Semakin melangkah rasanya semakin salah, tapi jika berhenti rasanya yang sudah dilakukan terlalu sia-sia. Ingin menyerah tapi sudah berulang kali bangkit dari kata itu. Ingin pergi dan tak kembali tapi rasanya hanya pada orang itu kata pulang jadi berarti. Aku ingin mengalah pada semuanya tapi semakin aku mengalah, semakin aku didorong untuk terus berlari mengejar. Dua tahun terlalu lama untuk dianggap baru kemarin. Terlalu berharga untuk dibiarkan mati begitu saja. Akankah akhirnya ada artinya? Biarkan Tuhan yang menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Kopi Kala Hujan
RandomAdakah yang lebih menenangkan Selain secangkir kopi kesukaanmu Yang menemanimu menghadapi hujan di luar jendelamu, Dan juga di dalam jiwamu?