AUTHOR POV
"oppa tolong belikan aku pembalut"kata chorong yang ada di kamar mandi ya saat ini ia sedang merasakan menstruasi hari pertamanya maka dari itu ia tidak jadi membeli eskrim karna takut bocor saja.
"hah apa katamu pembalut!!? yak!rongie ah aku ini kan namja aku sangat malu jika harus membeli itu"kata suho sedikit resah.
"suho ah tolong aku jika tidak dibelikan pembalut akan terus bocor nantinya tolong ne yeobo" kata chorong sebua pembualan yang sangat menggoda untuk suho ya karna ia baru saja memanggil dengan kata 'yeobo' berarti suami.
"baiklah baiklah aku selalu kalah dengan bujukan mu"kata suho menyerah dan berlarian ke supermarket.
"ehm permisi adakah pem..-pembalut disini"tanya suho ragu ke penjaga kasir supermarket yang berkelamin perempuan ini.dan penjaga kasir itu sedikit menahan tawanya karna ia baru saja melihat seorang namja membeli pembalut dengan tampang bodoh dan ragu.
"ada tuan"kata penjaga kasir sambil mengasih pembalut *se pack gitu gais susah sih buat ditulis wokwok*
"ani bisakah jika sekardus atau sepaket ya seperti itulah"kata suho bingung.
"oh..ada tuan..ini yang sepaket"dengan mengasih kantung pembalut spaket dengan isi pembalut yang banyak.
Sehabis itu suho membayar dan berlarian ke apartement nya bukan karna ia ingin menolong chorong agar tidak menunggu lama melainkan karna malu dilihat oleh banyak pria tua atau remaja bahkan kadang ibu ibu rumah tangga yang sesekali memujinya.
Ia harus menahan malu karna lupa membawa mobil dan sekarang ia terlihat bodoh dan banyak pikiran tentang kebodohan dan rasa malunya di otaknya.
"cho..chorongie ini pembalutnya"katanya di depan kamar mandi sambil keletihan karna berlarian,dan chorong hanya mengambilnya dengan tanganya yang keluar di selah pintu yang berlogar kecil.
"terima kasih maaf merepotkan"kata chorong sedikit malu.
Setelah suho mendengar itu ia tersenyum entah mengapa ia seperti panglima yang baru saja melindungi mutiara paling indah didalam kerajaan.
Suho pun segera bersender di kepala ranjang.berapa menit kemudian chorong pun keluar dan membawa sepaket pembalut kedalam lemarinya dan berjalan mendekati suho.
"bisakah kau bergeser"kata chorong datar.
Dan suho pun bergeser dengan keadaan bingung.
CHORONG POV
sekarang aku sedang tertidur di sebelah suho,yak!ini sangat mealukan menyuruh seorang namja membelikan pembalut walau dia tunangan ku tetap saja dia kan seorang namja aish entahlah...aku sedang bingung dengan pikiran ku ini.
"suho ya"kataku memecahkan keheningan saat aku mulai berbalik karna tadi aku tertidur tapi menghadap kearah yang membelakangi suho.
Saat aku berbalik ternyata ia tertidur mungkin ia kelelahan dari pagi sampe siang dan sore ini ia ku suruh membelikan pembalut pasti sangat memalukan dan melelahkan.
SUHO POV
aku terbangun di malam hari yang aku ingat aku tertidur di sore hari tadi,saat ku lihat kesebelah orang yang biasa tertidur di sebelah kiriku sudah tidak ada kemana dia.
Aku pun mulai keruang tamu.dan jangan heran apartement kami bagaikan rumah mewah di spesialkan dengan ruang yang lebih besar dari pada apartement lainnya.
Saat aku berada di ruang tamu aku melihat yeoja yang aku cinta sedang meringkuk di sofa sedang menahan kesakitan ia memegangi perutnya apa ini efek samping dari itu.
"chorong ah apa kau sakit"tanya ku mendekat.
"ani shh"katanya sedikit meringis.
Aku harus bagaimana apa iya aku harus terdia begitu saja.apa aku buatkan teh hangat saja ya kan teh hangat bisa menghangatkan perut itu menurut eommaku dulu.
Aku pun menuju ke dapur dan mulai membuat teh hangat untuknya tidak terlalu manis dan juga tidak terlalu pait.
"ini minumlah ini teh hangat mungkin saja ini bisa menghangatkan perut mu nih"kata ku ambil mengasihkan teh hangat kepadanya.
"gomawo"katanya sambil meminum teh nya pelan pelan.
Setelah berapa menit dan teh hangatnya sudah habis di minum oleh chorong.
"sedikit lega"kataku bertanya.
"hmm"hanya berdehem dan mengangguk.
Tiba tiba
Drettt dreet
Suara getaran yang menandakan ada yang mengirim pesan.
'anggep aja hape geter oke'Tiba tiba ntah mengapa suho tersenyum apa yang dikirimkan dan siapa yang mengirimkan.
VOTE VOTE AKHIRNYA BISA NULIS SEDIKIT PANJANG.