Fall for you (4)

639 83 9
                                    

Hari sudah sangat larut, Sehun memutuskan untuk menginap dirumah Seulgi. Tentu saja Seulgi menerimanya. Karna dulu Sehun memang sering menginap hanya untuk sekedar menjaga Seulgi yang sering ditinggal sendiri dirumah. Sehun akan tidur dikamar kakak nya Seulgi.

"Gi?" panggil Sehun dari balik pintu kamar Seulgi yang tertutup.

"Masuk aja hun" seru Seulgi yang sudah bersiap untuk tidur.

Sehun masuk dan mendudukkan dirinya dikasur dengan bersandar pada sandaran kasur, sama seperti Seulgi.

Seulgi menatap Sehun dengan senyuman.

"Mau tidur sama aku ?"

Sehun dengan cepat menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis kearah Seulgi. Seulgi pun membalas senyuman Sehun tak kalah manis.

Mereka pun berbaring, bersiap untuk tidur.

Sambil menatap satu sama lain, memperhatikan setiap detail dari wajah yang mereka rindukan selama ini.

"Kamu keterima di kedokteran ya gi? Selamat ya" Seulgi tersenyum kecil.

"Kamu pasti juga diterima di kedokteran kan ?"

Sehun tersenyum dan menggeleng pelan.

"Enggak. Kamu taukan kalau mamaku adalah pewaris perusahaan yang selama ini dijalankan oleh papa? Tapi karna perceraian itu, perusahaan jadi sepenuh nya tanggung jawab aku. Mama gak mungkin bisa memimpin perusahaan karna keadaan nya sekarang. Jadi otomatis aku harus belajar bisnis dan manajemen untuk bisa memimpin perusahaan nanti"

Seulgi terdiam. Rasanya ia ingin menangis lagi. Sungguh, ia tau seberapa besarnya keinginan Oh Sehun untuk menjadi seorang dokter.

Dulu Sehun sering bercerita kepadanya, bahwa ia ingin menjadi seorang dokter yang hebat dan tangguh. Membantu semua pasiennya tanpa memandang status ekonomi mereka.

Seulgi pun terisak kecil. Dipeluk nya Sehun erat.

Sehun menerima pelukan itu dan membalasnya tak kalah erat. Ia tersenyum miris.

Memang hidup terkadang tak sesuai dengan rencananya, tapi ia masih bersyukur. Karna Seulgi ada disisinya.

"Hey tenanglah. Aku tidak apa-apa"
Sehun mengelus punggung seulgi yang bergetar karna menangis.

Seulgi masih terus menangis sambil sesekali mengucapkan kata maaf. Rasanya seulgi ingin memaki dirinya sendiri yang sudah membiarkan kekasihnya itu menderita sendirian selama ini.

Sehun melepaskan pelukan mereka dan menangkup wajah seulgi yang sembab karna menangis. Dihapus nya bekas bekas air mata di pipi seulgi. Kemudian mengecup pelan kedua mata yang sembab itu.

"Gi jangan tinggalin aku ya?"

Seulgi mengangguk tanpa ragu, ia kembali masuk dalam pelukan Sehun.

Tidak seulgi takkan meninggalkan pria nya ini. Tak akan. Cukup sekali saja ia dengan bodohnya meninggalkan Sehun. Ia tak mau lagi.

-------------
Sehun terbangun dalam tidurnya. Membuka matanya didapati seseorang yang tidur dengan damainya. Sehun tersenyum.

All In; Kang SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang