14 // Tentang Rasa

101 1 1
                                    

"Waalaikumsalam, saya renata pak. Ada apa ya?" Ujar renata sambil mengacungkan tanganya

"Oh ternyata kamu, sini dulu sinii" ujar pak roni sambil menyuruh renata untuk mengahampirinya

Renata membereskan catatannya dan memberikan buku catatan milik loren yang ia salin sebelumnya pada loren, loren menatap renata sambil menaikan kedua alisnya, mengakat dagunya dan menatap kerah pak roni yang terdiam di depan kelas. Menandakan loren yang sedang bertanya  pada renata, kenapa dan ada apa

Renata pun hanya menjawab dengan mengangkat bahu dan menggelengakan kepalanya, menandakan bahwa ia juga tidak tau.

lalu renata bangkit dari duduknya melangkah menghampiri pak roni didepan kelasnya.

Setibanya ia didepan kelas ia terheran melihat ada sosok calvin bersama pak roni.
"Ada apa ya pak?" Tanya renata pada pak roni tanpa memperdulikan adanya calvin

"Jadi gini, tadi anak ini ngeyel sekali mengaku bahwa ruang kelasnya disini padahal jelas-jelas dia ini mengenakan seragam jurusan lain. Maka dari itu tadinya bapak berniat untuk menghukumnya tapi... blablablablaa "

Ia tak mengerti apa maksud dari omongan pak roni, jika memang ia hendak menghukum calvin karna ulahnya mengapa ia harus dilibatkan dan mengapa bukan hukuman yang diberikan oleh pak roni  melainkan malah diberi izin dispen jam pelajaran pertama sampai istrihat pertama pada renata dan calvin.

Renata dan calvin pun dipersilahkan melenggang keluar sekolah, dengan syarat mereka harus sudah kembali ke sekolah sebelum jam pelajaran kembali dimulai setelah istirahat pertama.

"Yasudah silahkan kalian pergi tapi ingat, SEBELUM PELAJARAN SESUDAH ISTIRAHAT PERTAMA DIMULAI KALIAN SUDAH HARUS BERADA DISEKOLAH! MENGERTI?!"  ujar pak roni

"Siap pak, terimakasih banyak atas pengertiannya" jawab calvin yang langsung menarik tangan renata tanpa sempat menjawab atau bertanya sepatah katapun pada pak roni.

Renata yang diseret melangakah bak seekor kambing, menghempaskan pegangan tangan dari calvin lalu bethenti melangkah tepat dilorong depan pagar menuju sekolah menuju parkiran

" app...." belum renata mengucap satu kata mulutnya dibekap oleh tangan calvin

"Ngomelnya nanti aja, sekarang kita keluar dulu dari pada ketauan boong terus di hukum pak roni" ujar calvin

Renata yang mendengarnya memelototkan matanya, dan ketika calvin melepas bekapnya renata kembali hendak berteriak bertanya. Tapi hal itu dicegah calvin, ia membekap lagi mulut renata lalu berkata

"Aduh re plis, ngomelnya nanti aja. Sekarang jalan aja yaa ikutin gua"

Renata menepuk-nepuk tangan calvin yang membekap mulutnya sambil melotot, meminta agar calvin melepaskan bekapannya

"Iyaiya gua buka, tapi lu jangan banyak omong ya"

renata hanya menggeram berdehem mengiyakan

Setelahnya calvinpun melepas tangan nya dari mulut renata

"Ayo" ujar calvin memegang tangan renata dan mengajak renata untuk melangkahkan kaki keluar sekolah.

"Mau kemana sih"

"Udah ikut aja"

Sesampainya mereka diparkiran

"Nih pake" ujar calvin menyodorkan helm

"Ngga" ujar renata

"Bahaya kalo lu ga pake helm re"

"Gua gaakan mau dibonceng naik motor lagi sama lo! Tadi itu yang terakhir kali!!!!"

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang