#TentangRasa // 4

243 6 3
                                    

.MalamHari, Dikota Hujan.

Saat malam datang menjemput kesendirian, ingin rasanya ku berkeluh kesah pada semesta mengenai kesedihan dan kekecewaan yang amat melekat pada perasaan ku saat ini. Ada suatu ungkapan perasaan yang tak bisa diukir menggunakan kata-kata. Aku lelah, aku merasa seperti orang bodoh yang terombang-ambing karna perasaan.
Lalu apa yang harus ku lakukan?
Apa yang harus kuperbuat agar semua situasi ini bisa teratasi?

RenataWilliams
-----------------------------------------------------------------

Renata menutup buku catatan hariannya dan memutuskan untuk tidur.

**
Bel istirahat berbunyi

"Rereeeeeeeeeeeee ada cowo nyariin lo tuh didepan kelas. " Teriak salah satu teman sekelasnya pada Renata

"Siapa? " Tanya Rere sambil menyakat sebelah alisnya.

"Ganteng orangnya re, tapi gua ga tau namanya siapa, yang gua tau dia anak mostwanted dari XI-Multimedia2" Ucap temansekelasnya tadi

"Calvinnnnn re itu Calvin iyah gasalah reee itu Calvin" Teriak Loren menghebohkan seisi kelasnya

"Jangan Berisik ren, diemmmmm" Ucap Rere pada Loren

"Hehe sory gua kelepasan, tapi ngapain dia nyamperin lo ke kelas. Udah gitu ko dia bisa tau kalo lo anak kelas ini, lo udah jadian sama dia tanpa sepengetahuan kita ya reeeee" Ucap Loren

"Paan si ren, ngelantur omongan lo" Ucap Rere dengan wajah datar dan berlalu pergi untuk menemui Calvin.

"Ada perlu apa? " Ucap Rere pada calvin.

"Gapapa" Ucap calvin dengan tatapan datar.

"Lo itu knpa si?" Tanya Rere terheran-heran

"Gua mau ngajak lo ke kantin" Ucap calvin sambil menarik tangan Rere dan berjalan menuju kantin

"Eehhh, pelan² kalii" Ucap Rere

"Sorry" Ucap calvin melepaskan tangan Rere dan membiarkannya berjalan tanpa genggamannya.

Setibanya diKantin tiba² Rere mendapati pemandangan yang tak mengenakan. Rere melihat daniel sedang menatapnya dari bangku kantin yg tengah Daniel duduki. Rere sengaja tak menghiraukan tatapan Daniel, sampai akhirnya Daniel menghampiri Rere yang tengah bersama Calvin saat itu.

"Hai Ree" Sapa Daniel pada Rere

Rere tak menjawab sapaan daniel , Rere hanya mengakatkan kedua alisnya dan memberikan senyuman sinis pada daniel.

" Re lu marah sama sama gue? " Tanya daniel tapi matanya menatap ke arah Calvin dengan tatapan taksuka.

Rere hanya diam dan berbicara dalam batinnya. Bagaimana bisa setelah apa yg diperbuatnya daniel masih bisa bertanya seperti itu tanpa berfikir sebagaimana mestinya .

"Re lo boleh marah sama gue, tapi gua minta tolong, plissss jangan benci gue re" Ucap daniel sambil menggenggam tangan Rere

"Sayanggg" Teriak Tasya dari kejauhan sambil melambaikan tangan pada daniel.

Secara spontan Rere melepaskan genggaman tangan daniel, matanya kembali memanas, air mata yg dibendung nya hampir tumpah ia pergi lari menjauhi daniel, ia tak ingin kelihatan lemah dan menangis di depan daniel hanya karna hal tersebut. Ia berlari sambil mencegah airmatanya itu turun. Tapi percuma karna pada akhirnya airmatanya itu berhasil lolos membasahi pipi Rere.

"Reeeee tunggu " Teriak daniel sambil berlari untuk mengejar rere pergi. Namun belum sempat daniel melangkah untuk mengejar Rere, langkahnya itu dicegah oleh Calvin.

"Biarin dia sendiri, lo udah cukup nyakitin dia. Gua minta tolong dengan baik² jangan ganggu dia lagi. Kalo Sikap lo kaya gini trs lo malah nambah nyakitin dia" Ucap Calvin pada daniel dan berlalu pergi untuk menghampiri Rere.

Daniel yg mendengar perkataan Calvin hanya diam, ia tak bisa berkata apa² karna apa yg dikatakan Calvin ada benarnya. Sampai akhirnya daniel memutuskan membiarkan Rere sendiri untuk menenangkan perasaan serta kondisi fisiknya.

Calvin menghampiri Rere yg tengah duduk sambil meneteskan airmatnya dibangku sudut sekolahnya

"Jangan nangis re" Ucap Calvin pada Rere .

"Gua gabisa buat keliatan seolah² gua udah gasayang sama dia lagi vinn, gua gabisa nunjukin kalo gua bisa jalanin hari² gua tanpa diaa. Gua masi sayang sama dia, 2taun ngejalin hubungan itu bukan waktu yg sebentar. Gua ga bisa adaptasi sama keadaan yg ada sekarang ini. sebenernya gua garela liat dia jadian sama cewe lain sekalipun dia jadian sama sahabat gua sendiri. Gua garelaaaa hikssshiksshikss " Ucap Rere sambil menangis pada Calvin

" Hmm " Jawab Calvin singkat.
Calvin sengaja tidak banyak bicara,
Ia bersikap seperti itu agar Rere bisa leluasa mengeluarkan airmatanya sampai ia merasa lega, walupun ia berpendapat bahwa menangis hanya membuat orang itu menjadi semakin lemah.

"Tinggalin gua sendiri vin" ucap rere

"Tapi re,. "

"Tinggalin gue sendiriii! " Ucap Tegas Rere sambil menangis

"It's ok, gua cuma mau bilang jadi orang tuh jangan mau dibego² in sama yang namanya Cinta, buat apa lo nangisin seseorang yg udah nyakitin perasaan lo, buat apa lu terlarut² sedih, cuma karna lo ditinggal sama orang yg udah ngelukain hati lo. Coba deh gunain akal sehat lo . Kalo gtu, Gua balik ke kelas duluan ya re " Ucap Calvin sambil berlalu meninggalkan Rere.

" lo bisa ngomng kaya gitu karna lo gaada di posisi gua, lo gangerti rasa nya dihianatin sama sahabat lo sendiri, lo gangerti rasanya ditinggal pas lagi nyaman²nya. Lo gangerti semua itu karna lo gaada diposisi gueeee" Teriak Rere pada Calvin

Calvin menghentikan langkahnya lalu berbalik badan dan diam sejenak sambil memperhatikan Rere yg masi menangis dengan terisak-isak.

"Kata siapa gua gangerti rasanya ada diposisi lo. Asal lo tau ya gua ngomng kaya gini juga bukan karna semata² gua sotau. Gua ngomng kaya gini karna gua udah pernah ngalamin hal yg lebih dari lo. Gua ngomng gini karna gua gamau liat lo ngalamin apa yg gua rasain selama gua bodoh soal mengerti perasaan " Ucap Calvin pada Rere .

Setelah itu suasana menjadi hening sebentar . Lalu Calvin berlalu menuju klsnya meninggalkan Rere yg masi menangis.

Tak lama setelah kepergian Calvin, Rere berusaha mengatur emosi nya agar ia tak terus menerus menangis. Setelah emosinya mereda ia memutuskan untuk membilas muka nya dikamar mandi.

Ia berfikir sejenak, Rere menelaah secara perlahan kata demi kata yg Calvin ucapkn sebelum ia meninggalkan rere sendiri.
Tapi Rere tak berhasil menangkap maksud dari perkataan calvin. Ia tak mengerti apa maksud Calvin yg sebenarnya . Kenapa Calvin bersikeras untuk membuat Rere tidak terpaku pada perasaannya saat ini.

Setelah selesai membasuh mukanya, ia bergegas jalan menuju klsnya. Sesampainya dikelas

"Re lo kemana aja?" Tanya Loren

"Lo abis nangis re? " Tanya nadia

"Sebenernya kenapa si re? Akhir² ini gelagat lo aneh bngt. Ada yg lo sembunyiin dari gua sama nadia? "

"Tau si lo re, lu knpa? Ada masalah bukan sama Tasya? Gua perhatiin akhir² ini lo kaya yg jaga jarak bahkan berusaha ngehindar dari apapun yg berhubungan sama tasya" Ucap nadia

Rere hanya terdiam sambil memainkan ponselnya. Tiba² ia mendapatkan pesan masuk
------------------------------------------------
Message :

°Daniell : Re gua minta kali ini aja , lo temuin gua ditaman deket halte sepulang sekolah . Ada yang mau gua omongin.

-------------------------------------------------

**
Hai gaess:)
Sengaja cerita kali ini dibuat singkat, Gapapa ya whehe
Jangan lupa vote & share link cerita ini❣
Thanks for Reading & see U next part mwahhhhhh😘

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang