Bu Dendi

494 52 11
                                    

❤ 367 likes   🗨   ↪garda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤ 367 likes   🗨   ↪
garda.ndjn Renang lur

——————————————————

kalingga__ renang gaya batu
kalasekign foto yg atas dong mas😍
garda.ndjn @kalingga__ y // @kalasekign y
trgarakasw 👙
anggara_07 aw dedi
garda.ndjn @trgarakasw yo kon nggawe iku pas renang kan, ero // @anggara_07 hy bebi
view all 120 comments

Ding

Jempol Arda terangkat untuk memencet notifikasi di layar atas yang menampilkan nama Cungkil. Layar kemudian beralih ke aplikasi LAYN yang warnanya ijo itu, lalu chat berlanjut.

Cungkil SRD

Bos

Piye bos

Nek kos gak?

Waduh sek gorong moleh. Lapo?

Yowes ngko ae. Ndang moleh makmu kangen

Otw ki

Arda menautkan alis. Tumbenan Cungkil mencarinya. Apa cowok itu mau apel?

Tak perlu waktu lama hingga Arda tiba di kos. Dilihatnya pintu kamar Bara terbuka, lantas berinisiatif datang ke sana. Kosong. Kosong? Qerja lembur bagai quda.

Bara memang sedang qerja lembur di kamar Dani sejak semalam. Ia menutup pintu kamar itu dan beralih ke kamar Dani. Bara nampak sedang bobok ganteng sementara Dani sedang mengunyah beng beng.

"Lho wes moleh wong iki," ujar Dani. Arda hanya mengangguk kemudian pergi ke kamarnya. Ia segera memberitahu Cungkil bahwa ia sudah di kos. Cungkil hanya membalas 'Y'. (Loh udah pulang ini orang)

Baru lima menit Arda tiba dan baru satu detik yang lalu bokongnya menyentuh kasur, Cungkil sudah gedor-gedor pintu depan.

"Da! Arda! Garda Nadjana!" panggilnya.

Pintu dibuka kemudian. "Brisik," balas Arda kesal. Cungkil hanya cengengesan.

Percakapan disambung ketika mereka telah berada di kamar Arda.

"Arek-arek kuliah?" tanya Cungkil basa-basi. (Anak-anak kuliah?)

"Dani karo Bara turu kae." (Dani sama Bara tidur tuh.)

"Walah turu bareng." (Oh tidur bareng.)

"Kon bukane enek kuliah?" (Kamu bukannya ada kuliah?)

"Iyo, mbolos aku." (Iya, aku bolos.)

"Lapo?" (Kenapa?)

Cungkil menggeleng pelan.

"Sabar bos, bariki wisuda—" (Sabar bos, bentar lagi wisuda)

"Aku ... nyilih duit po o," sela Cungkil. (Aku pinjem duit dong)

Arda terdiam. "Piro?" jawabnya. (Berapa?)

"Sak enekmu ae, hehe." (Seadamu aja, hehe)

Mereka saling diam. Arda mengeluarkan dompet, membukanya lebar-lebar di hadapan Cungkil. Bersih. Ada sarang laba-laba di sana bahkan.

Cungkil mengangguk. "Oke. Sek ya." (Oke. Bentar ya)

Hehe.

"Saya butuh Bu Dendi," tutur Arda.

***


Nyoh duit nyoh

sekrup : monstax!auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang