Khawatir

2K 68 8
                                    

Khawatir itu rasa perduli yang secara tidak sengaja lo tunjukin ke orang yang lo sayang,- Tara

🍁🍁🍁

"Engghh" gumam Rara kemudian mengucek matanya kemudian mendongakkan wajahnya tepat menghadap Tara.

"Udah bangun?" Pertanyaan Tara saat melihat gadis itu.

Rara membulatkan matanya ternyata dia tertidur dengan posisi kepalanya di atas dada Tara.

"Udah ga usah kaget gitu kali" jawab Tara tersenyum.

"Hmm" gumam Rara.

"Nyaman banget ya tidurnya sampe ga tau kalau gue udah bangun duluan" ucap Tara menggoda Rara.

"Apa sih loh geer amet dah" jawab Rara dengan wajah datarnya yang berusaha menutupi pipinya yang sedang blushing.

"Gue ga geer kali Ra itu fakta kalau lo nyaman tidur di atas dada gue" jawab Tara dengan kekehannya.

"Masih sakit juga" jawab Rara dengan mata tajamnya yang menusuk dengan suara dinginnya.

"Btw makasih udah nganterin gue kesini dan jagain gue maaf udah ngerepotin lo" kata Tara tulus.

"Hmmm baru nyadar kalo lo itu ngerepotin" jawab Rara sinis.

"Jutek amet sih lo Ra gue lagi sakit juga bukannya dialusin malah dikasarin" kata Tara yang masih setia menggoda Rara namun Rara langsung berjalan pergi meninggalkan Tara.

"Mau kemana Ra?" Tanya Tara yang langsung memegang pergelangan tangan Rara.

"Mau ke toilet kenapa mau ikut?" Ketus Rara.

"Boleh" jawab Tara asal yang membuat Rara langsung mendelikkan matanya.

"Hehehe kan lo yang nawarin Ra" cengir Tara yang diabaikan Rara yang langsung berjalan memasuki toilet.

Tara hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah menggemaskan Rara.

Setelah 15 menit Rara keluar dengan wajah yang lebih segar dan rambut yang lebih rapi yang langsung duduk di kursi sebelah brankar Tara.

"Ra lo kok pakek baju gitu ini kan tempat umum?" Tanya Tara yang baru tersadar dengan baju yang Rara kenakan.

"Ini semua gara-gara lo coba lo ga pingsan depan rumah gue, gue ga mungkin deh keluar pakek baju santai rumah kayak gini" ketus Rara panjang lebar yang membuat Tara melongo karena baru kali ini dia melihat Rara bicara sepanjang itu.

"Ternyata lo bisa bicara sepanjang itu Ra" jawab Tara polos yang membuat Rara melemparkan tatapan sinis nya.

"Lagian lo ngapain bisa pingsan depan rumah gue?" Tanya Rara dengan wajah datarnya.

"Gak papa" jawab Tara.

"Dibalik kata gak papa pasti ada apa apa" kata Rara sambil melemparkan tatapan menyelidiknya namun Tara hanya memalingkan wajahnya.

"Terserah kalau lo gak mau ngaku tapi kalau lo sakit jangan pergi kemana mana bahaya" ucap Rara dengan nada dinginnya dengan sedikit membentak untuk menutupi rasa khawatirnya.

My posesive boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang