RELUNG : 24

112 15 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gael👆)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gael👆)

Saat Tania berada di dalam kelas. Di sana ada Ratu—teman sebangku Tania, terlihat seperti tidak biasanya. Ratu tampak dingin, dan tidak membuka pembicaraan apapun pada Tania. Tania tampak canggung, Ratu tidak pernah bertingkah seperti ini sebelumnya. Wajah Ratu pun tampak begitu malas jika melihat ke arah Tania.

"Rat, lo kenapa?"

"Ngomong sama siapa?"

"Ya sama elo, lah."

"Oh. Gua kira lo ngomong sama tembok."

"Rat, lo kenapa, sih? Dingin banget sama gue? Gue ada salah ya sama lo?"

"Lo pikir aja sendiri."

"Ya nggak bisa gitu dong, Rat. Gue 'kan nggak ngerti kenapa sikap lo tiba-tiba dingin kayak gini ke gue. Lo harus jelasin dong ke gue, kenapa sikap lo berubah kayak gini."

"Sorry, sepertinya gue nggak bisa duduk sebangku sama lo lagi." Ratu pun bergegas membawa tasnya, dan pindah ke bangku lain untuk diduduki.

"Rat, lo kenapa?" Tania langsung bangkit berdiri dan menghampiri Ratu yang pindah duduk ke bangku paling belakang.

"Lo jangan ganggu gue lagi, Tan! Lo bukan sahabat gue lagi!"

"Ya lo harus kasih tau penjelasannya kenapa lo kayak gini sama gue?" Tania memasang wajah ketidakmengertiannya terhadap tingkah Ratu yang berubah drastis hari ini.

"Soal buku catatan harian lo! Ternyata, lo sedalem itu suka sama Titan? Iya?!" Ratu berujar pelan, namun terdapat penekanan di ujung kalimatnya.

Tania seakan tidak mengerti arah pembicaraan Ratu yang entah akan berujung membicarakan apa. Pada intinya, Tania masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Ratu, yang tiba-tiba berubah sikap pada Tania.

RELUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang