Part 21. Spesial HUT RI (c)

20 2 0
                                    

"Abang, adek, Nono... ayok bangun. Itu di luar temennya udah pada nungguin. Ya ampun, anak-anak siapa sih ini kalau tidur kayak orang mati."

"Kenapa bu?"

"Lihat tuh anakmu, tidur aja susah dibangunin. Mana mereka tidur dempetan lagi. Padahal udah pada gede, gimana kalau khilaf?"

"Huss... ibu jangan ngelantur. Ayah aja yang bangunin."

"Yaudah, ibu nyamperin teman-temannya di bawah."

Di alam bawah sadar, gue merasa mendengar suara ibu sama ayah.

Perlahan namun pasti, kedua mata gue terbuka. Yang pertama kali terlihat yaitu muka teduhnya laki-laki pertama yang gue sayangi.

"Ayah..."

Ayah tersenyum, "akhirnya adek bangun juga."

"Kenapa emangnya?"

"Itu temen kalian udah pada datang, kasihan nungguin dari tadi, cepetan sana mandi. Ayah mau bangunin abang sama Jeno."

Mata gue praktis melirik samping kiri, kanan, dan mendapati keduanya yang masih menutup sempurna.

"Biar adek aja yang bangunin."

"Oh yaudah, kalau begitu ayah ke bawah duluan."

Gue mengangguk, "iya."

Pintu kamar ditutup dan gue langsung menyingkirkan tangan dan kaki Jeno yang tak tau malunya melingkar di tubuh gue.

"Ih, anak ikan bangun lo." Gue menoleh ke kanan dan melihat bang Kai yang masih tenang di alam mimpi. "Abang bangun..."

Bukannya bangun, keduanya malah semakin pulas. Sialan emang.

Tersenyum karena baru saja ada ide yang melintas.

***

Kami semua sudah sampai di lapangan dan gue menyengir karena melihat Jeno dan bang Kai yang memperlihatkan wajah sebalnya.

"Hei, kenapa senyum-senyum?"

"Eh, kak Mingyu." Gue meneguk ludah dan seketika merasa kaku berada di dekat cowok bergingsul satu itu. "Nggak apa kok."

"Oh, kirain kenapa. Btw kamu nggak ikutan ngerapp sunda?" Tanya kak Mingyu dan gue menggeleng.

"Enggak ah, aku nggak bisa."

"Nggak ada yang nggak bisa loh. Aku yakin kamu bisa."

Iya, gue bisa. Cuman yang nggak bisanya itu ketemu cowok-cowok kece yang juga ikutan lomba yang satu itu.

Disana kan ada Taeyong, Lucas, Wooseok, Vernon, Wonwoo, terus ada Mark.

Nggak. Makasih. Cukup abang sama sepupu gue aja yang ganteng tapi merepotkan.

"Raeee, honey sini come to Chanyeol Oppa."

Tuhan, mengapa kau kirimkan mantan segila itu.

"Apaan sih, manggil honey segala. Dipikir gue madu kali."

Kak Mingyu terkekeh, "lucu."

Lucu?

"Sayang cepetan kesini."

Aishh... cahyo marmut!

"Sabar dikit kek."

Gue menggerutu, tapi pada akhirnya tetap melangkah dan meninggalkan kak Mingyu yang masih berdiri di tempatnya.

"Ada apaan sih? Pake manggil-manggil gue." Tanya gue setelah berada di hadapan cowok jangkung itu.

Chanyeol menunjuk salah satu kursi kosong. "Duduk dulu sayang," katanya.

Seperti biasa —yang pertama gue lakuin ketika cowok satu itu memanggil gue dengan panggilan kurang ajarnya. Gue akan dengan senang hati memutar bola mata jengah.

"Nggak usah panggil sayang!"

"Iya, cinta."

"Chanyeol!" Gue menggeram dan cowok berkuping lebar itu memasang wajah biasa-biasa saja.

***

Matahari tak lagi seterik tadi, lomba telah selesai dan penutupan acara pun berlangsung sa-ngat meriah.

Pak RT mengumumkan pemenangnya.

Balap sarung dimenangkan oleh kelompok tujuh, yang beranggota kan Winwin, Jaemin, dan Yuta.

Cerdas cermat oleh Haechan.

Tak sampai disana kejuaraan yang diraih oleh anak NCT squad, karena lomba nyinden dimenangkan oleh pasangan duet Taeil Doyoung. Dan karena hal itu pula Namra jadi ngamuk gara-gara nggak menang. Now! Jangan suudzan, karena cewek centil itu marah bukan karena dirinya nggak menang, melainkan karena Joshua si gebetan juara dua.

Taeyong & Mark yang berkolaborasi, akhirnya berhasil menjadi juara dalam rap sunda.

Sementara lomba yang lain dinyatakan tidak ada yang berhasil. Karena bukannya memeriahkan, beberapa lomba ini justru memancing kericuhan yang luar biasa.

Seperti tarik urat, Jaehyun bukannya fokus lomba. Cowok keturunan ningrat ini malah sibuk bersihin baju emasnya yang tiba-tiba terkena sentuhan peserta lain.

Nah, yang paling membuat semua orang berteriak histeris adalah lomba panjat tiang listrik. Gimana nggak histeris, salah satu peserta tiba-tiba tersetrum dan berakhir di larikan ke rumah sakit setempat.

Jangan tanya gue juara atau nggak, karena pada akhirnya mantan-mantan yang kayak masha and the bear itu berhasil membuat gue melarikan diri dan urung mengikuti lomba.

Gue harap kalian nggak niru apa yang gue lakukan. Karena itu nggak banget buat ditiru!

Dan, semoga perayaan HUT RI yang ke-73 di kota lu olang bisa berlangsung meriah dan penuh suka cita. MERDEKA!! MERDEKA INDONESIAKU!!

®®®®®

Ha-ha ini part apaan sih? Gaje bener dah. Maap ya, sodara-sodara setanah air. Abaikan saja kalau kalian nggak suka. Anggap aja aku nggak pernah nulis part ini.

Btw 3 part (Spesial HUT RI) sebenarnya nghak ada sangkut pautnya sama cerita. Cuman karena aku baik hati dan tidak sombong jadi ku tulis ini buat ikut merayakan hari kemerdekaan tanah air kita tercinta ini. Ya, walaupun udah lewat sih. Tapi, ndak masalah kan.

perasaan baru nyadar kalau part 13 itu nggak ada. Amsyong sudah, daku memang se-nggak teliti itu. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOLEKSI MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang