The Beginning

3K 214 4
                                    

Kim Jongdae dan Byun Baekhyun mendapat hukuman membelikan kopi untuk semua member di pagi hari karena mereka kalah saat bermain gunting, kertas, batu. Itu adalah tugas yang mudah tapi yang membuat mereka sedikit keberatan adalah lift gedung SM sedang tidak bekerja. Lantai pertama dan lantai tujuh, Itu tidak terlalu buruk dan Mereka adalah pemuda fit jadi tak apalah jika berolah raga sedikit, setidaknya itu yang jongdae pikirkan. "Apakah nasibmu yang buruk atau nasibku yang buruk?" Jongdae bertanya saat dia mendorong pintu keluar dengan punggungnya dan menahannya terbuka untuk Baekhyun, "Kurasa itu kamu."

"Aku?" Baekhyun mengerutkan kening saat dia berjalan melewati pintu, "Bukan aku."

"Kamu selalu kalah ketika kita memainkan game untuk para penggemar." Jongdae menunjukkan, "Aku tidak pernah menggunakan tangga sebelumnya dan ini adalah pertama kalinya aku harus membelikan kopi bersamamu jadi pastilah kamu."

Baekhyun tertawa, "Aku bisa mengatakan hal yang sama! Kau tidak bisa menyalahkanku hanya karna lift rusak yang membuatmu harus melalui tangga darurat."

Jongdae mengangkat bahu, "Aku lebih beruntung darimu." Dia bersikeras ketika secara mental menghitung cangkir di kepalanya dan mengingat pesanan, "Apakah kita mendapatkan semuanya?"

Baekhyun mencatat cangkir yang dia pegang, "cokelat panas Sehun, green tea latte untuk Junmyeon hyung , mocha Jongin, dan cappuccino kacang merahku."

"Aku punya Americano untukku, minseok hyung, yixing ge, kyungsoo dan caffe late untuk chanyeollie." Jongdae menyeringai, "Itu semuanya. Hati-hati, jika Kau menjatuhkan dan kau akan turun sendiri untuk menggantinya."

"Kamu harus mengkhawatirkan dirimu sendiri. Aku hanya punya empat cangkir." Baekhyun kembali. Anggota EXO sering bergurau seperti ini dan menjadi dua pertiga dari garis beagle, berbicara adalah suatu keharusan.

Jongdae mendesah, puas, "Bisakah kau percaya ini adalah comeback kita setelah sekian lama setelah power? Aku suka lagu baru ini!"

Baekhyun menggelengkan kepalanya dengan antusiasme Jongdae, "Kau terlalu ceria di pagi hari," Dia menguap seolah untuk membuktikan bahwa dia masih belum sepenuhnya bangun, "Kau dan Minseok hyung adalah teman sekamar yang sempurna. Kalian berdua adalah early birds. "

"Bagaimana ..." Mata Jongdae melebar ngeri saat dia melihat kotak-kotak di tangan kurir yang diatas mereka tergelincir. Baekhyun menatap Jongdae heran, karena dia tidak melihat apa yang terjadi. "Awas!" Jongdae menjatuhkan kopi dan mendorong Baekhyun ke dalam rail tapi dia tidak bisa menghindar cukup cepat. Dia merasa seperti terdorong sangat cepat, kotak kotak itu memukulnya tepat di dada dan mengirimnya terbang menuruni tangga.

Untuk Baekhyun, itu seperti adegan yang dimainkan dengan gerakan lambat. Kotak-kotak itu nyaris menabraknya, melintas di depannya dan menimpa Jongdae tepat di dada. "Jongdae!" Dia tidak bisa berbuat apa-apa karena saudaranya sudah tergeletak di anak tangga. Dia bisa mendengar bagian belakang kepala Jongdae menabrak beton, "Jongdae!" Baekhyun berlari menuruni tangga dan menjatuhkan diri di samping temannya, mendorong kotak berat itu darinya. Jongdae tidak menanggapi panggilannya. "Jongdae." Baekhyun menepuk pipinya, tidak berani menyentuhnya lebih dari itu, "Bangun." Dia melihat ke arah kurir muda, "Tolong panggil ambulans." Anak lelaki itu bergetar saat dia mengeluarkan ponselnya. Baekhyun mengeluarkan ponselnya sendiri dan memutar Junmyeon. Tangannya gemetar saat dia membawa telepon ke telinganya.
.
.
Junmyeon menyeringai melihat I.D., "Aku yakin mereka melupakan seseorang." Dia mengusap untuk menjawab, "Siapa yang kamu lupakan?"

"Hyung,"

Pemimpin itu mengerutkan kening mendengar suara gemetar dari sebrang sana, "Baekhyun? Apa yang salah?" Minseok duduk dengan nada khawatir. Dia melihat sekeliling dan melihat bahwa yang lain sekarang juga waspada. Junmyeon meletakkan ponselnya di speaker sehingga mereka semua bisa mendengar.

"Junmyeon, Jongdae jatuh dari tangga. Dia tidak bangun."
.
.

TBC

Apakah yang terjadi selanjutnya? Apakah Jongdae baik baik saja? Bagaimana reaksi para member? Bagaimana dengan Baekhun?

BlindnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang