5

9.1K 672 82
                                    

Ketika kau menyakitiku, tidakkah kau mengingat bahwa kau pernah berjanji untuk tidak melakukannya? Jadi apa yang harus kupegang darimu? Janji yang kau ingkari atau kesetiaan mu yang tidak akan pernah terjadi.

I hate you far.
💔💔💔

SIANG DEAR 😘 MAAF YA ATAS KETERLAMBATAN UPDATE YANG MOLOR DARI WAKTU YANG SEHARUSNYA 😁

ADA BANYAK HAL YANG TERJADI MEMBUAT PIKIRAN KU RADA2 GAK BISA MIKIR 😁

PART INI AKU DEDIKASIKAN BUAT KALIAN SEMUA, TANPA TERKECUALI 😘

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING 😉
🌸🌸🌸

Christian memeluk tubuh Aleyna lalu mengecup puncak kepala gadis itu dengan sayang. "Papa harap kamu tidak lagi keluar dari rumah ini dan membahayakan nyawa mu, Princess."

Aleyna tersenyum hambar. "Dan itu membuatku bosan, Papa."

Christian dengan cepat menangkup wajah Aleyna lekat. "Jangan membuat kami cemas, Princess. Mendengar mu terluka saja mampu membuat Papa seakan berhenti bernafas."

Adelia mengambil alih atensi dengan menarik Aleyna kedalam pelukannya. "Mama mohon, Sayang. Lakukan apa yang Papamu katakan. Mama tidak mau hal ini terjadi lagi," Adelia merenggangkan pelukannya lalu menatap putri bungsunya dengan sayang. "Mau berjanji dengan Mama?"

Aleyna menghela nafas lelah. Bagaimana bisa ia berjanji ketika dia dilarang untuk pergi kemanapun. Namun melihat sorot mata Ibunya selalu membuat dirinya tidak tega untuk sekedar menolak. Aleyna mengangguk pelan membuat senyum Adelia melebar. Wanita cantik itu dengan cepat mengecup kening Aleyna lalu kembali memeluknya.

"Hanya tinggal beberapa minggu lagi. Dan Papa mohon kepadamu untuk bersabar, Princess," ujar Christian ikut memeluk istri dan putri bungsunya.

Setelah memberikan wejangan-wejengan dan beberapa petuah untuk Aleyna agar berjanji untuk tidak menyelinap keluar dan memberikan tambahan bodyguard, tentu saja, baru Adelia dan Christian pergi dari kediaman putri mereka. Meninggalkan Aleyna yang hanya bisa diam terpaku dan juga Sam yang menatapnya geli sambil menggelengkan kepalanya mengejek.

Aleyna mendengus. "Puas?"

Sam mengangguk cepat. "Tentu saja. Aku paling tidak tahan melihat wajahmu yang seperti itu, Al."

"Setidaknya kau harus membantuku. Tapi kau malah tertawa seperti orang gila." decih Aleyna kesal lalu berbalik menaiki tangga menuju kamarnya.

Sam terkekeh. Menyandarkan tubuhnya ke dinding lalu menatap meja yang terletak di ruang tamu. Di mana masih terdapat botol kecil yang berisi kedua bola mata putri bungsu Raiden-gumi.

Ingatannya melayang ketika ia diminta membunuh putri bungsu Raiden-gumi sebagai bentuk perdamaian dari mereka. Gadis itu bahkan tidak terlihat takut sedikitpun ketika sang ayah mempersembahkan nya untuk dibunuh oleh Sam. Apa yang telah diajarkan oleh Raiden kepada putrinya sehingga taruhan nyawa tidak membuat nya bergeming sedikitpun.

Pilihan yang ditawarkan Raiden memang sangat menguntungkan bagi nya. Siapapun yang berani menyakiti Aleyna, maka Sam tidak akan segan-segan untuk menghabisinya. Seperti sniper yang telah berani menggoreskan timah panasnya pada kulit Aleyna. Sam bahkan mengulitinya dan bahkan memotong bagian-bagian tubuhnya menjadi potongan kecil untuk dimakan oleh Ictarus, serigala yang ia pelihara disalah satu Mension milik nya di Jepang.

Namun, pilihan membunuh tidak ia lakukan mengingat umur gadis yang disodorkan padanya itu hanya lima belas tahun. Dan jika ia membunuh gadis itu hanya akan memberikan kesenangan untuk pria tua itu. Dan Samuel tidak akan pernah memberikan musuhnya apa yang ia inginkan. Walaupun itu harus melanggar aturan yang ia tetapkan untuk dirinya.

I FOUND YOU#2 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang