10. Sakit

3.4K 303 39
                                    


Bagiku, cinta itu adalah kamu. Seseorang yang selalu ada di benakku tanpa mau sedikitpun terlewatkan olehku.

Bagiku, hidupku adalah kamu. Karena aku mengantungkan semua harapanku padamu.

Namun sekarang, saat kenyataan itu kembali lagi di hadapkan padaku, aku tidak tahu lagi apa yang aku rasakan ini, aku tidak tahu lagi apa kau bagiku, bahkan aku tidak tahu lagi hubungan macam apa yang tengah kita jalani.

********

"Apa kau sudah makan?"

Mendengar pertanyaan itu Krist hanya menggelengkan kepalanya, meskipun dia tahu Singto tidak akan pernah bisa melihatnya.

"Belum."

"Apa yang ingin kau makan?"

"Aku tidak lapar."

"Kau tidak akan pernah sembuh jika seperti itu."

"Aku baik-baik saja."

"Itu menurutmu, tapi bagiku tidak."

"Terserahlah, kau ada di mana?"

"Kenapa? Apa kau merindukanku?"

"Tidak juga."

"Benarkah?"

Belum sempat Krist menjawab, pria manis itu mendengar ada seseorang yang ingin masuk ke dalam apartemennya. Mendengar hal itu Krist langsung melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamarnya, untuk melihat siapa yang datang.

Pasti itu manegernya, padahal Krist sudah berkata jika dia baik-baik saja, tetapi wanita itu terlalu mengkhawatirkannya, hingga dari tadi terus ke sini dan setelah itu pergi lagi, hanya untuk mengecek kondisi Krist.

Namun Krist salah, bukan sosok seorang wanita yang ia temui ketika keluar dari dalam kamarnya, melainkan sosok seorang pria yang kini tersenyum lembut ke arahnya.

"Kenapa kaget seperti itu?"

Krist hanya menggelengkan kepalanya, dan menghampiri Singto yang barusaja datang ke tempatnya.

"Kau kesini lagi?"

"Iya, akukan sudah bilang jika ingin menemanimu."

"Apa tidak apa-apa? Harusnya kau pulang dan istirahat, tidak perlu kemari."

"Apa aku tidak boleh kesini?" Krist menggelengkan kepalanya, "Bagaimana keadaan mu."

Singto bertanya sambil mengecek kondisi Krist, sementara Krist hanya diam saja menatap pria itu, tidak biasanya dia ke sini dan perduli padanya.

"Aku tidak apa-apa."

"Jangan coba berbohong, badanmu masih hangat sama seperti kemarin."

Pria itu menuntun Krist untuk duduk di sofa, lalu singto meletakan apa yang di bawanya di atas meja di depan mereka, pria mengambil sebuah bungkusan dan meletakkannya di depan Krist.

"Apa itu?"

"Bubur."

Mendengar itu Krist langsung menggelengkan kepalanya tidak mau memakannya, dia tahu pasti Singto akan menyuruhnya untuk memakan itu.

"Makan, sayang."

"Aku tidak lapar."

Tangan Singto mengambil kotak bubur itu, dan membukanya lalu sebelum menyendok bubur itu dan mengarahkannya ke arah Krist, tetapi Krist tetap tidak mau membuka mulutnya.

"Krist...."

Pria manis itu melihat Singto yang tengah menatapnya dengan tajam, membuatnya langsung membuka mulutnya ke arah pria itu, menerima setiap suapan demi suapan yang di berikan oleh Singto.

[14]. Stay With Me { Painful Love } [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang