Hutan terlarang di lembah gunung ciremai sangat terkenal angker dan konon banyak laporan pendaki yang menghilang.
***
Kami sedang berlibur dan berencana untuk mendaki gunung. Lokasi pendakian kami kali ini adalah gunung ciremai.
Memang banyak gosip-gosip yang beredar tentang keangkeran gunung ciremai. Tapi itu kan belum tentu benar.Hari ini kami tiba di spot.
"Guys ... Kita dah nyampe nih"
"Langsung daftar dulu aja yuk"
***
Akhirnya kami sudah siap untuk mendaki."Oke... Sebelum kita mendaki mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Berdoa, mulai" kami memanjatkan doa. Selesai berdoa kami pun melanjutkan pendakian.
-------------
Kami beranggotakan 5 orang:
-Reza
-Fahmi
-Denni
-Angga
-Irwan-------------
Hari mulai beranjak petang, dan kami masih setengah pernjalanan. "Anehhh... Kenapa kita tak sampai-samapai ?" tanya Reza.
"Sabar ... Mungkin sedikit lagi" Jawab Irwan.
"Ahhhh aku sudah tak sabar ingin melihat seindah apa sih gunung ciremai di puncak" Angga berkata.
"Hehhh bicaranya dijaga , kamu tak ingat pesan penjaga hutan tadi? " jawab irwan.
Pantangan selalu berlaku di setiap tempat yang liar seperti ini.
Kami hening sesaat, dan terdengar bunyi geramman dari kejauhan.
"Guyysss... Tunggu deh , kalian denger gak barusan suara apa?" Tanya Deni menghentikan langkahnya.
"Kentut genderewo kali..." lagi-lagi Angga sembarangan bicara.
"Hehhh kau ngawur aja dari tadi" Jawab reza.
"Serius kalian dengar gak?" Denni meyakinkan mereka bahwa memang terdengar suara aneh. Saat mereka sedang mencoba mendengarkan yang deni katakan, tiba-tiba....
*Rrrrrrggghhhh...*
"Astaga apa itu?" Reza berkata.
"Aku tak berbohong kan?" ujar Denni.
"Apakah kita akan baik-baik saja guys?" tanya Irwan ketakutan.
"Aku rasa ini pertanda buruk" ucap Denni.
"Ahhhh sudahlah paling itu cuma anjing liar" Angga yang arogan malah melanjutkan langkahnya. "Ayooo ahhh ... Aku duluan kalo gitu!"
Baru saja beberapa langkah Angga berjalan tiba-tiba sesuatu menggigit kakinya dan menarik tubuhnya dengan kencang ke dalam semak belukar.
"Aaakkhhhhh tolong aahhh..." teriak Angga yang semakin menjauh dari teman-temannya.
"Angggaa. .. Kejar teman-teman" mereka pun mengejar angga kedalam hutan dan menjauhi rute pendakian.
Samar-samar suara angga masih terdengar di hadapan mereka. Sampai di suatu pohon besar mereka tak mendengar suara angga lagi."Arghhh .... Sial, gimana ini " ucap Denni sambil memegang dengkulnya dan kelelahan.
"Lohh den, yang lain kemana?" Reza menoleh ke arah belakang dan teman-temannya sudah tidak ada.
"Akhhhh sialll...kenapa jadi seperti ini si!" ucap Denni yang langsung duduk diatas akar pohon besar itu.
Hari sudah semakin gelap. Suara-suara dari dalam hutan mulai terdengar jelas di telinga mereka berdua.