20

2.4K 309 12
                                    


Zura dan jaemin keluar dari dalam rumah

"Terimakasih untuk hari ini lain kali kita memasak besama lagi. " Ujar zura diselingi dengan senyum cerahnya.

Jaemin mengangguk "Tentu saja,lain kali aku akan menggajak haechan nanti,kalau begitu aku pulang dulu. " jaemin berjalan keluar pagar rumah besar keluarga huang " hati-hati dijalan ya! " zura melambai dan memperhatikan punggung jaemin yg  semakin menjauh.

Zura kembali masuk kedalam rumah dan menutup pintu,tak lama ponselnya bergetar dilihatnya layar ponsel tertera nomor kontak  yg ia tidak ketahui namanya.

" Halo?"

'halo,kau zura kan?'  zura terkekeh ketika tau bahwa itu suara seorang namja.

" Ya benar,kau siapa?" tanyan nya spontan membuat laki-laki di sebrang sana tertawa pelan.

'Aku jaemin,baru saja bertemu kau sudah lupacandanya sedangkan zura bersemu merah ditempat,ada saja hal menarik dari jaemin yg bisa membuat dirinya tersenyum,tapi perasaan itu segera ia tepis dari otaknya.

" Ada apa?" tanyanya setelah jaemin berhenti tertawa.

' Bisakah kau menemui ku disekolah sekarang ada hal penting yg ingin aku bicarakan?'

Tanpa pikir lama zura setuju lalu mematikan sambungan telepon dan segera naik keatas untuk mengambil jaket dan tas kecilnya.

Ia menuruni tangga dan berniat untuk minta izin terlebih dahulu pada winwin tapi melihat winwin yg tertidur pulas ia menggurungkan niatnya lalu segera keluar rumah.

____________
____________

Hari ini bukan hanya zura  atau jaemin yg pergi kesekolah tapi bisa dibilang chenle,jisung dan lainnya juga turut hadir.

Zura mengedarkan pandangannya untuk mencari kakak seniornya itu,matanya tertuju pada jaemin yg sedang duduk  dikursi taman sekolah,ia berlari kecil untuk menghampiri jaemin.

" Ada apa kak?" jaemin menoleh menatap zura lalu tersenyum sebelum menjawab pertanyaan zura " Kau dipilih sebagai panitia dekorasi ulang tahun sekolah hari ini." kata jaemin membuat Zura sedikit bingung siapa yang menunjuknya.

"Benarkah,padahal aku tak terlalu ingin ikut campur dalam kegiatan ini. " mendengar ucapakan zura jaemin memberi waktu untuk gadis itu berpikir terlebih dahulu untuk menggambil keputusan

"Terserah pada mu saja,pergilah dulu dan berfikir untuk menggambil keputusan setelah kau tau segera kembali !" perintah jaemin zura hanya mengganguk lalu berlalu dari pandangan jaemin.

Hanya satu jalan mudah untuk bisa menenangkan fikiran pergi kekantin sekolah untuk makan.

Zura mengkuncir rambutnya lalu berjalan kekantin,tak terkira jumblah siswa dikantin walau pun libur masih saja ada yg ingin jajan sepadat ini.

Mata zura menangkap sosok gadis yg tak lain adalah ningning yg sedang duduk manis dengan susu kotak diatas meja zura langsung saja berjalan menghampiri

" Hai " sapa nya,ning-ning membalas dengan tersenyum "Hai kemarilah duduk bersama ku! " zura langsung saja duduk didepan ning-ning.

" Mau aku pesankan sesuatu?" tawar ning-ning dan berdiri dari posisi duduknya " Tidak perlu,aku sudah kenyang lagi pula itu terlalu ramai. " ning-ning mengangguk lalu kembali duduk.

Seperti keadaan yg sama zura dan ning-ning seperti memikirkan suatu hal yg sama. Mereka saling diam engan untuk berbincang tidak seperti hari sebelumnya diwarnai dengan berbagai candaan,pandangan mereka bertemu lalu saling menatap dengan ekspresi bertanya.

"Aku ingin bertanya. " ucap mereka bersamaan.

" Kau duluan saja." kata zura ning-ning paham lalu mulai bercerita.

" Apa yg harus aku lakukan apakah aku harus menerima tawaran menjadi panitia dekorasi  ulang tahun sekolah menurut mu bagaimana?" tanya ning-ning.

Zura tersenyum lebar "Hei! Kita sama-sama dipilih jadi panitia. "

"Benarkan? Sepertinya ini akan menyenangkan bila kita berdua menyetujuinya. " Zura mengangguk antusias dan akhirnya kedua gadis itu memutuskan untuk menerima tawaran menjadi panitia.

Semua diharapkan untuk berkumpul di aula seni yg ditetapkan menjadi tempat berlangsungnya acara perayaan ulang tahun sekolah.

Masing masing dibagi dalam dua tim tugas yg sulit diberikan untuk tingkatan kelas dua dan kelas tiga sedangkan kelas satu dibagian dekorasi dan penerimaan tamu. Setelah waktu berdiskusi habis semuanya boleh bubar dan kembali kerumah masing-masing.

Zura dan ning-ning berjalan keluar gedung aula, dari ambang pintu jaemin dan haechan sudah menunggu dengan senyum khas jaemin zura yakin betul kalau laki-laki didepannya ini yg mengusulkan dirinya untuk menjadi panitia.

Zura berjalan mendekat kearah mereka dan muncul renjun dengan baju seragamnya.

'Ah kenapa dia lagi?' gumam zura ning-ning menatap temannya itu bertanya tapi zura menggeleng " Tidak ada aku hanya lelah saja. " elaknya ning-ning hanya mengangguk.

" Bagaimana dengan rencana dekorasinya?"tanya jaemin.

"Tenang aku dan zura sudah menyiapkannya. " ning-ning menyenggol pundak zura memberi kode mengiyakan " Ah iya betul! " zura menatap renjun yg sedari tadi mendengar percakapannya.

"Jaemin jangan coba-coba dekati pacar ku! " ucap renjun dengan suara kencang tapi namanya juga hantu tak ada yg melihat dan mendengar,sedangkan zura yg bisa melihat terkekeh pelan.

Ning-ning menggenggam erat tali tasnya seperti ada suatu hal yg sedang ia pikirkan " Eh aku pergi dulu ada urusan yg harus aku kerjakan. " ucapnya yg lain hanya manggut -manggut tapi tidak untuk zura dia curiga ada hal aneh yg terjadi pada ningning.

Ning-ning meninggalkan teman temannya lalu keluar dari sekolah,zura masih melihat punggung gadis berambut panjang itu pergi lalu ikut pamit pada jaemin dan haechan.

" Aku pulang dulu,hari sudah sore kembalilah kerumah kalian! " zura meninggalkan kedua namja itu.

________________
____________________

Hari yg mulai gelap menggundang bunyi-bunyi kecil binatang malam,udara menjadi sedikit dingin dan zura masih saja menggikuti kemana ning-ning melangkah pergi.

Mulai disadari olehnya kalau ia sekarang sudah berada diperempatan jalan rumahnya,zura memperhatikan pagar rumah yg terbuka tanpa fikir panjang ia langsung masuk dan memilih untuk tidak menggikuti ningning.

Zura mengetuk pintu rumah tak lama pintu terbuka dan menampakan sosok siyen.

"Kakak.." lirihnya lalu memeluk erat tubuh tinggi kakaknya itu,siyen tersenyum lega karena adiknya baik- baik saja sekarang.

" Wae? Tiba-tiba memeluk ku? " dengus siyen setelah zura melepaskan pelukannya.

"Kau kemana saja,aku sudah kahwatir kalau kalian meninggalkan ku sendiri dicina dan pindah kekorea! " oceh zura sambil berkacak pinggang.

Siyen terkekeh " Aku baru saja pulang dari korea bersama ibu dan ayah,maaf kalau kami tidak memberi tahu mu. "

Mendengar ucapan kakaknya itu ia langsung saja mempautkan bibirnya
"Ck,selalu saja seperti itu! " gumamnya lalu langsung masuk tanpa memperdulikan siyen yg mengoceh dibelakang  " Ah,adik seperti apa itu! " lalu menutup pintu dan menyusul untuk masuk kedalam.


[Bersambung]

Ghost Love |HRenjun ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang