Langkah Baru

23 1 0
                                    

Author POV

Hari yang baru, semangat yang baru, langkah yang baru, mungkin juga rasa yang baru buat seorang Ica. Yang memilih langkah untuk mencintai diam-diam.

Pilihan sulit karena Ica telah terlampau sayang sama Surya Pradipta. Yang mampu membuat Ica menjadi seorang pemimpi. Bahkan sering melamun di kelas. Ica yang dulu nya tak pernah memikirkan cowo, kini berubah karena Surya. Seseorang yang mampu mengubah gaya hidup seorang Ica. Namun, hal yang sangat sulit buat Ica. Yaitu., merelakannya walau sedetik pun Surya tak pernah menjadi milik nya. Yaa,,, Ica harus melakukan nya. Bukan hanya karena Surya telah memiliki pacar. Ini pilihan tersulit, karena Ica harus melepaskannya karena Surya ternyata lagi dekat dengan salah satu SAHABAT nya. Vanina, iyah Vanina. Dia beruntung tidak seperti Ica.

Ica melangkah gontai beranjak dari kamarnya. Segera bergegas ke bawah, tanpa memperdulikan siapa saja yang ada di meja makan. Toh, kalau dia menyapa, tak seorang pun yang duduk disana menyapa balik. Entah ada alasan apa. Dengan modal semangat baru, dan memaksakan hatinya kuat untuk melihat segala sesuatu yang akan terjadi beberapa menit bahkan jam yang akan datang Ica mempercepat langkahnya ke luar rumah.

Ica langsung berjalan menuju mobilnya, Ica sudah terbiasa dengan sikap orang rumahnya. Hal itulah yang menjadikan Ica bersikap dingin dan cuek kepada orang disekitarnya. Apalagi jika orang tersebut tidak Ica kenal.

Ica pun melajukan mobilnya menuju sekolah. Padahal jam masih menunjukkan pukul 06.05. Ntahlah, Ica memang selalu datang pagi-pagi sekali. Tapi, dia masih saja kalah cepat dibandingkan Vanina. Itu anak memang bisa disebut "HANTU SEKOLAH". Kenapa? Masa iya dia orang pertama datang kesekolah. Bahkan, lebih cepat dari pada satpam sama juru kunci sekolah.

Di dalam mobil, Ica melamun, tetap memikirkan cowo itu. Yah.. siapalagi kalau bukan Surya. Padahal dia sudah berusaha untuk melupakannya. Ica sengaja tidak menyalakan tape mobilnya, karena dia tidak mau tersindir dengan lagu yang terputar.

Pukul 06:20, Ica sampai disekolah. Setelah memarkirkan mobilnya, Ica berjalan menuju kelasnya. Namun, belom juga keluar dari areal parkiran. Seseorang telah memanggilnya.

"Caaa..., tungguin gue"

Ica menoleh, mendapati Alpha yang tengah berlari kecil mengejarnya. Ica hanya memutar malas bola matanya.

"Ah. Elah Ca... harus yah mimik muka lo jadi gitu kalo nengo gue? Peka dikit Ca.. liat gue.. bukan dengan tatapan malas lo itu.." batin Alpha melihat reaksi Ica.

"Cepetan elah" jawab Ica.

"Huuhh cape bet gueh"

"Halah,segitu aja udah cape loh...
Cowo masa gitu sih..
Cemen loh" ejek Ica

"Yeileehhh...
Kek lo gatau aja Ca kebiasaan gue" jawab Alpha sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Haddehh...
C*li ae trus..
Tuh sp*rm* habis tau rasa lo Al..
Hmmm hahahhahahah" jawab Ica dengan tawanya yang menggelegar..

"Gue jarang kaliiii..
Sotoy luh..."jawab Alpha mempercepat langkahnya.

Tak terasa mereka sudah sampai dikelas.
Jangan tanya kenapa Alpha bisa cepat..
Karena hanya dia yang tau alasannya.

Tak berapa lama setelah itu, kelas dipenuhi oleh orang orangan sawah. Ups.. typo, orang orang rempong maksudnya.
Penuh dengan berita hoax.
Yang bilang guru Cek Up lah, periksa ini itu lah, yang ga masuklah, sampe bilang bahwa guru sosiologi cek up kehamilan padahal orangnya mah cowo.

"Helloooowww,,,
Good morning every babs..
Kabar apaan lagi nih?"

"Ini nih si Vanina.
Masa Pak Olfredy cek up kehamilan...
Ahhahahah" ujar ketua kelas.

Dia Atau DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang