Chanyeol bingung ketika dia keluar dan tak menemukan Baekhyun. Baekhyun tak mungkin pergi jauh. Chanyeol berjalan menyusuri lorong sampai dia mendengar suara isakan dari kamar pasien yang kosong. Diam-diam, Chanyeol melangkah ke ruangan setengah gelap itu, melihat ke sekeliling. Dia menghela napas ketika dia menemukan temannya meringkuk di sudut ruangan. " Oh Baekhyun." Chanyeol meluncur ke samping Baekhyun dan memeluk bahunya. "Jongdae akan baik-baik saja." Baekhyun tidak bisa bicara apapun, dia hanya bisa menangis lebih keras. "Aku tahu skenario apa yang berputar-putar di kepalamu. Kau berpikir tentang EXO tanpa Chen. Kau berpikir tentang apa yang akan dilakukan Jongdae tanpa EXO. Semua skenario terburuk itu sedang melintas di kepalamu tapi itu semua takkan terjasi, baek. Mereka tidak akan menjadi kenyataan. Bahkan jika Jongdae tidak memulihkan matanya, Ia tidak akan berakhir begitu saja. Kau tau kenapa? " Baekhyun menatapnya, perlahan menggelengkan kepalanya, "Karena dia memiliki kita, baek. Kita semua yang tidak akan membiarkan itu terjadi! Kita saudaranya, Baekhyun! Selama kita ada di sekitarnya, Jongdae pasti akan bisa melewati ini."
Baekhyun menyeka air matanya dan mengangguk ke Chanyeol, lalu dia berdiri dan menarik Chanyeol bersamanya. "Kamu lebih pintar dari yang kuduga." Dia berkata sebelum merapihkan kemejanya dan berjalan keluar ruangan. Chanyeol mengernyit, tidak yakin apakah dia sedang dihina atau dipuji.
Jongdae adalah orang yang sangat keras kepala dan ia akan menjadi sangat amat keras kepala jika sedang sakit. Dia tidak akan membiarkan manajer menahannya di asrama sementara tim berlatih. Mereka mencoba berargumentasi dengannya tetapi Jongdae mengunci diri di kamarnya sampai akhirnya para manajer menyerah. Mereka tidak bisa mengawasinya jika Jongdae sendiri tidak membiarkan mereka. Setidaknya jika dia ada di studio, member bisa mengawasinya.
Baekhyun tidak bisa berkonsentrasi dengan Jongdae yang hanya duduk di sofa dan matanya yang tidak fokus pada apa pun. Sesekali, dia menggosok matanya, seolah-olah itu akan membantu. Baekhyun tahu dia tidak bisa menahannya. Jongdae memberitahunya, itu seperti melihat melalui jendela berkabut. Baekhyun bisa melihat betapa frustrasinya itu baginya.
"Baekhyun!" Baekhyun tersentak mendengar panggilan marah dari pelatih mereka, "Perhatikan!"
"Ne!" Baekhyun membungkuk, meminta maaf, "Mianhae."
Jongdae terkekeh mendengar Baekhtun dimarahi, namun tak lama kemudian ia mengernyit karena rasa sakit di tulang rusuknya. Dia tidak tahu apa yang terjadi karena dia tidak bisa melihat tetapi mendengar Baekhyun mengerang sebal membuat dia sangat menikmati waktunya di studio. Dia harus mendapat kenikmatan dari suatu tempat, kalau tidak, dia akan mulai berpikir tentang semua skenario terburuk. Hanya dua hari sejak kecelakaan tapi rasanya seperti berminggu-minggu. Dia tidak bisa tidur di malam hari karena dia terus berpikir tentang apa yang akan terjadi padanya jika dia tidak sembuh. Minseok akhirnya duduk bersamanya dan berbicara tentang omong kosong hanya untuk mengalihkan perhatiannya. Dia merasa tidak enak karena Minseok kurang tidur karenanya dan ketika dia berada di studio, dia melakukan yang terbaik untuk tidak membuat saudara-saudaranya mengkhawatirkannya. Dia terus tersenyum dan mencoba menikmati musik. Jongdae mulai berpikir dia seharusnya tidak bersikeras datang ke sini. Itu hanya mengingatkan dia tentang apa yang tidak bisa dia lakukan dan dia tahu itu tidak bisa membantu tim.
Keesokan harinya, Jongdae tinggal di asrama. Para manajer protes lagi karena mereka memiliki jadwal yang padat dan tidak ada salah satu manajer yang bisa tinggal bersamanya. Itu membuat mereka frustrasi bahwa Jongdae sepertinya tidak pernah melakukan apa yang mereka inginkan. Mereka menyerah pada akhirnya karena, sekali lagi, Jongdae mengunci diri di kamarnya. Minseok menghela nafas dan meminta Chanyeol untuk mengambil kunci ke pintu. Dia tidak bisa menahan tawa saat pintu kamar Jongdae terbuka dan menampakan Jongdae yang sedang merajuk seperti anak kecil yang kehilangan mainannya. "Hyunkyun dan Minwook hyung kehilangan akal sehat."
"Mereka terus mengubah pikiran mereka. Itu bukan salahku. Mereka ingin aku tinggal di rumah beberapa hari terakhir dan sekarang saat aku ingin tinggal di rumah mereka ingin aku pergi ke studio. Mereka harus konsisten!" Jongdae mengeluh sembari cemberut.
Chanyeol tertawa di ambang pintu, "Begitu juga kau!"
"Tidak!"
Minseok memberi isyarat Chanyeol untuk tidak berdebat dengan Jongdae. Tim biasanya suka berdebat dengan Jongdae ketika dia sakit karena dia sangat lucu ketika dia merengek tetapi kali ini berbeda. "Apakah kamu yakin kamu akan baik-baik saja sendiri?" Minseok bertanya padanya.
"Aku tinggal di dorm ini bukan hanya sehari atau dua haru, hyung. Aku sangat tahu tempat ini, hyung. Jangan khawatir." Jongdae meyakinkannya.
.
.
TBC
Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Jongdae akan baik baik saja?A little Corner :
Happy Birthday uri lead sheep in china, uri unicorn, uri changsa prince.. jangan lelamaan jadi bang toyib Lay. Cepet balil sama EXO (walau kutau bakal ada part Lay di DMUMT)
Kemarin Jongdae tampil di Gangnam Festival KPOP Concert dan sempet lupa lirik pas vroom vroom tapi dia tetep lucu gituuu...
Jadi makin cinta kan💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Blindness
FanfictionKarna suatu kejadian Jongdae sang main vocalis EXO menjadi buta dan Baekhyun yang merasa paling bersalah akan hal itu.