Kenapa dengan dia?

1.3K 57 0
                                    

Cewek itu aneh ya bagaikan singa hanya pawangnya yang bisa bersamanya tanpa dilukai sang singa.-Tara-,

🍁🍁🍁

Sampai di rumah Rara langsung menuju kamarnya dan langsung menonton tv Tayo kesukaannya. Tapi tak lupa juga dia langsung mengunci pintunya.

Tiba tiba handphonenya berbunyi dan menunjukkan adanya panggilan masuk dari seseorang yang akhir akhir ini mengganggunya.

Ya di layar handphonenya tertera nama Dirgantara.

Rara hanya melihatnya tanpa ingin mengangkatnya. Setelah panggilan masuk yang ketiga dari Tara, Rara baru mengangkatnya.

"Ada apa?" Tanya Rara malas.

"Gapapa gue cuma ingin nelfon aja" kata Tara yang menahan senyum di sebrang sana.

"Yaudah gue matiin kalau lo nelfon buat hal yang ga penting" kata Rara.

"Tunggu dulu!" Hening "jalan yuk gue butuh temen nih" kata Tara.

"Oke" jawab Rara singkat.

"Beneran mau??" Tanya Tara memastikan.

"Iyaaa buruan jemput sekarang ga pake lama sebelum gue berubah fikiran" kata Rara dengan nada dinginnya.

"Siap gue otw sekarang juga" kata Tara lalu mematikan panggilannya.

Rara pun langsung bersiap siap dengan menggunakan kaos berwarna putih lengan pendek polos dengan dipadukan rok berwarna coklat susu yang panjangnya selutut dengan sepatu kets yang berwarna senada dan tak lupa membawa sling bag kesayangannya.

Tok... Tok... Tok...

Bunyi pintu kamar Rara diketuk oleh seseorang.

"Dek ada temen lo tuh" kata Ari.

"Iya bentar bang" jawab Rara kemudian keluar dari kamarnya.

"Siapa itu dek?" Tanya Ari penuh selidik.

"Temen bang" jawab Rara seadanya.

"Mau kemana?" Tanya Ari lagi.

"Gatau bang lihat nanti" jawab Rara "udah ya bang Rara cuma pergi sebentar" pamit Rara pada Ari.

"Iya jangan pulang terlalu malam" kata Ari mengingatkan.

Dibawah sudah ada Tara yang menunggu sambil duduk di sofa.

"Jagain adek gue jangan sampai dia kenapa napa dan lecet sedikitpun kalau dia kenapa napa awas aja lo ya" ancam Ari pada Tara.

"Siap bang" kata Tara.

"Kalian lebay" ucap Rara datar.

"Biarin kan abang sayang sama lo" ucap Ari.

"Yaudah bang kita pamit dulu" ucap Tara.

"Oke ati ati jangan pulang terlalu malam" ingat Ari lagi.

"Siap bang" kata Tara.

My posesive boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang