Awal

3.3K 102 0
                                    

Fajar pun terbit dari timur membuat seorang gadis cantik itu terbangun dari tidur nyenyak nya.

"Dimana Lili dan Widia?" Tanya Rara dalam hati ketika menyadari bahwa lili dan widia tidak ada dikamarnya.

"Lili, Widia kalian dimana katanya nginap disini ?" teriak Rara mencari mereka.

"Non Rara non Lili dan non Widia udah pulang tadi malam" jawab bi Inah dari dapur.

"Hhufftt katanya nemanin Rara selagi ayah sama bunda belum pulang tapi malah Rara ditinggal" kata Rara lemas.

"Yang sabar non mungkin non Lili dan non Widia ada urusan non kan masih ada bi Inah disini non" jawab bi Inah smbil mengelus bahu Rara.

"He'emm makasih ya bi udah ada buat Rara" ucap Rara sambil menangis dan memeluk bi Inah.

"Iya sama sama non. udah ya, non Rara jangan sedih lagi bibi udah anggap non seperti anak bibi sendiri sekarang non siap siap dulu berangkat sekolah biar nggak telat bibi udah masakin sayur asem kesukaan non Rara sama peyek udang kesukaan non Rara dan bibi udah buatin susu coklat kesukaan nya non" ucap bi Inah pnjang lebar x tinggi.

"Hehehe siap bu bos" ucap Rara sambil hormat kepada bi Inah.

🍁🍁🍁

Sampai di sekolah Rara memasuki kelas barunya yaitu kelas XI Ipa 4 meskipun Rara sekarang mau kelas XI dia masih belum memiliki teman akrab didalam kelas nya jadi Rara langsung masuk kelas dan langsung duduk dibangkunya hanya diam dan tidak bicara sama sekali dia hanya ditemani oleh buku catatan dan bulpoin kesayangan dan itulah yang sering dilakukan Rara di dalam kelas hingga tak jarang dia hanya bicara kalau hanya ada yang penting dan selalu diam di sekolah Rara memang sangatlah beda pada saat di rumah dan di sekolah hingga pada suatu saat semua teman cewek sekelas nya berkumpul di depan kelas dan Rara pun juga duduk disitu dengan hanya menyimak percakapan teman teman nya dengan sedikit senyum dan diam awal kelas 8 teman perempuan Rara masih terlihat solidaritas nya tapi semua itu berubah karna teman nya membuat geng hingga mereka semua berpisah sejak saat itu Rara sangat malas buat masuk sekolah tapi karna itu juga Rara memiliki sahabat yang sangat menyayangi nya yaitu Rahma kusuma agatha gadis imut yang lucu, Tata nadira wardani cewek putih dan memiliki mata sipit keturunan cina cinong :v, Anastasya Tri Zulaikah cewek tomboy yang lebih tepatnya ganteng dan bertubuh bongsor ingat loh ya bukan gendut hehehe.

Pada saat baru 1 minggu Rara dan teman nya kelas XI Ipa 4 mereka berkumpul di teras kelas.

"Guys gue kemarin pergi ama bonyok gue ke mall terus gue ngeliat ada sevia pake baju ketat amet wah" kata Nazwa bercanda.

"Iya wa dia pakek pakaian mini banget anjir gue sapa malah dia nyelengos gitu aja" tanggap Tika menjelaskan seakan beneran.

"Astaga ga boleh fitnah guys" ucap Sevia memasang wajah dramatis nya.

"Gue jijik tau lihat muka loh itu udah ga punya mata malah ditutup tutupin ama pipi lagi matanya" ucap Serly meledek.

"Woy kalian napa diem ae bisu ya" celetuk Nazwa mengarah ke Tata, Rara, Tasya dan Rahma

"Mending kalian ga usah disini deh kalau diem aja masuk kelas sono" ucap Serly

"Bukan berarti kalau kita diem kita itu bisu" jawab Rara datar

"Songong amet lu Ra jadi orang" kata Rani sinis

"Gue ga akan mulai kalau ga ada yang ngusik ketenangan gue" ucap Rara tegas

"Lagian ngapain lo duduk disini??" Tanya Tika pada Rara

"Serah gue lah emang nih tempat punya nenek moyang lo" ucap Rara jengah

"Udah Ra mending kita kelas kuy" ucap Tata yang berbisik pada Rara

"Hmmm" ucap Rara yang langsung berdiri bersama ketiga temannya langsung menuju kelas.

"Dasar ga tau diri pergi sana lo semua" ucap Nazwa kepada keempat orang tersebut

"Kantin kuy laper gue" ucap Rani.

"Hahaa badan loh kecil aja kok laper terus kerjaan lu, lu makan sama enggak gaada bedanya kali Ran" celetuk Wenny meledek.

"Sirik ae lu bilang aja lo iri kan ama gue" ucap Rani percaya diri pada tingkat dewa.

"Yaudah kuy kantin" ajak Nazwa memimpin.

Mereka semua pergi ke kantin sedagkan Rara dan ketiga temannya ke kelas.

"Lain kali lo harus kontrol emosi lo Ra" ucap Tata menasehati.

"Tapi mereka keterlaluan ngatain kita kayak gitu" ucap Rara

"Sejak kelas 7 kan emang mereka kayak gitu Ra didepan guru aja mereka baiknya" ucap Tasya menanggapi

"Gue kira gue aja Sya yang ngerasa kayak gitu ternyata lo juga Sya" jawab Rahma

"Iya gue juga ngerasa gitu" ucap Tasya

"Tapi yang gue heran kenapa kita baru deket sekarang sih??" Ucap Rahma

"Karena lu sendiri ama temen lo yang itu terus sih" kata Tata tidak suka

"Maapkeun gue dong" ucap Rahma dengan cengiran andalannya

"Yang gue heranin kok lo bisa marah kayak gitu Ra padahal selama ini lo orang yang bodo amat sama lingkungan lo" kata Tasya

"Karena kita harus membela orang orang yang baik" ucap Rara tetap dengan wajah datarnya

"Hehehe berarti kita orang baik dong" ucap Rahma sambil menaik turunkan alisnya

"Nggak salah ngomong gue" ucap Rara

"Yaelah Ra lu mah gitu habis nerbangin orang ke angkasa abis itu lo jatuhin sedalam dalamnya" ucap Rahma

"Tapi ada baiknya juga karna hal itu kita jadi deket sering jalan bareng ngantin bareng" ucap Tata senang

"Iya gue harap hubungan kita bukan buat sementara aja yang hanya buat persinggahan sesaat" ucap Rahma baper

"Eeeaaakkk dasar deh baperan amet" celetuk Tasya

"Tapi gue berharap itu bener gue ingin kita bisa bersahabat an sampai kakek nenek punya cucu pokoknya gue ingin kita slalu bersama titik" ucap Tata

"Gimana kalau A3G aja buat nama persahabatan kita bagus ga" usul Tata

"Ide bagus tuh gue setuju" jawab Tasya

"Mantull tuh gimana Ra" jawab Rahma

Rara hanya mengangguk sebagai jawabannya

"Hahahaha" gelak tawa pun pecah diantara mereka kecuali Rara yang hanya tersenyum sangat tipis

"Gue harap ga ada pemisah diantara persahabatan kita" batin Rara.

🍁🍁🍁

Maaf ya baru update lagi jangan lupa selalu vote and commen ya karena vote and commen kalian adalah semangat ku salam manis
Ainul Rahma

My posesive boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang