Dark

35 6 0
                                    

Malam hari telah tiba dan aku pulang dari taman bermain dekat rumahku.

"Maahhhh Iam pulang" (iam adalah nama panggilanku)

"Tukkk...tukkk...tukkk" pintu terkunci dan aku tak tau kenapa tidak ada yang membukakannya untuk ku.

Aku mengintip dari kaca jendela. Seluruh ruangan gelap gulita. Apakah tak ada orang di dalam sana?

Akupun beranjak menuju ke belakang rumah.

"Grreett...." pintu belakang tak terkunci. Aku masuk dan menyalakan lampu ruangan.

Ku lihat setiap sudut ruangan, sangat aneh sekali. Udara pun kini terasa sangat dingin dan angin berhembus dari luar pintu.

"Mah? Pah?" Berkali-kali aku memanggil orang tuaku namun tak ada jawaban.

Aku beranjak menuju kamar mandi dengan perasaan hati yang sangat tidak nyaman. Pasalnya, seisi rumah seperti hilang di telan malam. Tak ada manusia satupun.

"Ahhh mungkin lagi pada tidur" gumam ku dalam hati.

Berhubung badanku sangat lengket dan gatal, aku pun langsung mandi tanpa memikirkan apa-apa.

"Aahhhh segarnya..."

"Greeettttt...." di tengah gemuruhnya suara mesin penyedot air sumur, aku mendengar suara pintu yang di buka.

"Itu mamah sepertinya" aku pun merasa lega karena mengetahui mamah yang mungkin sudah datang entah dari mana.

Beberapa saat kemudian.

"Mamah dari mana aja sih?" Aku bertanya pada mamah yang tengah berada di hadapanku.

"................."

"Hmmmm, mamah bikin aku kaget aja. Kirain pergi jauh" aku merasa lega sekali.

"Mah, papah mana? Apa dia sedang berada di suatu tempat?" Tanyaku seraya mengambil makanan di dalam kulkas.

"................"

"Yasudah , mamah sepertinya kelelahan ya? Istirahatlah" aku tersenyum pada mamah, dan mamahpun berpindah perlahan menuju kamar.

Malampun semakin larut, dan aku masih duduk di meja makan seraya memperhatikan foto keluargaku.

"Hahaha, kenapa aku seimut ini ya waktu lagi bayi" ujarku seraya memperhatikan wajahku ketika bayi di foto keluarga.

"Bruggghhh"

Aku menoleh ke sumber suara tersebut. Dan ternyata itu shaggy, anjing kesayanganku.

"Ouhhh shaggy, kau mau bermain ternyata ya?"

Aku mengambil bola karet kecil mainan kesukaan shaggy dari dalam lemari.

"Ini ambilah"

Shaggy terlihat kesenangan dan berlarian mengejar bola kesayangannya. Lucunya anjing itu.

"Wsssssshhh" sesuatu melintas dengan cepat di hadapanku.

"Astagaaa, kirain siapa ternyata papah" dan ternyata itu ayahku yang mencoba mengagetkanku.

"Papah dari mana saja?"

Papah tak menjawabku.

"Sepertinya lelah sekali pah"

Ia bernjak meninggalkan ku di meja makan.

"Huhhh sepertinya orang dewasa memang sibuk" gumamku.

Tengah malam.

Ngantuk mulai menyerangku. Dan sepertinya aku harus istirahat. Aku berjalan menuju kamar yang dimana mamah dan papah sudah menungguku untuk tidur malam ini.

Yap, benar saja mereka berdua sudah berada di kamar menungguku.

Aku hanya tersenyum dan menghampiri mereka berdua. Keadaan kamar sangat gelap karena aku terbiasa tidur dalam keadaan gelap.

Akupun berbaring di tengah antara mamah dan papah. Aku bahagia sekali, di setiap malam aku bisa berkomunikasi dengan orang tuaku lewat mimpi. Entahlah, mengapa harus selalu dalam mimpi? Kenapa tidak setiap hari saja kita bisa berkomunikasi? Kita hanya berbeda alam saja. Tapi tak mengapa, meski aku harus tertidur dulu supaya bisa berkomunikasi dengan orang tuaku, tak mengapa. Aku senang.

-selamat malam semuanya, aku mau ngumpul sama mamah papah dulu ya-

_sekian_

Mimpi BurukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang