anak ramalan dan kultivasi

1.1K 75 7
                                    

Istana kekaisaran naga azure

Didalam perpustakaan istana, berdiri seorang pria dengan usia kira kira di awal empat puluhan dengan pandangan rumit entah apa yang di pikirkannya, pria itu menghela nafas sambil tersenyum kecut

Kemudian pria itu menoleh kearah tertentu sambil menggumamkan sesuatu seperti mantra yang tidak bisa di mengerti. Tiba tiba muncul sebuah pintu emas megah dengan ukiran naga biru yang melingkari pedang dengan tinggi kira kira tiga meter, pintu tersebut memilik aura menindas yang tanpa sadar membuat pria yang berada di depan pintu berlutut

Pintu perlahan terbuka hanya untuk memperlihatkan didalamnya yang gelap gulita. Pria itu pun kemudian membungkuk sebelum perlahan memasuki pintu

Didalam pintu tersebut terdapat dua mata biru bersinar yang tampaknya mata ular tapi bukan ular, karna mata tersebut lebih besar dan juga terdapat rune rune hitam di pupil matanya. Kemudian terdengar suara yang sedikit serak namun agung

"Sudah tigapuluh lima tahun sejak kau menggunjungiku. Apakah ada yang kau perlukan dariku wahai keturunanku?"

"Keturunan menyapa leluhur" jawab pria itu sambil berlutut

"Tidak usah basi basi. Kau sudah mengganggu tidurku. Cepat dan beritahukan masalah apa sampai membawamu kemari untuk menemuiku" kata suara itu sedikit galak

"Hamba memohon pengampunan leluhur. Hamba disini memilik sesuatu untuk ditanyakan" jawab pria itu sambil berkeringat dingin

"Apa itu?"

"Hamba disini ingin bertanya tentang garis darah cucu hamba" kata pria itu dengan hormat

"Oh? Garis darah. Memang garis darah seperti apa itu?" Tanya suara tersebut sedikit penasaran

"Menjawab leluhur. Waktu kebangkitan garis darah muncul dua siluet dengan aura yang sangat kuno. Yaitu naga emas lima cakar dengan dua tanduk dan mahkota hijau yang mengambang di kepalanya dan-"

Sebelum pria itu melanjutkan. Suara yang sangat keras seperti kemarahan surga terdengar menyela

"Apa!! Naga emas lima cakar katamu!! Dan dua tanduk dengan mahkota hijau mengambang!!?" Tanya suara tersebut dengan kaget

"Menjawab leluhur. Hamba ini berbicara benar dan tak berani berbohong" jawab pria tersebut dengan wajah pucat.

'mengapa leluhur begitu kaget' pikir pria tersebut bertanya tanya

Suara yang dipanggil leluhur tersebut tidak menjawab hanya menggumamkan sesuatu yang tidak terdengar oleh sang pria. Setelah bergumam selama lima menit akhirnya suara tersebut bertanya

"Siapa nama cucumu? Dan berapa umurnya?"

"Menjawab leluhur. Namanya adalah lucius reign dan baru kemarin berumur lima tahun" jawab pria tersebut

"Baiklah. Jangan biarkan cucumu menggunakan garis darahnya di depan umum sampai dia mempunyai kekuatan yang cukup. Dan juga bawa cucumu kemari setelah berusia lima belas tahun, aku mempunyai sesuatu untuk diberikan kepadanya" kata suara tersebut

"Baik leluhur"

"Oh ya? Apa garis darah kedua dari cucumu?" Tanya suara yang di panggil leluhur

"Menjawab leluhur. Garis darah kedua dari cucu hamba adalah phoenix sembilan ekor dengan nyala api berwarna warni"

Suara tersebut tidak menjawab. Dan hanya menghasilkan suasana yang hening selama sepuluh menit. Akhirnya suara tersebut berbicara

"Baiklah sekarang kau boleh pergi dan ingat kata kataku"

Ruler Of The MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang