#15

6 1 0
                                    

"Teddy bear"
"Aku harap rasa itu tak kembali mencuat setelah apa yang ku lalui bersamamu"
ICA PRISILIA

"Yuk" ajaknya sambil menarik lengan Ica dengan lembut.

Deg...

Getaran itu kembali, bukan hanya itu, pipinya sekarang tidak bisa diajak berkompromi. Ica tidak habis fikir, mengapa ketika ia bersama dengan cowo yang menariknya ini, segala sesuatu itu rasanya sangat menyenangkan bahkan ia merasa nyaman? Sangat berbeda ketika ia berada di dekat Alpha dan bersama Alpha. Tetapi, Ica segera menepis fikirannya itu, sebelum rasa yang coba ia kubur, bangkit kembali.

Setelah sampai di dekat mobil sport Surya, Surya pun membukakan pintu untuk Ica. Setelah itu berjalan memutar dan duduk di bangku kemudi.

20 menit di perjalanan, mereka sampai di basement mall terkenal itu. Ica yang sudah tidak sabar, berlari meninggalkan Surya, bukan nya ia tidak bisa pergi ke mall sendiri. Tapi, ntah mengapa, kini mood nya sudah kembali. Ditambah ia bebas memilih berapa banyak eskrim yang akan ia bawa pulang kerumah.

Surya hanya terkekeh melihat punggung mungil itu menjauh karna berlari lari kecil. "Jangan pernah menangis lagi" gumamnya.

Setelah memasuki mall, Surya segera menuju tempat eskrim berada. Dia pun menemui Icha yang sudah mendorong troli berisi banyak eskrim. Bukan hanya banyak, melainkan penuh eskrim dan coklat.

"Sudah?" Tanyanya..
"Udah..
Yuk.. ke kasir..
Tapi, lo yah yang bayarin..
Kan udah janji.." ucap Ica diakhiro kekehan dan menunjukkan jari kelingking nya.

"Iiyaaa bawel..
Ayok"

Tetapi, Ica berjalan mendahului Surya, sangat bersemangat. Sangat mudah membuat mood nya kembali. Hanya cukup beri eskrim dan coklat saja.

Saat melewati toko boneka, Ica terdiam. Dan otomatis Surya juga berhenti dan memperhatikan Ica yang sedang memandang ke arah boneka teddy bear yang besarnya 3x lipat dari tubuh mungilnya. Sangat besar dan menggemaskan. Kemudian dia teringat, dia tidak mungkin membelinya. Meskipun ia memiliki tabungan sendiri tanpa sepengetahuan orang tua nya,tapi, dia harus berfikir banyak hanya utnuk membeli boneka itu.

Berbeda dengan Surya, ia malah tersenyum tipis. Ia paham, pasti Ica sangat menginginkannya. Sekarang, ia tahu, selain coklat dan eskrim, teddy bear itupun pasti dapat membuat mood Ica menjadi sangat sangat normal.

Setelah mereka keluar dari mall, mereka berdua menuju basement. Dengan Ica yang menjilati eskrim nya dan tangannya yang penuh dengan bungkusan eskrim. Dia hanya berharap, agar eskrim nya tak meleleh. Namun, saat Surya membuka kan pintu mobil untuk Ica, dan Ica duduk. Surya permisi sebentar ke toilet. Katnya sedang kebelet.

Ica hanya menggangguk dan tetap menikmati eskrim nya itu. Dan tak menyadari bahwa Surya belum kembali setelah 5 menit pergi.

Dan pada saat Ica akan menjilat eskrim keduanya yang akan ia habiskan, betapa terkejut nya ia, ketika ada yang mengetok kaca mobil disamping nya.

Ia terlonjak kaget, dia sudah menyiapkan sumpah serapahnya,namun itu terhenti di kerongkongannya, karena hal yang tak pernah ia bayangkan ada di depannya.

Boneka teddy bear yang beberapa menit lalu ia kagumi. Kini tepat berada di depannya.

Ica tak mampu mengeluarkan kata kata mya lagi, ia segera membukakam pintu mobil, dan menutup multunya yang emnganga setelah mengetahui siapa yang memberikan boneka itu.

Dia Atau DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang