FCL

21 3 0
                                    

"Masih degdegan?" tanya Farhan memastikan
"Iya ih masih tau" aku mengerutkan bibir dan menaikannya sedikit
Farhan tertawa kecil seperti menyindirku.
"Ayo" gumam Farhan menyalakan motor
"Ayo" aku mulai menaiki jok motor dan duduk

Jarak dari rumah Farhan menuju Citylink, itu sangat dekat. Mungkin butuh 8 sampai 10 menit, untuk tiba disana.

Setiba nya di Fcl...

Tanpa basa basi kami langsung menuju bioskop yang terletak di lantai 3, aku dan Farhan memang sebelumnya belum menentukan film apa yang akan kita tonton. Maka dari itu sesampainya di bioskop kami langsung berdiskusi.
Setelahnya mendapat keputusan, aku dan Farhan langsung memesan tiket berdua.

Setelahnya memesan tiket, kami mencari tempat duduk yang kebetulan sangat penuh pada saat itu. Mungkin karena weekend, jadi banyak orang berlalu lalang di bioskop.

"Pusing" gumam Farhan
"Kenapa?" tanya ku khawatir
"Banyak banget orang"
"Oh iya weekend sih"
"Eh duduk sini aja"

Aku membuntuti langkah Farhan, kami duduk di kursi yang kebetulan hanya ada beberapa orang. Di lorong yang sedikit sepi, tapi lumayan nyaman.

Selama kami duduk, Farhan terus menerus melihat ku aku berpura pura tak tahu padahal aku merasa risih tapi juga aku suka diperhatikan Farhan.

Aku menatapnya balik sembari memutarkan sedikit badan ku.

"Eh itu liat hp lagi aja" ujar Farhan salah tingkah
"Jangan liatin" gumamku menatap Farhan
"Iya iya itu tuh main lagi hp aja"

Aku kembali berpurapura sibuk sembari memainkan ponsel, tapi Farhan masih saja terus memperhatikan ku.

Ah Farhan, aku ini malu tahu.

Indonesia
Merah darahku
Putih tulang ku
Bersatu dalam hidupku

Seiring senandung nada aku mengayunkan bahu mengikuti lantunan musik, menikmati setiap hentakannya.

Farhan ketawa,
"Kenapa?" tanyaku heran
"Ada lagu kemerdekaan malah joged" jawabnya tertawa kecil
"Ih hahhaha reflek aku tuh"
"Hahaha aneh"
"Kalau ada musik memang suka begitu, gak bisa diem hahaha"

Farhan hanya menggelengkan kepala sembari tertawa, ah Farhan ! Aku malu tahu, hahahaha.

Kami kembali saling terdiam, Farhan juga kembali memerhatikan ku.

Mohon perhatian Anda, pintu teater 5 telah dibuka...

"Ayo ka" ujarku
"Iya ayo" jawabnya

Kami berjalan menerusuri beberapa orang yang berlalu lalang dan berbaris untuk memasuki studio film.

Candu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang