[14]. Stay With Me { Painful Love } [ Krist x Singto ]

11. Kenyataan

🎵 Lee Seung Gi - Love Is Crying [ Ost, The King 2 Heart ]

******

Diam ku selama ini, bukan berarti untuk kau sakiti.

Semua perjuangan ku selama ini, bukan untuk tidak kau hargai.

Kepercayaan ku selama ini, bukan untuk kau hancurkan begitu saja.

Pernahkah kau berpikir untuk siapa aku bertahan selama ini?

Kamu, hanya karena dirimu. Meskipun yang aku dapatkan hanyalah sebuah kesakitan yang teramat dalam, sampai akhirnya membuatku terombang-ambing tidak tentu arah, sampai akhirnya aku benar-benar jatuh dan tidak akan pernah bisa bangkit lagi.

*********

Di sebuah ruangan yang temaram, ada seseorang pria yang kini tengah mendudukkan dirinya di lantai ruangan itu, dengan beberapa foto yang berjejer di hadapannya, pria itu menatap salah satu orang yang berada di dalam foto itu dengan tatapan tajam.

"Ini yang terbaik untukmu Krist, dia memang mantanku. Tetapi kau adalah sahabatku, aku tidak akan membiarkan semua ini terus menyakitimu."

.

.

.

Suara deringan ponsel membuat Krist yang kini masih tengah tertidur pulas itu, menggeliat di dalam tidurnya. Tangan pria manis itu meraba-raba nakas meja untuk mengambil ponselnya, setelah itu menatap layar ponsel dengan mata setengah terpejam.

Melihat nama yang tertera di layar ponselnya, membuat Krist langsung mengangkatnya, tidak biasanya arm meneleponnya.

"Halo, P."

"Buka pintu apartemen mu sekarang juga."

Perkataan Arm itu membuat Krist menyergit heran, Krist memosisikan dirinya untuk duduk dan melihat kamarnya yang terlihat berantakan lagi, dia ingat kemarin malam pergi minum-minum dan akhirnya menghancurkan kamarnya sendiri karena emosi.

Pria manis itu memijit kepala yang terasa seperti mau pecah sekarang, Krist mengecek ponselnya dan kaget ketika melihat nama Toy, Gun, dan juga Arm ada di dalam panggilan yang tidak terjawab pada ponsel Krist, bukan itu yang membuat Krist merasa aneh, hanya saja mereka mencoba menelepon Krist hampir seratus kali, bukankah itu gila.

Pria manis itu melangkahkan kakinya dengan perlahan-lahan keluar dari dalam kamarnya, untuk membukakan pintu untuk Arm, dan setelah pintu dibuka oleh Krist, tidak hanya ada Arm saja disana, tetapi di depan pintunya saat ini ada Gun dan Toy juga, wajah ketika temannya itu tidak bersahabat sama sekali, seolah-olah ada sesuatu hal besar yang terjadi.

"Ada apa?"

"Apa hubunganmu dengan Singto?"

Gun langsung menanyakan apa yang ada di dalam pikirannya kepada Krist tanpa basa-basi sekalipun, membuat Krist menatap Toy dengan tajam.

"Kau mengatakannya?"

Toy menggelengkan kepalanya, dia tidak segila itu. "Bukan aku, tapi--"

"Jadi kau sudah tahu P'?"

Sekarang giliran Arm yang menyambar ke arah Toy, tidak percaya jika pria itu tidak mengatakan hal sepenting itu kepada mereka berdua, jadi sekarang hanya dia dan Gun yang tidak tahu, atau hanya Arm sendiri yang tidak tahu.

"Kau tahu ini semua?"

"Tidak, aku tidak tahu."

Gun juga sama seperti Arm dia tidak tahu akan hal ini, jika dia tahu pasti dia akan menjaga mulutnya di depan Krist.