Chapter 4

97 16 10
                                    

"K, we ne--" Ucapan Chrissya terputus saat menemukan studio kosong, hanya alat musik mereka saja. Mata Chrissya tertuju pada sebuah notes yang tersimpan di sebelah tasnya.

We're looking for some coffee, will be back asap. Or maybe you can join with us. -K

Chrissya tersenyum saat menemukan isi pada tempat bekalnya kosong. Ia kemudian berjalan ke arah sofa dan melempar pelan badannya, memejamkan mata dan menghela napas, mengingat apa yang baru saja terjadi padanya. Saat membuka mata, ia menangkap kedipan lampu handphone di sudut sofa. Ia meraihnya dan mengetuk layarnya, mencoba mencari tahu siapa pemilik handphone tersebut. 

'What?!' Chrissya terkejut saat menemukan fotonya muncul di lock screen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'What?!' Chrissya terkejut saat menemukan fotonya muncul di lock screen. Chrissya terdiam, berusaha mengingat siapa yang mengambil foto dirinya. Ia hanya tahu bahwa foto itu diambil di café favoritenya. Suara pintu yang terbuka membuatnya kembali mengunci handphone tersebut dan mengembalikan ke tempatnya.

"Huh? Chris?" Chrissya menoleh dan menemukan sosok Jeff muncul dari balik pintu.

"What are you doing here?" tanyanya.

"Hmm.. Habis dari kamar mandi sekalian cari angin pas balik studio udah kosong.." ucapnya.

"Ah, right! Mereka ke tempat yang biasanya.." Jeff mengangguk dan kemudian matanya mulai mencari sesuatu.

"Hmm.. Looking for something?" tanya Chrissya.

"Yeah, my phone" Jawaban Jeff membuatnya terdiam.

"A-ah.." Chrissya kemudian bertingkah seakan membantunya mencari handphone Jeff.

"Is that your phone?" Chrissya menunjuk sudut sofa, tempat ia mengembalikan handphone.

"It is!! Oh thanks God!!" Jeff kemudian mengambilnya dan memasukkannya ke dalam saku. Ia berjalan ke arah dan terhenti, berbalik menatap Chrissya.

"Are you coming?"

"Huh? Ah, yes!" Chrissya segera mengambil handphonenya dan berjalan ke arah Jeff.

.
.

"C!" panggil Kiana saat melihat Chrissya memasuki café.

"Sorry for leaving you behind" ucap Kiana.

"It's okay!" Chrissya tersenyum. Belum sempat Kiana berbalik, Chrissya meraih tangannya.

"Can we talk? Just two of us?" tanya Chrissya. Kiana sempat terdiam menatap Chrissya. Ia tahu ada sesuatu yang salah pada Chrissya.

"Sure" Mereka kemudian berjalan menuju meja yang berbeda untuk mereka berdua.

"So, whats wrong?" tanya Kiana. Chrissya menggigit bibir bawahnya, merasa ragu apakah ia harus bercerita pada Kiana atau tidak.

"C?" Chrissya menghela napasnya sejenak.

"Okay.. I have 2 news for you, one is bad, and the other one.. I don't know if it is bad or good.." Chrissya menatap Kiana dan dibalas dengan anggukan.

"Go on. Bad first." Chrissya mengangguk dan menarik napas sebelum bersuara.

"Imethim" ucapnya, cepat.

"What?"

"Imethim" ulangnya. Kiana menatapnya bingung.

"I. Met. Him." ulang Chrissya, perlahan.

"Him? Who?"

"The one and only, Nathan"

"WHAT?!" Chrissya refleks menutup mulut Kiana karena bersuara terlalu keras, membuat para keempat member The Rose menoleh kearahnya.

"Hush!"

"Sorry.." Kiana melihat kearah Leo, memastikan mereka baik baik saja dan dijawab dengan anggukan.

"Are you freakin kidding me?" Chrissya menggelengkan kepalanya.

"Aku ketemu pas balik dari kamar mandi, dan dia bersikap kayak nggak ada apa-apa.." Chrissya menundukkan kepalanya. Kiana hanya menghela napasnya.

"And then?"

"Yaaaahhhh gitu, basa basi nanyain kabar terus sekarang aku gimana blablabla.."

"And?"

"And I met his girl.."

"What?! Son of--"

"No! Don't!" Chrissya menghentikan ucapan Kiana sebelum Kiana sempat mengumpat.

"Okay, I'm sorry." Kiana mengatur napasnya kembali.

"But seriously, C, I'm glad that you broke up with him. I mean, look at him, in 5 months he already found someone new, but you?"

"I know, K, I know.." Kiana menatap Chrissya yang sedang menunduk.

Ia kemudian menarik napas dan memajukan tubuhnya, menahan dagunya dengan salah satu tangannya.

"Now.. What's the other one?" Pertanyaan Kiana yang tiba tiba membuat Chrissya terpaku. Ia tak tahu bagaimana cara menceritakannya pada Kiana.

"Well..."

"Well?"

"Err.. First, when I came back to studio, aku nemu handphone di sofa, pas aku buka ternyata lock screen-nya foto aku. Second, Jeff came looking for his phone. Got it?" jelas Chrissya. Kiana sempat terdiam, berpikir dan kemudian menatap tak percaya pada Chrissya.

"You mean.."

"Yeah.."

"Holyshitakemushroom!"

"W-What?"

"Holyshitakemushroom! I'm trying you know!" Chrissya kemudian tertawa. Kiana tahu ia tak suka kalau Kiana mengumpat di depannya.

"Just don't tell anyone about this, okay?"

"Not even Leo?"

"Not even Leo." Kiana menganggukkan kepalanya.

"Come on! We need to go back, sebelum mereka nanyain yang aneh aneh karena kita kelamaan ngobrol berdua." Kiana menarik tangan Chrissya dan Chrissya hanya meresponnya dengan tertawa.

Secret (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang