Banyak yang beranggapan jika Hadro telah gila. Mungkin karena Hadro sering bernyanyi di tengah malam, berjemur di tepi jalan, makan daging babi mentah, tertawa sendiri kemudian diam dengan tatapan kosong, dan sering memeluk anak kecil yang lewat di halaman rumahnya. Hal ini terkadang membuat para tetangganya risih. Tak jarang mereka pindah rumah karena merasa tidak nyaman Dengan tingkah aneh Hadro.
Tetapi hanya sebatas itu saja. Hadro tidak membahayakan orang lain. Sampai suatu ketika ada satu keluarga yang baru pindahan menempati rumah tetangga Hadro. Keluarga itu sangat bahagia. Terlihat dari saat pertama mereka sampai, anak-anak keluar dari dalam mobil dan berlari-lari di halaman rumah baru mereka. Keluarga George itulah mereka.
Kedua anak mereka bernama
-kevin (anak pertama)
-maya (anak kedua)***
Saat orang tua mereka sibuk berbenah di rumah baru mereka, kevin dan maya berjalan-jalan melihat suasana sekitar.
"Kakk..lihat deh rumah itu banyak banget hiasan badutnya" tunjuk Maya pada sebuah rumah yang tak lain adalah rumah Hadro.
"Kita mampir yuk... Siapa tau orangnya baik" ajak Maya.
Mereka pun masuk ke halaman rumah Hadro. Namun sang penghuni rumah nampak tak ada. Mereka mengetuk pintu berulang kali namun tak ada jawaban. Karena penasaran, akhirnya mereka mengitari sekeliking rumah itu.
"Ehh lihat kak ada pintu yang terbuka tuh" tunjuk Maya.
"Ayo kita masuk ..."
Mereka berdua masuk secara diam-diam. Keadaan didalam sana sangat gelap. Karna penerangan satu-satunya berasal dari sebuah lubang yang sengaja dibuat agar cahaya matahari dapat masuk.
"Kok serem ya..." Maya memegang erat tangan kakak nya yakni kevin.
Mereka melihat-lihat kesana-kemari dan saling berpegangan.
"Hmmmm sepertinya tak ada penghuninya deh, coba kita buka pintu yang satu ini" Maya mencoba membuka sebuah pintu namun terkunci dari dalam.
"Hmmmm..." sambil menggaruk-garuk kepala.
Tiba-tiba Maya melihat bahwa ada sebuah kotak besar yang terbuka. Maya memberanikan diri menghampiri kotak tersebut. Saat dia mulai melihat isi kotak dengan perlahan, tiba-tiba Maya menjerit dan berlari.
"Kak kita harus keluar dari sini" menarik tangan kakaknya.
Namun pintu tiba-tiba tertutup dengan keras. Blaag....
Maya saat itu menjerit-jerit ketakutan. Oyaa mengapa dari tadi kevin tidak berbicara dan selalu menurut pada adiknya, Maya? Sebenarnya kevin adalah anak laki-laki yang bisu sejak lahir. Makanya dia nurut-nurut aja sama adiknya.
Kevin hanya bisa memeluk adiknya yang sedang menjerit-jerit tersebut.
Saat Maya histeris...
"Diaaammmm..." Bentak seseorang dari balik pintu yang sendaritadi terkunci. Maya yang tadinya histeris kini diam dan memeluk erat kakaknya.
*trekkkk* suara kunci yang dibuka. Kevin melotot ketakutan dan maya memejamkan mata dan berusaha untuk tak melihat.
Saat pintu perlahan terbuka, terlihat jelas sesosok peria dewasa berbadan besar menggunakan topi dan membawa pisau daging.
Kevin yang keliatannya ingin berteriak namun apa daya dia hanya bisa melotot ketakutan.
"Heahhhh ada anak kecil, anak kecil adalah teman, dan teman harus berpelukan" ucap Hadro dengan suara yang menyeramkan. "haha...haaha...haha" tertawa kaku. Lalu berlari menuju mereka berdua.
Kevin menarik adiknya dan mencoba mendobrak pintu keluar.
Saat sesang berusaha membuka pintu , sesekali kevin melihat kearah Hadro.
"Apa kalian lapar?" Hadro mengambil potongan kepala babi yang sudah membusuk dari dalam sebuah kotak dan mengangkatnya, lalu berjalan mendekati mereka berdua.
(Pantas saja Maya histeris saat melihat isi kotak tersebut)
Dan dalam beberapa saat akhirnya pintu terbuka dan mereka berdua berlari menuju rumah.
"Ibuu...ibuuu... Aku tak mau tinggal disini" memeluk ibunya dan menangis.
"Ada orang aneh di sekitar rumah kita... Aku takut" Memeluk erat ibunya.
"Sudahh sayang jangan menangis, mungkin kamu belum mengenal orang itu , jadi wajar kamu anggap aneh" menenangkan maya mengelus-elus rambutnya.
"Tapii buu..." tatap mata memelas Maya kepada ibunya.
"Sudah sayang .... Lebih baik kamu dan kakak makan dulu sana ibu sudah masak makanan kesukaan kalian"
Maya hanya mengangguk dan mereka berdua beranjak menuju meja makan.
***
Hari-hari berikutnya mereka sering diganggu. Mulai dari ada yang membunyikan bel tengah malam, menaburkan tanah di teras rumah, mengacak-acak tong sampah, menaruh kepala babi busuk diatas meja luar, dan gangguan-gangguan lainnya.
Namun sayang, orang tua mereka tetap tak percaya bahwa ini semua ulah tetangganya yang kurang waras.
Sesekali Maya juga sering mencoba mencyduk kelakuan Hadro dengan cara merekamnya saat Hadro sedang melancarkan aksinya. Namun semua nihil...
Sekian....
Vote and Comment... 🙏🙏🙏