13

3K 432 3
                                    

Masih dihari yang sama...

Aku terus melihat jam yang melingkar ditangan ku menanti jam pulang yang tersisa 5 menit lagi. Aku ada janji hari ini dengan Chenle untuk pergi ketaman kota jadi aku tak sabar menanti jam pulang.

Tring......tring....

Aku berlari menghampiri Chenle setelah semua murid keluar kelas untuk pulang.

"Ayo cepat Chenle aku ingin segera kesana! " aku menarik lengannya yang masih sibuk memasukan buku kedalam tas.

"Tenanglah,sebentar lagi. " dia menggendong tasnya lalu berjalan keluar kelas aku mengekori dari belakang

Sepanjang koridor sekolah aku terus tersenyum tak sabar tiba ketaman kota katanya taman kota itu indah,andai saja ada Renjun disini kemana dia? Hampir satu hari dia tak menemui ku.

"Zura berhenti dulu,aku ingin memanggil teman ku dulu. " Kata Chenle, Aku mengangguk memperhatikan punggung Chenle yang sudah masuk kedalam kelas.

Kemana renjun?
Taklama setelah itu diujung koridor aku melihat dua orang yang asik mengobrol aku menyipitkan mata ku sepertinya aku mengenalinya bukan kah itu Renjun?

Aku berjalan lebih dekat dengan mereka ternyata benar saja kalau itu renjun dan siapa gadis itu apakah dia hantu juga?

Renjun tampak tak sadar dengan kehadiran ku karena sangat asik berbincang dengan gadis disampingnya. Ingin rasanya aku memanggil Renjun tapi sekarang keadaan selasar kelas sedang rama-ramainya jadi aku lebih memilih mengurungkan niat ku dan membuntuti mereka hingga suasana lebih sepi.

Renjun beserta gadis itu berbelok kearah jalan keluar sekolah menuju beberapa blok perumahan yang sepi karena perumahan itu hanya ditempati seminggu sekali bagi orang orang yang bekerja jauh dari tempat tinggalnya.


Chenle keluar dari ruangan kelas sahabatnya yang tak lain adalah park Jisung.

"Ada apa?" tanya jisung yang memandang aneh sikap chenle seperti sedang mencari barang yang hilang.

"sepupu ku zura,bukannya dia tadi ku suruh untuk menunggu disini. " masih sibuk mencari membuat jisung sadar kalau sekarang waktu untuk berjalan jalan santai sudah usai sebab dia masih ada urusan penting yang harus ditanggani.

"Chenle aku harus pulang karena aku ada tugas sekolah. " katanya chenle paham kalau sekarang waktunya untuk kembali kerumah,tapi sepupunya itu belum ia temukan.

"Baiklah,aku juga akan pulang. "
Lorong sekolah yang sudah sepi membuat mereka melangkah lebih cepat keluar dari gedung sekolah ini lalu segera pulang kerumah.

***

Zura masih terus memperhatikan renjun yang duduk dikursi taman perumahan kosong itu. Matanya masih jeli untuk melihat hal-hal apa yang mereka berdua lakukan karena merasa sudah tak tahan segera dia melihat situasi untuk menghampiri renjun.

"Renjun" panggilnya mereka menoleh kesumber suara ada Zura sempat menunjukan ekspresi kaget ketika dia melihat sosok gadis yang sedang bersama renjun.

Gadis itu tampak biasa saja memandang kehadiran zura seperti seolah mereka sudah saling menggenal atau bahkan dia menyadari bahwa Zura akan kesini.

"Zura,ada apa ada hal penting?" tanya renjun segera zura beralih menatap renjun.

"Tidak,aku hanya sekedar lewat maaf jika menggangu. " zura tak ingin terlalu lama menganggu urusan orang yang jelas berbeda dunia dengannya,menurutnya bahwa renjun sekarang sudah tidak membutuhkannya lagi sebab sudah ada gadis lain bersamanya.

Zura melangkah meninggalkan renjun tapi namja itu muncul menghalang langkahnya

"Mau kemana?" Tanya renjun didepan zura yang masih memalingkan wajahnya engan menatap sumber suara.

"Aku harap kau tenang dan menjauh dari ku. " Jawab zura lalu melintas dari sisi renjun untuk pergi menjauh.

Renjun merasa gusar akan hal ini entah apa yang dipikirkan zura hingga dia meminta dirinya pergi dari kehidupan zura. Sekarang dirinya hanya bisa menatap nanar punggung gadis yang dia sayangi pergi menghindar dari pandangannya.

"Dia itu zura?" tanya gadis yang berdiri menatap renjun dari belakang.

" Ya,itu orang yang bisa membangkitkan semangat ku untuk bisa datang kedunia ini. " gumamnya sebelum akhirnya menghilang dari pandangan sang gadis.

Winwin dan chenle terus saja menunggu di ruang keluarga dengan perasaan cemas bahwa gadis yang dijodohkan dengan adiknya ini belum juga menapaki kaki dirumahnya.

Chenle terus merutuki diri dan melihat jam dinding yang terus berputar menandakan jam batas pulang paling lambat bagi seorang gadis adalah jam enam ,namun sekarang jam sudah menunjukan pukul delapan lewat

"Kemana dia? " Chenle cemas takut akan terjadi hal buruk menimpa sepupunya ini. Begitupun winwin apalagi orang tua mereka tidak ada dirumah jadi dia yang bertanggung jawab menjaga zura.

Terlintas dibenaknya untuk menghubunggi siyen kaka zura tapi tentu orang tua mereka akan panik dan mengira dirinya sangat tidak bertanggung jawab menjaga Zura.

'andai saja ada renjun disini' batinnya.

Zura engan melangkahkan kaki meninggalkan jalan sepi yang dia tak sadari kalau hal itu mungkin menggundang para penjahat yang akan mencelakainya.lantas dia juga tak perduli hidupnya yang menerima takdir bahwa mengapa dirinya harus bisa melihat orang orang itu berfikir seolah Tuhan paling tak adil dengan dirinya.

Zura sendiri pun binggung, Renjun harusnya sadar bahwa dirinya bukan manusia seharusnya renjun tidak pernah meninggalkan bayangan indah dimata zura sekarang apa yang zura rasakan mungkin akan sakit bahwa dia mulai mencintai renjun yang mungkin cinta itu tak akan menjadi kenyataan.

Pancaran kilauan sorot lampu dari sebuah mobil membuat zura menyipitkan mata,kala dirinya ingin meninggalkan jalan itu takut kalau mobil itu adalah bandit yang akan menculiknya namun dia salah dari ujung sana orang itu berlari melangkah lebih dekat dengan dirinya.

"Kau kenapa?" jeno yang merupakan sahabat winwin itu bertanya pada zura yang masih berdiri kaku.

"Aku ingin pulang kerumah,aku tak tau jalan pulang kerumah. "

hanya kalimat itu yang terlintas dibenaknya padahal tentu saja dia tau dimana rumah winwin berada tapi apa boleh buat menceritakan cerita yang akan membuat orang mengatakan bahwa dirinya sedang berhalusinasi itu percuma saja jadi hanya itu alasan satu satunya.

[Bersambung]

Ghost Love |HRenjun ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang