"Bun rere pamit ke sekokah dulu ya, assalamualaikum" ujar rere sambil mencium punggung tangan sang bunda
" iya hati-hati ya nak"
Rere berjalan menuju ke luar rumah, namun setiba nya ua diluar rumah ia tak melihat kakanya, ia kembali ke dalam rumah sambil berteriak
"Bun ka rendi mana ya? Ko gaada ? Rere takut kesiangan nih kesekolahnya"
"Kakak mu tidur lagi, lagian bukannya kamu berangkat kesekolah bareng sama dia?" Ujar sang bunda sambil menunjuk seseorang yang sedang duduk dijok motornya.
"Hah?"
Bundanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum, lalu berkata
"Sudah sana berangkat ini sudah jam set7 nanti kesiangan"
"Tapi bunn"
"Gausah tapi, tapi. Sana berangkat" ujar sang bunda sambil mendorong pelan putrinya keluar rumah untuk berangkat sekolah
"Ih bundaaaaaa" ujar renata kesal
"Nak gih berangkat sekolah, hati-hati yaa" ujar bunda renata pada pria dihadapannya
"Siap tante" ujar pria yg tengah duduk di jok motornya
Renata pun menghentakan kakinya melangkah mendekati pria tersebut dengan kesal.
Pria itu menyodorkan sebuah helm pada renata, renata pun mengambil helmnya dengan kasar sambil mengerutkan bibirnya.
"Masih pagi, gabaik marah-marah. Nanti cepet tua" ujar pria tersebut sambil sedikit tertawa
Renata tak memperdulikan omongan pria itu, ia justru langsung lompat duduk dijok motor pria itu sampai-sampai motor itu hampir kehilangan kesiimbangan dan terguling. Tapi untung saja kaki pria itu mampu menopangnya sehingga motor itu hanya oleng ke pinggir sedikit
" lu tuh mau naik motor bukan mau nunggang kuda, untung aja ga jatoh " ucap pria itu
Lalu renata hanya diam saja, setelahnya pria tersebut sedikit berteriak sambil melambaikan tangan pada bunda renata yang masi melihat mereka dari teras rumah
"Tanteee kami pamit dulu, assalamualaikum" ujar pria tersebut
"Waallaikumsallam, hati-hatiii ya" jawab bunda renata sambil membalas lambai tangan pria yang tengah memboceng putrinya sambil tersenyum . Setelah nya bunda renata pun langsung masuk ke dalam rumah.
**
"Reee" panggil pria tersebut sambil mengendarai motor
Tapi tak digubris oleh renata
"Renata" ujar pria tersebut untuk yg kedua kalinya sambil sedikit meninggikan nada suaranya .
Namun masih tak dijawab
"Lo marah ya?" kali ini ia bertanya
Tapi tetap tak ada jawaban
Pria tersebut menghembuskan nafas kasarnya melihat sikap renata yang sedari tadi diam tak mengucap kata, lalu ia mempunyai ide usil.
Ia tersenyum miring lalu sesekali menatap wajah datar renata yang sedang memandang kesisi jalan melalui kaca spion motornya.
Lalu ia menghitung dalam hati sampai tiga
dan dalam hitungan ke tiga, ia sukses menancap gas sampai renata terkejut dan memakinya saat itu juga"Calvinnnnnnnnnnn" teriak renata
Ya pria yang sedari tadi membuatnya kesal adalah calvin, pria yang membuat renata merasa bahwa ialah penenang pilu dalam sendu.