chapter 8

525 8 0
                                    

Pada saat aku sepulang kuliah aq masuk kamar dan mengerjakan tugas kuliah dan aq terdengar bunyi desahan seakan akan membuatku geram dan ingin sekali mencabik cabiknya karna sudah menganggu ketenangan ku

"Ahhh.....kau mengenainya..hashi kun...aahhh..ehmpp"desahan Madara paling enak menurut anikinya
Dan aku menatap tembok itu yang bersebelahan dengan kamar anikiku

Mataku melirik tajam seakan akan aq jengkel dengan semua ini

"Aniki benar benar keterlaluan sekali mengganggu ku pada saat aq mengerjakan skipsiku ini yang menumpuk ini"gunamku sambil menahan amarahku wajahku yang semula putih menjadi merah padam seperti terasa terbakar untung aja aku punya ide biar gk terbawa emosi olehku handphone miliku itu aku pasang heatset dan memasangnya kepada kedua telingaku dan aku membunyikan music lagu shape of you karya erd sheheran agar aq bisa terhibur






Selang beberapa bulan setelah aku lulus dari masa kuliahku aq memilih untuk pergi kebrazil dan merencanakan aq kerja di perusahaan dan juga menghindarkan selama ini yang aku benci dengan kehadirannya Madara yang semakin lama aq semakin benci dan aq sendiri membeli tiket pagi dan aq pamit pergi berpelukan dan bersalaman dengan aniki ku dan juga istrinya

"Madara nii jaga ya aniki ku ini ya hanya kau lah yang bisa mengerti perasaan aniki ku"jawabku sambil berpelukan dengannya walaupun hanya sekedar pura pura baik dan tidak menyinggung anikiku pada saat berada disampingnya

"iya hati hati ya outouto ku jaga kesehatan disana"jawab Hashirama



Menjelang pagi saat hari ini adalah hidup kebebasanku adalah hari ini aq kantorku libur karna bosku lagi cuti dikantor disebabkan istrinya bosku lagi sakit sakitan

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Izuna POV
"Ya?dei ada apa kau menelefonku"jawabku Dengan nada yang sangat senang dapat telfn dari Deidara sahabatku yang slalu menolongku disaat sesudah pemakaman hikaku dia slalu mendampingiku dan Deidara dulu menawarku untuk tinggal bersamanya ya sekarang dengan kerjaan sebagai pelacur itu membuatku kehilangan harga diriku tapi demi kebutuhanku saja itu susah sejak ditinggal pergi oleh hikaku

"................"sontak aq membuyarkan lamunanku teringat akan masa lalu ku

"ah ya Deidara?maaf aq"jawabku agak sedikit takut

".........."
"Ah enggak dei"jawabku sedikit

"................"

"Em bisa dei boleh aku langsung berangkat kerumahmu ya"jawabku seadanya

"............"

"Oke sobs?aku akan kesana"jawabku sambil bawa tas pribadiku dan tak lupa aku mengunci kamar kos ku


Tap

Tap

Tap








Aq pergi kerumah Deidara namun seseorang yang menghadang ku dari depan dan sepertinya itu yang kulihat adalah dua orang preman tapi mau apa denganku

"hei hei tunggu dulu bro kau mau kemana"jawab preman itu dan dengan kasar preman itu menggenggam lenganku

"mulai sekarang kita akan bersenang senang?bener gak bro"jawab preman itu

"benar sekali"jawab temanya

"tolong?klau ingin kau butuh uang aku kasihkan tapi kumohon jangan ganggu aku"jawabku sambil tenang

"tolong aku siapa pun itu?kumohon"dengan berharap seseorang yang ingin menolongku



"Lepaskan dia bajingan??!!"
Sontak aku mendengar suara berat itu seperti aq mengenalnya dan aku menoleh asal sumber suara berat yang bergema ditelingaku

Janda PelacurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang