseorang."

Sam yang memang duduk bersama mereka di ruang tamu mengangguk setuju. "Itu yang memang sedang Al lakukan sekarang. Melindungi seseorang entah untuk alasan apa."

"Jika Naya melindungi seseorang, itu berarti memang orang itu harus ia lindungi," sela Felya tidak suka. Adiknya sudah cukup terkekang dengan semua ini. Dan ia tidak suka melihat adiknya di perlakukan seperti itu. "Naya punya alasan sendiri mengapa ia harus melindungi orang itu. Kuharap kalian tidak bertindak terlalu jauh melenyapkan apa yang ingin Naya lindungi."

"Seperti dirimu yang menyuruh beberapa orang suruhan kita untuk mengawasi seorang gadis kecil," sela Christian.

Felya mengangguk. "Dia adik sahabat ku, Dad. Dan nyawa mereka berdua sedang terancam oleh seseorang. Aku tidak ingin adik sahabatku satu-satunya terluka."

"Tapi itu berbeda, Sayang," sela Christian. "Kau melindungi sahabat mu dan juga adiknya. Kita tahu siapa yang kau lindungi. Hanya saja kita tidak tahu siapa yang Aleyna lindungi. Bisa saja dia adalah orang yang telah menembak adikmu."

Felya menggeleng cepat. "Apa Dad pikir Naya akan melindungi orang yang sudah menyakitinya?" tanya Felya sarkas. "Tidak Dad. Naya tidak akan pernah melakukan hal konyol seperti itu. Aku memang tidak sering bertemu dengan adikku. Tapi aku tahu bagaimana Naya."

"Aku akan tetap mencari siapa yang telah menembak, Al," tambah Sam dengan suara datar. "Dan aku juga akan mencari tahu apa tujuan Al melindungi orang itu."

"Please, Sam," pinta Felya lirih. "Kau hanya akan menyakiti Naya jika seperti itu."

"Aku tidak akan membunuhnya, Felya," tekan Sam dingin. "Aku bukan psikopat yang suka membunuh tanpa alasan yang jelas."

Felya mendengus. Ia tentu saja tidak mempercayai hal itu. Sam salah satu orang menyeramkan kedua ketika sedang marah setelah ayahnya. Dan Felya tidak yakin bahwa Sam tidak akan membunuh jika ia tahu siapa orangnya. Terlebih Aleyna sedang terluka dan Sam tidak tahu siapa yang telah berani melakukan nya. Felya tahu, dibalik sikap tenangnya saat ini, Sam menyimpan monster yang siap keluar kapan saja dari dalam tubuhnya.

"Aku tidak menyangka," erang Adelia sedih. Manik kelabu nya berkilat. "Hanya tinggal dua hari lagi. Dan Aleyna mendapatkan luka tembak sebagai penyambut kedatangannya ke negara ini."

Felya tampak berpikir sejenak. "Bisakah kita membatalkan saja pesta itu?"

"Tidak perlu."

Jawaban tegas itu membuat semua yang ada di ruang tamu menoleh. Disana berdiri Aleyna sambil tersenyum lebar. "Aku baik-baik saja. Jadi tidak perlu membatalkannya."

"Tapi,-"

"Kak," sela Aleyna lembut. "Pesta itu bukan hanya merayakan hari ulang tahunku. Tapi juga pesta pertunangan mu. Jangan membatalkan kebahagiaan mu hanya karena masalah kecil seperti ini."

Rahang Christian dan juga Sam mengeras mendengar kata 'kecil' dari bibir tipis Aleyna.

"Masalah kecil?" desis Sam tajam. "Peluru itu hampir membunuhmu, Al. Dan kau bilang itu hanya masalah kecil!" Sam meradang.

I FOUND YOU#2 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang