Ten - Photo

1.3K 202 10
                                    

"Ten Chittaphon?" Suara Seo ssaem memecah keheningan kelas.

"Ya saem?" Ten yang lagi asik ngemil keripik kentang langsung nyembunyiin bungkus keripik kentangnya begitu wali kelasnya mendekatinya.

"Makan saja-" seakan membaca pikiran muridnya wali kelasnya mengijinkan.

"A-ah ya." Ten kikuk, dan memasang cengiran.

Beberapa teman Ten nampak tertawa melihat kelakuan Ten barusan.

"Oke, jadi mulai sekarang hingga pulang nanti — ya 2 jam lagi pukul 3. Saem akan membagikan hasil ulangan, dan menjelaskan tugas kalian esok apa. Oh ya, ada pembagian kelompok, baju, dan topi untuk besok. Hongbin apa kau membawa jaket? Jaket, yang untuk seragam kelas." Tanya Seo ssaem.

"Ssaem tapi kita ada tugas portofolio kan? Sebaiknya dikumpulkan sekarang daripada lupa." Sahut seseorang di barisan depan.

Koor sekelas meneriaki anak tadi,
"YA DIEM AJA DONG!"

.
.
.
"Terakhir sebelum pulang. Seo ssaem mau mengingatkan jangan lupa membawa barang-barang yang ditulis di papan tulis, sarapan dari rumah, dan jangan telat. Ten jangan lupa bawa kamera! Besok kamu harus mengabadikan setiap moment."

"Baik ssaem." Ten langsung memberikan jawaban.

Namun, siapa sangka hal ini justru membawa perkara baginya?

.
.
.

CEKREK!

"Ten stahp it. Lu terus terusan nyari aib orang dari tadi!" gertak Sorn.

"Lol stahp it. Gak ah kamera kamera gue." Ten makin  bebel dan terus nyari aib temen temennya.

"Ten belom aja lo ya digangguin. Ini tuh dibangunan tua. Jangan sembarangan." Keluh temannya yang lain.

cekrek!

Kamera Ten memfoto sebuah patung dihalaman tempat mereka kunjungi.

"Wah bagus ya. Aesthetic nih." Kata Ten sambil menekan tombol untuk menggeser gambar gambarnya.

Tiba-tiba kening Ten berkerut begitu melihat salah satu foto di kameranya.

Sebenarnya foto itu foto biasa saja. Hanya sebuah ruangan yang  diisi display furniture seperti lemari, kaca, kursi, meja, tv, vas bunga.

Namun setelah diperhatikan baik baik. Di belakang kursi memang ada kaca cermin.

Dan itu semakin seram bahwa kenyataannya ada seorang perempuan berbaju hitam sedang bersender pada bagian belakang kursi dan menyeringai. Yang mana memantul ke cermin.

Tangan Ten gemetaran. Tungkainya lemas.

Ten perlahan bersimpuh duduk di lantai ruangan itu, kemudian menghapus foto barusan.

"Ten?"

Ten menoleh, mendapati walikelasnya
Seo ssaem berada di belakangnya.

"Iya, ssaem..?"

"Kamu sakit?" tanya Seo ssaem.

"Aku baik baik saja." Ten mengusap pelipisnya pelan, tiba-tiba Seo ssaem berbisik di kuping Ten,

"Kalau begitu, kenapa kau menghapus foto barusan? Padahal ada aku, apa kamu kaget atau pura pura tidak tau?"

Ten terlonjak, begitu Ten menoleh, Ten mendapati seorang perempuan tinggi berbaju hitam dan memiliki dagu panjang—

hingga lantai,

tanpa mata.

Setelah itu pandangan Ten memburam lalu gelap.

Horror Series | NCT [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang