Isi Hati | 1

7.2K 624 13
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Perkenalan aneh, tingkah berbanding terbalik, awal dari perjalanan hubungan yang akan segera terjalin erat.

🌿🌼🌿

Gadis berkhimar biru itu memandang dari kejauhan. Sepasang kekasih tengah saling berbincang di pagi yang cerah ini. Mereka tampak serasi.

Indira Ramadhani Fadhila, gadis berusia 15 tahun pagi itu ia datang ke sekolah pukul 6 pagi. Masih terlalu pagi bukan? Ia memang sengaja karena setelah menjalani masa orientasi siswa atau sering disebut MOS, ini adalah hari pertamanya bersekolah di SMK Kesehatan di kota kelahirannya, Solo.

Kala itu ia melihat teman laki-lakinya datang beberapa menit setelahnya, masuk kelas dan meletakkan tas sekolahnya dikursi belakang tepatnya di pojok. Ia melihat Indira, mungkin belum mengenalnya, setelah mata mereka bertemu sebentar, lelaki itu keluar kelas tanpa sapaan atau ucapan sepatah katapun. Indira yang memang memiliki sifat pendiam tak mempermasalahkan hal itu.

Ia berkutat pada tasnya. Mengecek apakah semua keperluan sekolahnya sudah lengkap atau belum.

Indira melihat sekelebat orang lewat, terlihat dari kaca jendela kelasnya. Itu lelaki tadi, dan seorang wanita berjalan beriringan dengannya.

"Oh mungkin pacarnya," pikir Indira tak ambil pusing

Hanya ia agak risih melihat kedekatan sepasang lawan jenis yang belum muhrim itu di depan matanya. Namun Indira tak ingin ambil pusing. Cukup sudah ia dipusingkan dengan permasalahan keluarga, ia tak ingin menambah beban dipundaknya.

Tak lama kemudian terdengar langkah kaki

Indira mencari asal suara, dilihatnya lelaki tadi berjalan ke arah bangkunya.  Bersedekap tangan di atas meja lalu kedua tangannya dijadikannya sandaran kepala. Lalu memejamkan mata.

"Kau memperhatikanku?" Tiba-tiba suara berat menyadarkan Indira dari keterpakuannya pada lelaki langka yang jaraknya tak jauh darinya.

"Maaf, apa kamu bicara sama aku?" Tanya Indira memastikan.

"Tentu, siapa lagi di ruangan ini selain kita," ucapnya lagi, namun matanya masih terpejam.

"Apa dia nglindur yah?" Gumam Indira lirih

"Hey aku mendengarmu!" Suara lelaki itu sedikit kesal. Matanya terbuka menatap tepat di manik mata hitam milik Indira.

"Kenapa kamu bentak aku?!" Tanya Indira tak terima

Oh wait! Ini bukan seorang Indira.. Indira tak pernah sekalipun mudah emosi seperti ini. Hanya menghadapi lelaki menyebalkan itu saja ia bisa kehilangan kendali akan kesabarannya bagaimana bila 1 tahun ke depan berada dalam satu kelas dengannya. 
Tak bisa dibayangkan!

"Ya. Ada masalah buatmu?" Tanya lelaki itu cuek.

"Huh.. Terserah padamu saja," Indira mengalah. Tak akan ada titik temunya bila ia terus berdebat dengan lelaki aneh itu.

🌿🌼🌿

Pelajaran dimulai. Semua berjalan lancar. Di hari pertama ini guru belum memberi pelajaran pada para murid baru, dan semua muridpun sudah menduganya. Sehingga, mereka hanya membawa 2 buku tulis kosong. Bahkan ada yang tak membawa apapun.

Dialah Rendy Nugraha. Lelaki aneh, menyebalkan yang berhasil membuat seorang Indira Ramadhani Fadhila dengan mudahnya naik darah.

"Rendy Nugraha," seru bu Arsya memanggil nama lelaki itu.

MahabbahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang