"Adik kecil, siapa namamu?"
Wenjun mengerjapkan kedua matanya. Samar-samar ia mendengar suara Zhengting yang membuat tidurnya terganggu.
SRET!
Wenjun menarik selimutnya dengan kesal, lalu beranjak bangun dari tidurnya.
"Zhengting, bisakah kau kecilkan—" Kalimat wenjun menggantung. Mata pria itu terbelalak ketika melihat pemandangan di hadapannya. Dan sebenarnya, wenjun tidak ingin melihatnya, tapi sudah terlanjur.
"HUUAAA!!"
Teriakan Wenjun membuat Zhengting menoleh kaget. Dilihatnya pria yang sebelumnya masih berada di ranjang, sudah berlari keluar kamar. Kontan saja sikap Wenjun itu membuat dahinya berkernyit. "Ada apa dengannya?"
Zhengting terdiam sejenak, sebelum akhirnya ia menoleh ke arah samping. Sosok anak kecil yang tampak tersenyum padanya itu, membuat Zhengting paham dengan apa yang terjadi pada Wenjun.
"Ah, rupanya karena anak ini."
Zhengting tidak bisa menahan tawanya. Ternyata, yang membuat Wenjun lari keluar kamar, lantaran pria itu melihatnya sedang berbicara dengan roh anak kecil.
Sepertinya, sejak Wenjun melakukan kesepakatan dengan Zhengting, pria itu dapat melihat hal-hal kasat mata. Setelah sebelumnya ia bisa melihat Yanjun, sekarang ia melihat roh anak kecil yang sedang asyik berbicara dengan Zhengting di kamarnya.
DRAP! DRAP!
Suara kaki Wenjun yang berlari menuju taman rumah, membuat Justin yang tengah asyik melahap sandwich di ruang makan tersedak.
Kakak sepupunya yang berlari sangat kencang tampak seperti hembusan angin topan yang tiba-tiba lewat dan itu membuat Justin terkejut.
Ia segera meminum segelas susu yang sudah disiapkannya. Setelah sandwich yang sempat terjebak dalam kerongkongannya tertelan, pemuda itu tampak menghela nafas.
"Membuat kaget saja," ucap Justin sambil mengusap dadanya.
Wenjun berhenti di taman rumah dengan nafas yang terengah-engah. Keringatnya mengucur deras.
"Aish, jika aku sampai seperti Justin, melihat hal-hal mistis seperti itu, bisa-bisa aku mati karena serangan jantung," runtuknya kesal. Dalam hatinya, ia masih mengumpat Zhengting. Seenaknya mengajak roh anak kecil ke dalam kamarnya.
"Kau marah padaku?"
Zhengting tiba-tiba sudah muncul di depan Wenjun, dan lagi-lagi membuat pria di hadapannya itu langsung melompat mundur. Zhengting terkekeh pelan karena refleks Wenjun yang begitu cepat.
"Sudah berapa kali kukatakan untuk tidak muncul tiba-tiba di hadapanku?" tanya Wenjun kesal.
Zhengting memasang senyum termanisnya di hadapan Wenjun. Sikapnya itu ia lakukan untuk menghilangkan rasa kesal Wenjun.
Dan terbukti, wajah Wenjun bersemu merah dan emosinya yang sempat terluap bisa dikendalikan dengan mudah. Tak pelak reaksi itu pun membuat Zhengting kembali tertawa.
Melihat ekspresi Zhengting yang begitu ceria, mau tidak mau, Wenjun pun ikut tertawa.
Ya, Wenjun sepertinya harus terbiasa dibangunkan oleh Zhengting dengan cara aneh seperti ini.
.
.
.
"Berapa lama kondisi putriku akan seperti ini, Dokter?"
Setelah mendapat informasi tentang keberadaan Zhengting yang sudah ditemukan, Tuan Zhu memilih tinggal di rumah sakit tempat Zhengting dirawat.
Xukun terlihat terus mendampinginya. Keduanya sekarang tampak berbicara serius dengan Dokter Song, dokter yang menangani Zhengting.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Beautiful Ghost
FanfictionAku sangat membenci hantu. Tidak. Lebih tepatnya aku takut dengan hantu.