Dia

40 4 0
                                    

"Gue ga takut pada apapun, kecuali pada Tuhan. Gue ga perduli, lo anggap gue apa dan bagaimana. Yang jelas gue nunjukkin pada setiap orang, bagaimana Gue yang sebenarnya. Karena jadi DIRI SENDIRI itu lebih baik dari pada elo yang pura-pura dan meniru kebiasaan ataupun cara berperilaku orang, agar orang simpatik sama lo. Jadi, BE YOURSELF"

ICA PRISILIA

Author POV

Hari ini, Ica berangkat ke sekolah, setelah sampai disekolah, ia berpapasan dengan most wanted school yang selama ini ia sukai. Teman satu kelas nya yang bernama Surya Pradipta. Orang yang sangat cuek akan sekitarnya. Ntah karna masih baru kenal, atau apalah. Kalo keliahatannya, dia sangat cuek.  Dengan tatapan tajam bak elang yang siap menerkam mangsanya(ah elah, lebay bats dah lu thor😂)
Oke back

Ica berpapasan dengan nya, sebelum berpapasan,memang Ica sudah memperhatikan nya dari awal. Tapi apalah daya, Ica tak berani menyapa karna sikap dingin dan cuek Surya. Hingga Ica sampai dikelas, dan bertemu dengan para sahabatnya.

"Good morning babe" seru Ica dengan suara cemprengnya.

"Iya tau caaaa," jawab Windah

"Siapa bilang sekarang malam?" Jawab Vanina tak kalah

"Ahk, elah lu pada mah ga asik, disapa gitu, dijawab bagus bagus kek" protes Ica

"Iya iya, minggir ahk." Cerca Andra

"Ihk, apaan bat luh,,,
Lewat yah lewat aje kali mbak, gada yang ngalangin juga" protes Gita

"Iyaaa, gadak yang ngalangin kok. Lagian ya Ndra, lo kalo baru datang senyum dikit napa. Gue rasa ga akan berkurang dah kecantikan lo,   ahahhahahah" seru Vanina

"Napa? Ada masalah buat situ?" Sewot Andra

"Ahk elah, cuma bilangin juga,"jawab Vanina..

"Iye iye(senyum dipaksakan), puas lo?"

"Nah gitu kan cantik,"  tambah Vanina

Andra hanya memutar bola matanya jengah, dengan segala ocehan para sahabat nya itu.

"Eh, udah udah diem lo pada, guru datang tuh" seru ketua kelas..

Dan, tak lama guru pun masuk ke kelas dan mulai mengajarkan materi. Disamping itu, Ica sibuk memperhatikan Surya yang ntah kenapa makin hari makin cakep aja menurut Ica. Sampai ketika matanya bertemu dengan mata elang Surya. Dan yang dilakukan Ica hanyalah menunduk dan pura pura memperhatikan ke arah papan tulis.

Bel berbunyi tanda istirahat..
"Kuy kantin yok"ajak Windah

"Males ah, gada duit" jawab Ica

"Hah? Lo gada duit? Impossible!"protes Vanina

"Emang gue harus punya duit terus?"tanya Ica

"Eehh, itu aja diributin, yok lah" ajak Andra

"Kuy,,," sambung Windah

"Elo mah Win soal kantin ajah dibahas nomor satu lu mah" ejek Gita

"Suka suka gue dong"jawab Windah

>>>>>>

Kantin

"Eh,eh geser dong..."seru Vanina

"Woy, bisa geser dikit ga sih"protes Windah

"Oiiii,, awas ada air panas mau lewaaaattttt" Ica bersuara.

Seketika para siswa yang bedesak-desakan pun diam. Memang kantin ini adalah salah satu kantin paling ramai dan paling disukai siswa sehingga siswa rela berdesak-desakan.

"Air panas? Emang bisa jalan?" Celetuk salah satu siswi kelas X

"Woi.. nampak banget lo orang Indonesia, mau lewat aja pake bilang air panas segala, heeh" jawab siswi lain dan tertawa meremehkan Ica.

Fyi, Ica memang anak aktif tapi itu cuman didepan para teman atau pun sahabat nya. Kalo di tempat umum, Ica bisa jadi orang paling dingin, bisa juga jadi orang paling rese. Intinya mood dia dapat berubah secara cepat(labil).

Seketika, siswa siswi yang terdiam tadi,tertawa. Menertawakan Ica, meskipun masih adik kelas,dia berani melawan. Prinsipnya, "hargai orang agar kau dihargai".

"Emang kenapa? Salah? Salah gue ngucap gitu? Daripada elo, mending kek gue lah. Oh iya, lagian masalah apa kalo gue nampak jadi orang Indonesia? Ada yang larang? Harusnya lo yang malu. Masa jadi orang Indonesia aja lo malu. Pake otak lah. Indonesia itu negara yang kaya. Jadi, gue ga malu tuh jadi orang Indonesia." Jawab Ica

"Heh, lo kok nyolot sih. Lagian lo masih kelas X yah disini. Jadi ga usah sok deh lo. Harusnya lo bisa ngehargain kakak kelas lo  bukannya malah nyolot begini." Jawab siswi tadi, sebut saja namanya Putri Permata. Dia kelas XI Ipa dan terkenal dengan sifatnya yang sering ngebully.

"Oh, jadi kaka mau dihargai?" Jawab Ica, sambil melihat sekeliling dan tersenyum remeh.

"Ya jelaslah,secara ya gue itu kaka kelas lo"

"Perhatian semuaa...." teriak Ica

Semua pun menoleh padanya..

"Ini nih kakak kelas kita yang cantik seksi membahana,pengen dihargai.
Oke gue hargain..
100 k cocok ga nih...?

Ehh enggak deh.. kemahalan..
10 k aja gimana?"ejek Ica dengan tatapan sinisnya.

Seketika semua tertawa..

"Diem lu pada, berani lu sama gue?"tantang Putri.
"Dan lo, lo masih adek kelas yah,ga usah buat masalah, dan lo cukup ngehargain kaka kelas lo" bentak Putri dan nunjuk nunjuk muka Ica

"Ho oh,,, gini ya kak, buat apa GUE ngehargain orang yang sama sekali NGGAK pernah ngehargain ORANG lain. Mending lo ngaca dulu deh"jawab Ica tanpa takut

"Ihh,, lo yah,,.. Awas lo,urusan kita belom selesai" putus Putri..

"Udah deh.. sono pergi jauh jauh, ingat.. ga usah balik yah" jawab Ica

"Eh Ca,lo kok berani banget sih lawan tu kaka kelas?" Tanya Windah

"Eh dengerin gue yah, gue cuman takut sama Tuhan,gada yang lain. Selagi gue sama dia masih sama sama manusia gue ga takut!"

"Yaudah sih,itu aja dibahas. Makan aja yuk ah.. pesen apa nih? Gue yang neraktir.. GC gak pake lama" kata Vanina

"Samain aja deh" kata mereka berempat

"Oke"

Setelah kejadian tersebut, banyak yang menggap Ica sebagai seorang adek kelas yang pemberani, tak sedikit pula yang menganggapnya kurang ajar. Tapi, apa peduli Ica? Yang penting dia jadi dirinya sendiri.





Gaje yah? Maaf yah😊 masih author baru😅
Ini real yah
Ga ada nyontek cerita lain
Ceritanya berdasarkan cerita pribadi😅
Tapi, sebagian dari pemikiran sih :v

Butuh saran dan dukungan😊

Dia Atau DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang