7

3.7K 507 11
                                    


Vote ya!

Tadi pagi aku sedikit kesal pada kak Winwin,dia meninggalkan ku di ruang lukis sendirian.

Malam ini aku merasa tak enak badan,mungkin karena cuaca yg dingin,aku menyandarkan bahu lelah ini dikursi belajar seolah-olah bisa berbagi rasa penatnya juga seraya memperhatikan kearah tirai yg tiba tiba saja bergerak.

Apa ada sesuatu disana?

"Berhentilah menggangu ku!" aku masih memperhatikan tirai itu tapi tirai tersebut tak berhenti bergerak.

"Tunjukan wujud mu!" Aku berdecak kesal,aku tak takut pada hantu itu jika dia menampakan wujudnya.

Masih tak ada respon rasa kesal ini semakin menjadi-jadi aku memutuskan berjalan memeriksa kearah tirai itu namun....kepala ku terasa sakit seolah ada suara teriakan yg bergeming keras ditelinga ku.

Aku memegangi kepala ku lalu terduduk lemas disofa seketika detak jantung ku mulai berhenti perlahan.

'Akan kah hal ini terjadi lagi?'

"Hei apa kau mendengar ku?" Suara samar-samar terdengar ditelinga ku,aku  tak punya tenaga untuk berbalik badan.

"Hei kau tak apa-apa?" Lagi suara itu makin jelas terdengar sampai kurasakan ada tangan yang mengelus punggungku pelan.Aku berbalik badan untuk melihat siapa orang itu apa benar dia?

'huang  renjun'

Aku mempertajam pengelihatanku memastikan kalau itu benar dia.

"Zura kau kenapa?" Ternyata suara itu adalah suara kak Winwin,tapi kenapa wajahnya begitu mirip Renjun, jadi tadi apakah aku sedang berhalusinasi?

"Aku tidak apa-apa." Kupaksakan untuk mengulas senyum tipis.

"Boleh aku izin pulang sebentar?" Tanya ku ragu.

"Boleh,jusru aku kesini karena orang tua mu ada disini," jawabnya.

"Benarkah?" Kak Winwin mengganguk mantap,aku langsung turun dan diikuti langkah kecil kak Winwin dibelakang.

"Ibu ayah aku rindu kalian!" aku memeluk mereka dengan erat.

"Heh! Apa kau tak rindu pada ku?" Kak Siyen menatap sinis kearah ku dengan gaya sok coolnya jelas saja itu sangat tidak cocok.

"Bagaimana mungkin aku merindukan orang sepertimu!"

"yak! Adik macam apa kau ini?!!" dan dengan jurus jitunya dia menjitak kepalaku.

"Kalau berkelai dunia serasa milik berdua ya," Kata kak Winwin meledek Aku dan kak siyen langsung menatap tajam kearahnya hingga dia bergidik ngeri.

    Aku sedang berbaring diatas sofa kamar ku,yah hari ini aku kembali lagi ke rumah sebab besok adalah hari pernama  aku bersekolah,mungkin dengan kembali kerumah aku tak lagi memikirkan hal aneh yg beberapa hari ini memusingkan diri ku .

sebelum aku kembali dari rumah renjun aku sudah membawa buku catatan miliknya,jadi aku bebas tau rahasia renjun. Tapi apa dia tidak menampakan wujudnya pada ku? padahal aku kira kak Winwin tadi adalah renjun.

~~~~~~~

Hari pertama memulai kehidupan baru ditempat ini aku tak menaruh harap banyak,cukup bisa berdiri didepan sekolah baru ini saja merupakan langkah awal perjalananku yang masih sangat jadi misteri.

'korean ethnic high school' sebuah yayasan dari korea yg berdiri disalah satu kota diChina tepatnya diJilin. Yah begitulah kehidupan ku dimulai disini, hari ini dan untuk selamanya.

Aku berjalan masuk kesalah satu kelas yg dengan papan nama bertulisan X_1A yg akan menjadi kelas baru ku. Aku belum terbiasa untuk berkomunikasi dengan orang- orang yg ada di sekeliling tempat duduk ku karena merasa risih aku memilih untuk pindah duduk paling belakang.

Kringg....(belmasuk berbunyi)

Semuanya duduk rapi ditempat masing-masing ketika guru memasuki kelas, ini adalah tahun pertama masuk sekolah semua yang ada disini adalah peserta didik baru sama sepertiku.

Seorang guru dengan penampilan rapi dan terkesan ramah benar-benar terpancar diwajahnya aku tidak bohong sepertinya dia baik tidak galak.

"Saya ucapkan selamat pagi," sapa guru tersebut jangan lupakan senyum manisnya yang membuat seisi kelas kompak ikut menyahut salam dengan semangat.

Seperti disekolah lainnya hari pertama masuk sekolah tak luput dari sesi perkenalan."Ada yg ingin berkenalan didepan?" Guru itu mengedarkan pandangganya kesegala arah memperhatikan muridnya dengan saksama.

"Aku bu!" Seorang anak laki-laki  berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan kedepan dengan gagah tingginya rata-rata seperti tipe-tipe gadis pada umumnya tidak tinggi dan tidak pendek.

"Hallo,aku Chenle asli keturunan China ini pertama kalinya aku bersekolah diyayasan Korea senang berkenalan dengan kalian." perkenalan singkat dari Chenle tadi semakin membuat kami tertarik satu dengan yang lain.

"Setelah Chenle ada lagi?" kembali guru tersebut bertanya kali ini tak ada yg ingin maju kedepan mungkin gugup termasuk aku.

"Baiklah jika tidak ada saya yg akan menunjuk." yang benar saja setelah berkata begitu bu guru beralih menatap kearah ku.

"Kamu yg disana kemari nak!" dipastikan sekarang aku jadi pusat perhatian dengan langkah pasti tapi juga diselangi rasa gugup aku melangkah kedepan.

"Annyeong-haseyo, aku chane zura aku berasal dari korea senang berkenalan dengan kalian." aku melempar senyum tipis lalu dipersilahkan duduk kembali.

Perkenalan singkat kami dikelas telah usai kami diperbolehkan untuk beristirahat atau berkeliling sekolah.

Aku masih enggan untuk bangkit dari kursi ku padalah kelas hampir sepi hanya ada satu orang gadis yg duduk paling pojok didekat jendel.

"Hai," Sapa ku ramah tapi gadis yang duduk diam itu tidak menjawab sekedar menolehpun tidak tapi aku tak ambil pusing.

Seseorang berjalan kearahku,"Kau zura kan?" dia Chenle anak laki-laki yang maju paling pertama saat perkenalan tadi."Iya aku Zura ada apa?"

"Bisa ikut aku? Ada yang perlu aku tanyakan." Aku menurut saja kami meninggalkan kelas sebelum benar-benar keluar aku sempat melihat gadis tadi dia menatap kearahku dan setelahnya lenyap.

Chenle membawa ku kesalah satu ruangan buku disini jika dikatakan ini ruang perpustakaan tak mungkin karena tempat ini sudah lama tak dikunjungi bisa dilihat dari buku- buku yg berdebu.

"Duduklah!"

Aku duduk dan mencoba menebak-nebak hal apa yang ingin seorang Chenle tanyakan "Langsung saja,kau ingin bertanya tentang apa?" tanya ku serius.

"Kau kenal Renjun?" begitu kalimat tersebut keluar dari mulutnya aku membulatkan mata kaget apa dia kenal Renjun?

"Ya,aku mengenalinya." seketika itu dia bertepuk tangan membuat jantungku hampir jatuh kelantai.

"Sudah ku duga,kau gadis yg dinikahkan dengannya kan?" aku mengangguk 'tau dari mana dia?'

"Kalau boleh tau,kau ini siapanya renjun?" aku menyesuaikan postur tubuh ku lebih tegak.

"Aku ini sepupu dari Renjun maaf jika hari pernikahan Renjun aku tak hadir sebab ada beberapa urusan yg aku selesaikan," ujarnya lalu kembali lagi ingin bertanya tetapi aku menyela.

"Kau mengenali gadis ini?" aku menunjukan foto yang sempat kuambil dari sela buku milik Renjun semalam.

"heh,aku–"

Brugg.....

Belum sempat chenle menjawab, buku-buku yang ada diatas terjatuh satu persatu padahal tak ada angin disini.

"Ada apa ini?" Chenle terlihat panik lalu menarik ku keluar dari ruangan dengan tergesa-gesa dia tidak tau saja tindakannya ini mengundang banyak pertanyaan bahkan rasa penasaranku tak kunjung kutemukan jawabannya.

[bersambung]

Udah direvisi biar lebih rapi hehe
Ada yang main rp?

Ghost Love |HRenjun ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang