Epilog

7K 406 238
                                    


🎵 Rossa - Aku bukan untukmu.

*******

Duniaku terasa sepi tanpa adanya dirimu, membuatku benar-benar sendirian sekarang, jika aku bisa memutar waktu. Aku akan tetap ada di waktu itu, aku akan datang ke sana dan memperbaiki segalanya, namun aku tahu jika segalanya tidak akan pernah bisa kembali seperti semula.

Keinginanku hanya satu, berharap agar kau kembali lagi kepada ku, Tetapi sepertinya itu sudah terlambat sekarang, hingga akhirnya membuat ku untuk merelakan segalanya.

*********

Beberapa bulan kemudian.

Di tengah keramaian hiruk pikuk orang-orang yang berlalu lalang  di sebuah pusat perbelanjaan itu, ada seorang pria tampan yang berjalan dengan langkah gontai, dia adalah Singto.

Singto berjalan lurus kedepan tanpa menengokan kepalanya sedikitpun ke kiri ataupun ke arah kanannya, dimana saat ini banyak berpasang-pasang matanya yang memandang ke arahnya dengan tatap sinis mereka.

Bagaimana mana tidak kasus Singto yang sudah membohongi semua orang itu nyatanya tidak semudah itu untuk dilupakan, bahkan sampai sekarang masih saja ada yang terus membahasnya.

Pria itu tahu orang-orang itu tidak menyukainya, membuat Singto dengan cepat melangkahkan kakinya untuk menemui seseorang, yang sudah menunggunya daritadi. Pamannya memintanya untuk bertemu, padahal sebenarnya Singto tidak mau pergi kemanapun.

Segalanya terasa sangat hampa baginya, sejak Krist pergi hidupnya menjadi berubah dengan drastis, sejak pria manis itu meninggalkannya saat itu Singto belum pernah sekalipun bertemu lagi dengan Krist, entah bagaimana kabar pria itu.

Dia sudah berusaha mencari kemanapun, meskipun begitu hasilnya nihil. Krist sampai sekarangpun belum di temukan, bahkan Singto tidak tahu lagi harus bagaimana sekarang, dia benar-benar sangat menyesal dulu menyia-nyiakan Krist, menyesal dulu membiarkan Krist begitu saja.

Semua itu karena Singto, salahnya karena membiarkan pria itu pergi dan menjauh darinya, seandainya dia sedikit memiliki keberanian, semuanya pasti tidak akan berakhir seperti ini, harusnya Singto tidak berbuat seperti itu.

Mengingat segalanya membuatnya benar-benar merasa menjadi seseorang yang buruk, mengingat segalanya membuat Singto sadar betapa jahatnya dia pada Krist, padahal pria itu selalu sabar dan ada di sampingnya, menemaninya dan selalu mendukung apa saja yang Singto lakukan.

Tetapi balasan Singto padanya hanyalah sebuah rasa sakit, wajar jika Krist membencinya dan pergi meninggalkannya, walaupun jika dia bisa memilih lebih baik Krist memukulnya atau jika perlu membunuhnya sekalipun, asal pria itu tetap bersama dengannya, bukan seperti ini, bukan dengan meninggalkannya.

Mengingat Krist membuat dadanya sesak, menyadari betapa bodohnya dia. Baginya Krist itu lebih dari segalanya, seperti nyawanya, tetapi yang dia tunjukan justru sebaliknya.

Singto melangkahkan kakinya untuk berbelok menuju tempat pamannya menunggunya, namun tiba-tiba saja ekor matanya tidak sengaja menangkap sosok seseorang pria manis yang berjalan tidak jauh dari hadapannya dengan senyuman mengembang di wajah cantiknya.

Pria itu berjalan perlahan-lahan menuju ke suatu tempat, melihat hal itu Singto langsung melangkahkan kakinya untuk mengikuti pria manis itu dari belakang, mengamati setiap gerak-gerik pria manis itu dengan tatapan penuh kerinduan.

Meskipun dia tidak tahu ini benar, atau halusinasi saja. Tetapi yang ada di depan matanya itu adalah Krist, Singto ingin sekali berjalan ke arah Krist dan memeluknya, namun dia mengurungkan niatnya, dia ingin tahu pria itu ingin pergi kemana.

[14]. Stay With Me { Painful Love } [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang