Di hari Rabu yang cerah ini kelas Prada dan Gara tidak begitu cerah alias mendung. Dua cowok ganteng itu sedang adu bacot di depan kelas dengan pak dosen, mengabaikan kelas yang masih berlangsung. Kira-kira sudah lima belas menit mereka begitu. Pak dosen yang akhirnya tersadar pun menghentikan aksinya mengingat kelas sudah hampir berakhir.
"Kelas hari ini sampai sini saja. Terima kasih sudah hadir," tutur beliau. Semua mahasiswanya berhambur keluar kecuali Prada dan Gara yang masih mau digarap.
"Pak gimana ini nilainya?" Gara kembali bersuara. Baik dia maupun Prada sudah sama-sama memasang wajah tidak bersahabat sama sekali.
"Ya gimana kalian maunya?"
Prada ikutan menjawab, "Dari satu kelompok itu yang kerja cuma kita berdua pak, kok malah kita yang gak dikasih nilai? Terus masalah presensi, kita juga hadir terus tapi kok pengaruh ke nilai segala? Aktif kita juga aktif. Lupa ta njenengan?"
"Kalo mau cari masalah ya masalah semester kemarin gak usah dibawa-bawa pak," bisik Gara yang hanya didengar oleh Prada.
"Kamu mau lapor dekan? Mana percaya dekan sama mahasiswa kurang ajar dan gak sopan kayak kamu!"
Jancok, batin Prada.
"Kalo emang saya gak sopan saya udah lapor dekan dari kemaren pak," timpal Gara. Pak dosen dibuat melotot karena naik pitam. Namun beliau tak melanjutkan, melainkan segera mengemas barangnya dan pergi dengan alasan ada kelas lain.
"Cok jaluk e piye to!" geram Prada setelah pria itu pergi. Gara kembali ke kursinya untuk mengemasi barang dan bersiap pergi. (Maunya gimana sih!)
Prada mengambil hapenya dan mengirim pesan pada Kala yang kebetulan langsung dibalas.
Kala
Wnd
Joglo
Otw
Kelasmu gak buyar ket maeng to?
Dosenku ngejak gelut gatel
Kecoak timurmu wes ilang toWkwk yo ngono kui lah dosen
Oh sudah dong diganti bogel q cynk:*Sebuah senyum tipis berhasil mengukir wajah ganteng Prada, lebih tepatnya cuma decihan singkat. Foto yang dikirim Kala itu bagian dari joglo FBS dimana masih menjadi 'daerah kekuasaan' SRD alias jurusannya Kala, ditandai dengan coretan-coretan gak jelas itu. Ubin putih itu ubin joglo, gedung di sebelah kanan itu markasnya anak Jepang dan Jawa, sementara yang nyempil di kiri itulah markasnya anak Sendratasik alias jurusannya Prada dan Gara.
"Ayo!" ajak Gara sambil mematikan ac, lampu, lalu mengunci pintu.
Di tengah teriknya siang sambil berjalan menuju joglo, mereka masih ngerasani pak dosen yang tadi alias ngomongin beliau. Saat tiba-tiba ada dua cewek yang berpapasan dengan mereka, Prada menautkan alis heran.
"Heh, Mas Prada karo Mas Gara!" bisik mereka sambil ketawa ketiwi manja. Entah bagaimana hanya Prada yang dengar, padahal Gara papasan di samping mereka. Mungkin dia budeg.
Kala menyambut mereka dengan sebungkus es teh yang langsung direbut dan diseruput habis.
"Aku tau kalian pasti lelah mbacot dengan dosen kan," tutur Kala dengan tawa mengejek.
"Nggateli sumpah, peh." Prada mengangguk.
Gara berujar, "Ayo neng ndi iki? Ngopi ta?" (Ayo ke mana nih? Ngopi?)
"Gaopo ayo," sahut Prada. Kala mengiyakan. (Gapapa ayo)
"Eh tapi Bara ngampus gak?" ujar Prada lagi.
Kala menggeleng. "Ora."
"Yowes ayo."
***
Author's note :
Copyright foto thanks to Keluarga Keos dan hasil karyanya, maaf tak colong ya mas mbak. Sebenernya mau ngefoto Hotman Paris tapi kok tempatnya rodok gak strategis.Oiya rek, yang kepo kepo sama sekitar FBS Unesa boleh loh request, nanti kalo sempet tak hunting foto buat kalian. Asal jangan minta foto fakultasnya Arda sama Angga aja, bukan daerahku soalnya.
Oke, see you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
sekrup : monstax!au
FanfictionSekumpulan Pria Rupawan, alias Sekrup. Segerombol mahasiswa kekinian yang gak doyan rokok dan mainin cewek, tapi banyak yang naksir dan bisanya cuma bikin rusuh kosan. "Belum juga saya kubur hidup-hidup itu sekrup!" -ibu kos. "Tengah malem aja brisi...