Fall for you (2)

649 103 16
                                    

Semenjak kejadian itu, Sehun tak pernah muncul dihadapan seulgi. Bahkan disekolah sekalipun. Begitu pun juga dengan sulli.

Sementara seulgi, ia menjadi sangat pendiam. Bahkan hampir tiap malam ia menangis. Terlebih Sehun tak pernah mengabarinya sejak saat itu.

Seulgi rindu Sehunnya.

Tapi rasa benci mengalahkan semua itu.

Hingga saat ia mendengar bahwa Sehun pindah ke canada dan melanjutkan sekolah disana.

Hati seulgi mencelos.

Ia tak tau apa yang ia rasakan.

Seulgi benci Sehun. Sangat benci. Tapi mengatahui Sehun pindah ketempat yang jauh darinya, membuat ia sangat sedih.

Dan ia sadar, bahwa rasa cintanya lebih besar dari bencinya.

---------

"Gi lo lanjut kuliah dimana?" tanya wendy saat mereka berdua sedang makan siang di kantin.

Anak anak kelas 3 sebenarnya sudah terbebas dari belajar normal seperti biasa. Mereka hanya tinggal menunggu hasil dan mencari informasi seputaran universitas dan jalur yang ingin mereka coba.

"Belum tau wen, mungkin gue nyoba jalur undangan UI kedokteran"

"Wah bener lo kan dari dulu pengen banget tuh masuk situ, bareng sama Sehun"

Wendy dengan cepat mengatupkan mulutnya. Merutuki mulutnya yang kurang ajar.

Seulgi terdiam. Seketika ingatannya kembali pada memori indah saat dirinya dan Sehun masih bersama.

"S-sorry gi" ucap wendy lirih. Ia sungguh merasa bersalah, apalagi melihat perubahan raut muka seulgi yang sendu.

Seulgi tersenyum getir

"Gapapa wen. Tenang aja" ucapnya sambil tersenyum kepada Wendy.

Wendy memandang Seulgi sedih. Ia tau senyuman itu adalah palsu. Seulgi tak pernah tersenyum bahagia sejak saat itu.

Seulgi yang sekarang sangat jauh berbeda saat ia masih bersama orang yang dicintainya, Sehun.

Seulgi lebih sering diam. Tak seperti dulu, Seulgi yang aktif dan ceria.

Dan Wendy juga menyesali karna ia tak bisa berbuat apa - apa untuk membuat Seulgi menjadi lebih baik.
Karna ia tau, Sehun adalah orang yang sangat berharga bagi Seulgi.

---------------

Hari berganti hari

Tak terasa seulgi sudah menjadi seorang mahasiswa. Bahkan terhitung sudah hampir satu semester. Dan ya, ia menjadi mahasiswa kedokteran UI

Menjadi mahasiswa, tak banyak yang berubah dari seulgi. Ia masih pendiam. Namun tak seredup dulu, kini ia mulai membuka diri dan membaur dengan lingkungan kuliahnya.

Karna tentu saja, mau sampai kapan ia larut pada kesedihan dimasa lalu?

Ia harus maju, apalagi menjadi dokter harus fokus dan tak boleh lengah.

Tapi tentu saja biar bagaimana Seulgi mencoba mengalihkan perhatian nya. Tetap saja ada celah untuk kenangan itu masuk memenuhi pemikirannya.

Tentang Sehun. Tak ingin mengelak, seulgi memang merindukannya.

Bagaimana keadaannya ?

Apakah dia juga berjuang untuk menjadi dokter ?

Apakah dia sudah melupakan seulgi ?

All In; Kang SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang