Tentang Rasa// 8

170 4 0
                                    

"Tasyaaa, sudah bukan saatnya kamu main HP! Simpan atau saya sita" Ujar pa roni

Tasya menghela nafas sembari mengangguk dan menaruh handpone nya ke dalam tas.

**

Bel pulang berbunyi calvin menghampiri rere yang tengah berjalan dikoridor kelas menuju gerbang

" ree" panggil calvin

Tapi rere nggan menyahut

"Re... Rereee woy" calvin berteriak sambil sedikit berlari hingga akhirnya menepuk bahu rere dan berjalan sejajar dengan rere

Rere hanya diam pandangan dinginnya bertatap dengan mata calvin sejenak

Calvin yang bertemu tatap dengan tatapan dingin rere malah tertawa

" kenapa ketawa?gaada yang lucu" tanya rere sambil jalan

"lo serem tapi lucu, makanya gua sayang"  ujar calvin

"hah?" ujar renata , ia berhenti melangkah dan membelalak karna  terkejut mendengar kata-kata terakhir calvin.

" kenapa? " tanya calvin yang ikut mengehentikan langkahnya

"lo bilang apa tadi?" tanya renata

"gua?? " calvin malah bertanya balik

" bukan " ucap renata kesal , lalu melanjutkan langkahnya

"terus ?" tanya calvin

Renata berhenti melangkah lalu menghentakan kakinya sambil berteriak
" Rese! Mau lo apa siii"

" balik bareng sama lo " ujar calvin sambil menampilkan wajah polosnya

Renata menghela nafas lalu berjalan keluar gerbang . Lalu ia berjalan ke halte tempat dimana ia biasa dijemput . Dilihatnya calvin masi saja membuntutinya . Renatapun geram

"Gua dijemput vin. Lo gausah buntutin gua. Mending lo balikkk" ujar renata

"yakin nyuruh gua balik?" tanya calvin

"iya" jawab renata singkat

"yaudah iya deh" ujar calvin sambil berhenti membuntuti renata

Renata memutar bola matanya , membuang nafasnya kasar dan lanjut berjalan menuju halte tempat tujuannya.

Tapi belum jauh rania melangkahkan kakinya tiba-tiba tangan rania digenggam dari belakang , rania mengira itu calvin dan spontan ia membalikan badannya dan berteriak " vinnnnnn gua udah bilang gua dijemputt!! "

Tapi renata terkejut saat mendapati yang ada dihadapannya kini bukannlah calvin melaikan Daniel .

" vin? " tanya daniel sambil menaikan sebelah alisnya

" apaan si " ucap rania sambil menghempaskan genggaman tangan daniel dari tangannya  lalu bergegas melangkah pergi

"Re tunggu ! " ujar daniel

Renata tetap melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan daniel

Daniel pun akhirnya berteriak
" re gua cuma mau bilang . Gua mau jelasin , gua sayang sama lo tulus dan jujur gua gapernah sedikitpun ada niatan buat ninggalin lo atau bikin lo sakit hati . Gua mutusin lo karna gua sayang sama lo , gua ngerasa gua gapantes buat lo , gua bajingan, gua egois, gua brengsek karna gua .."

Renata menghentikan langkahnya hatinya perih , luka yang belum sembuh itu tergores lagi . Matanya memanas , air yang terbendung siap menghujani pipinya .

Daniel mendekat ia berbicara dengan nada yang pelan dan lirih

" gua brengsek , karna gua khilaf re gua ga sengaja ngelakuin itu semua, arghhh gua emang bego, gua goblok, gua tolol" ujar daniel sambil mengacak-ngacak rambutnya frustasi dan menendang bebatuan kerikil dijalanan.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang