8-season II

1.1K 104 3
                                    

Irzan pagi pagi sekali sudah ada di rumah (namakamu), mamalita menemani irzan diruang tamu sedangkan azka dan (namakamu) lagi sarapan

"gue pergi ya zka" pamit alwan

"ikut bang" ucap (namakamu) meminum cepat susu vanilla ala mamalita

"irzan udh jemput kok lo sama gue" heran alwan, (namakamu) lagi nyari alasan

"mobil azka ban nya pecah, jd dia minta nebeng sama irzan yakan zkaaa?" ucap (namakamu) penuh penekanan, azka yang takut dengan (namakamu) yg lagi pms iya iya aja

"oh yaudah gue keluarin dlu dari garasi" ucap alwan, tapi (namakamu) mengambil cepat kunci mobik dan menuju garasi

fyi, garasi rmh (namakamu) harus lewat taman belakang, otomatis ga ketemu irzan

"ma alwan pamit" ucap alwan,mamalita yang gatau kalo (namakamu) ikut iya iyain aja

"mamalitaaa, azka juga pamit deh" tak lama azka datang tapi hanya sendirian

"(namakamu) mana?" tanya irzan

"pergi duluan sama alwan" jawab azka,mamalita kadapat alias ka-get

Mendengar jawaban azka, irzan akhirnya pergi membawa motornya sendiri, azka bawa motor juga

__

Bu sutet tidak masuk ke kelas (namakamu) memberi tugas juga tidak

valida lagi nyalin tugas Kimia punya (namakamu),azka ada rapat dadakan sama tim basket, ya (namakamu) males ribut atau pun joget gajelas dikelas, dia lebih memilih duduk di rerumputan taman belakang alsum

pohon yang besar membuat dia tidak kepanasan

(namakamu) merasa ada yang datang dari sampingnya, dia bisa melihat dari sudut matanya

Laki laki itu duduk disebelah (namakamu), dia irzan

Mereka berdua hanya diam tidak ada yang memulai pembicaraan duluan

(namakamu) beranjak berdiri tapi ditahan irzan, (namakamu) melihat irzan yang sama sekali tidak menatap dirinya dia sibuk dengan tatapan kosong ke depan

"jangan ngehindar dari aku" ucap irzan lembut, (namakamu) kembali duduk bagaimana pun dia sangat rindu laki laki disebelahnya ini

"aku udah kehilangan kamu sekali, dan aku gamau ngulangin itu buat kedua kali" lanjut irzan, tatapan nya masih setia kedepan

"kehilangan kamu sekali udah cukup sakit buat aku, kalo aku salah kasih tau aku, jangan ngehindar" kini irzan menatap gadis disebelahnya yang sedang memainkan jarinya gugup

"liat aku" irzan memegang bahu (namakamu), mata mereka bertemu
jantung keduanya berdegub kencang, melebihi menaiki histeria di dufan ataupun kena marah bu sutet

"aku tanya kamu sekarang, kamu kenapa beberapa hari ini ngehindar dari aku?" tanya irzan, tatapannya masih setia ke (namakamu), (namakamu) yang gugup ditambah gugup lagi

"aku benci kamu" jawab (namakamu) polos,irzan tersenyum

"tapi sayangnya aku cinta kamu, walaupun aku suka kesel kalo kamu sama alzi lagi berduaan" ucap irzan, tertawa hambar, kini irzan kembali menatap rumput didepannya

"kita sama sama ga saling intropeksi" ucap (namakamu),irzan mengangguk setuju mereka sama sama terluka dan mereka juga sama sama sayang, aneh

"aku sama atika mirip ya?" tanya irzan, (namakamu) menoleh dan mengangguk beberapa saat kemudian

(namakamu) harus mengakui kedua wajah mereka hampir mirip

"kalo mirip ada dua kemungkinan, kalo ga sodara ya jodoh kan?" tanya irzan lagi

Mood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang