Setelah 15 Hari

46 3 0
                                    

Karana bosan aku sempat Live Streaming melalui akun Instagram ku, hanya iseng.
Dan ketika malam berlangsung, 15 hari setelah tidak saling mengirimi pesan, tiba tiba aku mendapati Dm dari Farhan.

✉️Lucuuu -Ucap Farhan

✉️Gabut ( Bosan ) itu -Balasku

✉️Tapi lucu ko
✉️Gak mudik emangnya? -Balas Farhan beruntun

✉️Engga, kan asli orang sini

Percakapan melalui pesan pun berlanjut dengan baik, Farhan menanyakan detil alamat rumahku, juga menanyakan apakah aku lanjut bekerja atau kuliah.
Aku rasa, semakin nyambung. Mungkin karena pada saat itu aku memang sedang mood juga untuk membalas pesan dari Farhan.

✉️Aku kerja -Balasku
✉️Kerja dimana?
✉️Maunya dimana?
✉️Maunya mah di dokter
✉️Ya udah, nanti aku lamar kesana
✉️Asli, mau di dokter kamu?
✉️Engga lah hahaha
✉️Tadi katanya mau ngelamar cenah haha
✉️Haha kan kaka yang mau aku kerja didokter, makanya aku bilang nanti ngelamar

Setelah perbincangan penuh canda, malam semakin larut. Anginnya menghembus memasuki kamar, melalui sela sela kaca. Membuat aku larut dalam kantuk, akupun tertidur. Tak tahan, menahan kantuk.

Menjalani hari hari sulit karana patah, memang tak mudah. Rasanya ingin berlari, bukan untuk mengejar dia. Tetapi untuk mencari pelarian, agar tak lagilagi kembali patah.

Aku butuh pondasi, agar menjadi kuat.
Aku butuh oksigen, agar tetap hidup.

Meski lagi lagi aku masih membutuhkanmu, agar menjadi penawar dalam segala candu dari madu.

Candu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang