no smoking

586 39 5
                                    

Asap dari benda kecil itu mulai menyebar disekitarnya. Menimbulkan sedikitnya polusi udara yang tak bagus bahkan untuk dirinya sendiri. Tapi pemuda itu tetap santai menghisap dan menghembuskan benda beracun tersebut.

Mino.

Pemuda yang sekarang berada di semester 4, mencoba untuk menghilangkan segala beban dipikirannya dengan rokok.

Mino bukan perokok aktif seperti teman-temannya yang akan merokok setiap hari, minimal satu batang.

Bukan.

Mino dan rokok. Adalah hal yang jarang terjadi, namun tidak menutup kemungkinan terjadi. Seperti sekarang ini. Rokok hanya pelariannya saja, untuk segala beban hidup yang membuat kepalanya seperti mau pecah.

"Kakno!" panggil seorang gadis yang baru saja sampai di rooftop fakultas mereka.

Mino pun menoleh dan tersenyum tipis menanggapi gadis kesayangannya itu yang berlari kecil menghampirinya dan ikut duduk disamping mino.

"Kenapa dekgi?" ditanya seperti itu seulgi hanya terkekeh malu.

"Gapapa, cuman mau sama kakak aja hehe. Abisnya tadi dicariin di sekret gaada. Terus kata kak hoony, kakak di rooftop. Ya udah aku kesini deh. Huh, capek juga ya naik tangga 4 lantai" cerocos seulgi yang membuat mino gemes dan mencubit pelan pipi gembilnya.

"Kakak ngerokok?" tanya seulgi saat melihat benda itu disela jari mino.

Mino hanya mengangguk dan menjauhkan rokoknya dari sisi seulgi.

"Tumben. Aku pikir kakak engga ngerokok" sahut seulgi sambil memandang wajah mino yang terlihat lelah.

"Biasa, lagi stress gi hehe"

Seulgi mengulum senyumnya. Terlintas ide aneh di otaknya.

"Em, aku boleh nyoba gak kak?" pintanya penasaran sambil menampilkan ekspresi memelas andalannya.

"Eh?! Ga boleh!" mino yang terkejut, mencoba menjauh dari seulgi. Tapi gagal karna seulgi malah semakin mendekat kepadanya.

Tentu saja mino menolak, mana mau dia 'mengotori' adik kesayangannya ini.

Seulgi cemburut dan mendengus sebal.

"Gimana sih rasanya rokok kak?" tanya seulgi yang masih penasaran.

"Ehm, manis?" seulgi terdiam kemudian tersenyum.

"Manisan mana sama ini"

Chu

Mino mengerjapkan matanya cepat. Seulgi menciumnya. Di bibir.

Mino menatap seulgi tak percaya. Adik polosnya...

Seulgi tersenyum lebar melihat wajah mino yang lucu.

Seulgi dengan cepat mengambil rokok mino dan menjatuhkannya ke lantai kemudian menginjaknya. Sementara mino? Ia masih menjadi patung.

Seulgi menangkup kedua pipi mino kemudian membawanya lebih dekat kearahnya.

Ia tersenyum sambil menatap mata mino yang masih terlihat lelah.

"Kak... Kalau kakak capek, kakak bisa kok minjam bahu seulgi buat istirahat. Kakak bisa jadiin tempat curhat dan cerita, seulgi mau kok. Dan seulgi jamin, kakak bakalan ngerasa lebih baik. Karna seulgi bakalan ngejagain kakak dengan baik! Hehe"

Hati mino menghangat, dadanya berdetak cepat. Bahkan seulgi mungkin bisa mendengarnya.

"Dan rokok itu,... Bibirku masih lebih manis kan? Hehe soalnya seulgi tadi pakai lipbalm rasa strawberry! Hehe"

Seulgi kemudian mengecup kembali bibir mino. Kemudian melumat pelan bibir bawah mino.

Mino hanyut oleh bibir lembut dan manis seulgi dan membalasnya. Cukup lama mereka berciuman sampai seulgi menarik bibirnya.

"Huhu kak, jantung seulgi mau meledak" mino terkekeh gemas dan mencium pipi seulgi.

"Kak, jangan cium cium dulu! Nanti jantung seulgi rusak!" kesal seulgi sambil memegangi dadanya dan mengatur pernapasannya.

Mino yang gemas, menarik seulgi kedalam pelukannya dan mengelus rambut hitam seulgi.

"Makasih ya gi. Mulai sekarang, aku gak perlu lagi rokok. Yang aku butuh itu cuman kamu"

"Hehehe kok geli ya kak"

Mino tertawa diikuti seulgi. Kemudian mendekat dan mencium dahi seulgi.

"Aku sayang sama kamu gi"

"Aku juga sayang sama kakno"



❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Sumpah ini cerita udh berabu bgt wkwkwkw

All In; Kang SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang