Teteh

95 3 0
                                    

✉️Sal hayu jajan sama Tika

Pesan masuk melalui Whatsapp dari Ayu

✉️Udahlah nginep aja di rumahnya Tika
-Balasku kepada Ayu

Pukul 21:00 aku melihat ponsel, membuka tutupnya untuk melihat apa ada pesan dari Ayu atau tidak. Karena, sudah larut begini Ayu tidak juga memberi kabar.

" Salmaaaa, Salmaaaa "

Sontak aku mendengar suara dari luar rumah seperti memanggil ku

" Ateu itu ada temen " sahut keponakannku yang berumur 4 tahun

Aku langsung saja mengambil tas dan memasukan beberapa barang yang aku butuhkan, kemudian aku membuka kamar dan menuju keluar rumah tanpa berpamitan.

" Eh mau kemana udah malem! " ketus teteh dari kamar yang melihatku keluar dan membawa tas.

Aku acuh dengan orang rumah, " bodo ah pusing gue " ketusku dalam hati

Dalam perjalanan Ayu dan Tika bertanya, apa aku ada masalah dirumah? Dan aku hanya menjawab, nanti aja diceritainnya.
Mereka juga membahas mataku yang sembab, " habis nangis ya? " tanya mereka.
Padahal, aku saja tidak tahu mataku sembab. Mungkin karena aku baru bangun tidur, makanya sembab. Padahal tadi aku sama sekali tidak menangis, makanya akupun ikut heran.

Saat hampir sampai di rumah Tika, Ayu menghentikan motor.
" Kenapa? " tanyaku memastikan
" Mau jajan dulu di Farhan " gumam Tika

Aku hanya mengiyakan, sembari menitip jajanan karana lapar mengingat tadi baru sesuap dua suap makan dirumah.

Farhan, adalah mantan Tika. Meskipun mantan, mereka sangat akur. Setahu ku begitu.

Aku dan Ayu menunggu disebrang rumah Farhan, sedangkan Tika masih dirumah Farhan untuk membeli Bensu.

Tak lama menunggu, akhirnya Tika pun selesai. Dan kami melanjutkan perjalanan menuju rumah Tika.

Sesampainya dirumah Tika, aku dan Ayu, juga Tika langsung memasuki kamar tanpa basabasi. Aku duduk sembari membuka bensu yang tadi dibeli oleh Tika.
Menyantapnya dan melanjutkan perbincangan dimotor tadi, membuat Ayu dan Tika bertanya soal masalahku dirumah.

Akupun menceritakan kronologisnya, " Sakit hati aku tuh " gumamku saat bercerita. Sabar aku juga pernah begitu, kata Tika. Iya tapi aku gak pernah berantem sama teteh atau yang lainnya kecuali Bunda, makanya sakit hati. Begitu ucapku

*drrrrrt

Tibatiba ponsel ku bergetar, menandakan pesan masuk

✉️Sal, maafin yaa. Teteh cuman menyayangkan aja, kamu ngambil keputusan sendiri tanpa berfikir panjang.
✉️Tapi ya sudahlah mau digimanain lagi, emang udah keputusan kamu
✉️Kitamah semuanya cuman kesel, menyayangkan dengan keputusan kamu
✉️Peperiheun ( Pesakitan ) tahun ini teteh gak bisa ngasih uang lebaran kekamu sama Bunda, jadi teteh ngerasa sakit hati ngedenger keputusan kamu.

Teteh mengirimiku pesan banyak dan beruntun, aku jadi terharu ingin menangis membacanya. Tapi aku masih sedikit kesal, jadi aku tak membalas semua pesan yang dikirimi teteh.

" Aku tuh belum pernah kalau berantem sama teteh, terus teteh ngirim pesan dan minta maaf seperti itu " ujar Tika setelah aku membacakan pesan dari teteh.
" Iya, mungkin karena aku sama teteh gak pernah berantem. Jadi, sesekalinya berantempun begini jadinya " jelasku kepada Tika

Sebenarnya aku tidak enak, dan merasa merepotkan mama Tika karana menginap disini. Belum lagi besok subuh harus menyiapkan makan sahur untuk aku dan Ayu. Tapi mau bagaimana lagi, aku bingung harus kemana. Karena satusatunya teman yang tanpa canggung adalah Ayu dan Tika.

Candu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang