Ding dong!
"Comin'!" Chrissya meletakkan pisaunya dan berjalan kearah pintu. "Ya?"
"Dengan Chrissyandra Knight?" tanya seorang pria di depannya.
"Ng... Ya?" Pria itu kemudian menyerahkan buket bunga kepadanya.
"Ada kiriman bunga untuk anda. Tolong tanda tangan disini." Chrissya yang masih setengah bingung menandatangani tanda terima yang diberikan. Pria itu kemudian pergi setelah Chrissya mengucapkan terima kasih.
Chrissya menutup pintu dan menatap bunga di tangannya dengan tatapan tak percaya. 'Siapa yang ngirim bunga?' pikirnya. Ia berusaha mencari kartu yang terselip di dalamnya, namun sayang ia tak menemukan apa-apa. Chrissya kemudian mengambil handphonenya dan berniat mengaploadnya di media sosialnya.
Chrissya kemudian mencari vas untuk menyimpan bunga tersebut. Tanpa sadar, ia tersenyum sambil memeluknya. Baru saja ia menyimpan vas di meja depan TV, handphone berbunyi.
"Hello--"
"Ya!" Chrissya refleks menjauhkan handphonenya dari telinga. "What was that?!"
"What?" tanyanya, bingung.
"Your post, duh!"
"Oh.. Someone sent me some roses?" ucapnya, ragu. Sejujurnya, ia tidak tahu kalau Kiana akan menghubunginya secepat ini.
"Like I didn't know" Tanpa melihatpun, Chrissya tahu Kiana sedang memutarkan bola matanya. "Did Hanbin know that?"
"No, he's not here.." Chrissya berjalan menuju dapur, berniat menyelesaikan masakannya yang tertinggal.
"Hmm...... No card?"
"No card" Mereka sempat terdiam sejenak.
"C?"
"Hm?"
"Is it possible, the one who sent the flower was him?" Pertanyaan Kiana membuatnya tertegun.
"H-Huh?"
"I mean, kamu sama dia belum ngobrol lagi lho semenjak hari itu. Mungkin, mungkin lho ya, dia ngirim bunga sebagai permintaan maaf?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret (✔)
Romance"Now.. What's the other one?" Pertanyaan Kiana yang tiba tiba membuat Chrissya terpaku. Ia tak tahu bagaimana cara menceritakannya pada Kiana. "Well...." "Well?" "Err.. First, when I came back to studio, aku nemu handphone di sofa, pas aku buka tern...