15

2.9K 365 1
                                    


Zura sepakat untuk mencari tau tentang kematian renjun. Awalnya zura berharap bisa mencari tau bila mana renjun ingat kejadian itu ternyata tak satu pun yang diingat olehnya jadi zura harus mencari tau dari awal menurut kesaksian dari beberapa teman kelas renjun.

Jam istirahat tiba zura segera menghampiri kelas renjun untuk mencoba menanyai sahabat atau teman kelasnya.

Setibanya disana tak banyak orang yang dia kenali tetapi salah satu anak laki-laki dikelas itu pernah ia jumpai diperpustakaan,jadi dia mencoba untuk bertanya pada laki-laki tersebut.

"Kak" panggil zura,dia sedikit malu untuk bertanya tapi bagaimana pun dia harus mencari tau.

"Ada apa?" jaemin tersenyum lalu menutup bukunya " Duduklah!" perintah jaemin pada zura.

"Apa kau mengenali renjun?" jaemin sedikit tersentak kaget mendengar nama renjun tentu dia berfikir kenapa menanyai orang yang sudah meninggal.

"Tentu saja. Dia itu sahabat ku," jawabnya tapi tak lama jaemin tertunduk lesu mengingat hal bahagia ketika dirinya bercanda ria dengan sahabatnya yang telah pergi.

Jaemin  adalah sahabat renjun sejak menduduki kelas 2 SMP ,sampai akhirnya renjun pergi tiba-tiba tanpa pesan sama sekali.

"Kak?" Panggil zura hingga membuat namja itu tersadar dari lamunannya.

"Memangnya ada apa?"

"Sore ini bisa pulang bersama?" tawar zura dengan senang hati jaemin mengangguk setelah itu zura pamit kembali kekelasnya setelah bel masuk berbunyi. Jaemin menatap punggung mungil itu dengan senyum tipis gadis yang baik pikirnya.

***

Segera dilewatinya beberapa koridor kelas sebelah ,zura merasa kalau dirinya sudah terlambat menjemput jaemin kekelasnya. Jam terakhir tadi adalah  pelajaran fisika dengan seorang guru laki-laki  bernama Pak jaehwan,zura kala berfikir kenapa sekolah ini begitu banyak guru pria dibandingkan wanita.

Sesampainya didepan kelas sebelah 1 A dia segera mencari jaemin namun dikelas hanya tersisa beberapa orang anak gadis yang tengah melaksanakan piket kelas.

Sempat ingin bertanya pada kakak tingkatnya tapi dia juga harus cepat sebelum jaemin kembali kerumah.

Zura berlari hingga di depan gerbang sekolah,tak ada sosok jaemin disana
Tapi zura melihat haechan kakak kelas yang ia jumpai diperpustakaan  waktu itu,haechan tengah berusaha memasukan beberapa kali bola basket kedalam ring yang tak kunjung masuk. Zura memilih untuk mendekati haechan  sebab setau zura haechan teman kelas jaemin.

"Kak! " haechan berhenti bermain basket lalu menghampiri Zura.

"Ada apa?" tanya haechan sembari mengelap peluh yang keluar dari keningnya.

Karena hal yang ingin zura tanya bersifat pribadi jadi dia membawa haechan sedikit menjauh dari tengah lapangan.

Zura menarik nafas lalu menghembuskannya sebelum bertanya "Kakak mengenali renjun?" ekspresi yang haechan tunjukan sama dengan apa yang jaemin tunjukan sebelumnya.

"Memang ada hal yang penting menyangkut renjun?"  zura segera mengangguk.

"Ya,ada hal yang ingin aku tanyakan mengenai kematian renjun. " zura mengingat-ngingat kembali cerita yang diceritakan chenle.

"Ak—" perkataan haechan terpotong ketika suara seseorang dari tengah lapangan berlari menghampirinya.

Zura menoleh menatap seorang gadis yang tersenyum sembari terus melambaikan tangannya sepertinya haechan mengenalnya.

"Aku sudah lama tak bertemu dengan mu. " ucap gadis itu,zura meneliti wajah gadis itu sampai ia ingat kalau  gadis itu yang kehilangan boneka moominnya.

"Kau kim ningyoon bukan?" tanya zura gadis itu tersenyum dan mengingat-ngingat kembali.

"Ya,kau zura gadis yang membantuku itu kan?" zura mengganguk mantap.

Mereka bertiga asik berbincang,ternyata gadis yang dipanggil Ningning itu murid pindahan dari korea,yang sempat beberapa tahun lalu tinggal di china mankanya dia begitu bersahabat dengan haechan.

Sore itu zura lupa akan misinya untuk menanyai tentang kematian renjun karena terlarut dalam perbincangan asik bersama ningning dan haechan.

***

Angin bertiup menerbangkan beberapa helai rambut zura yang tengah asik menikmati waktu santai sore didepan cafe sekitar rumahnya.

Hari ini libur sekolah jadi itu waktu luang bagi para gadis atau pun pria  untuk bersantai walau pun sekedar  menyeruput segelas coklat panas karena cuaca dingin di cafe.

Zura tak henti-henti membuka setiap lembaran buku yang dia beli ketika hari pertama pindah kechina,terlarut dalam alur cerita hingga pelayan cafe datang dengan pesanannya.

"Silahkan dinikmati." kata pelayan tersebut tak lupa dengan bahasa sopan dan seulas senyum ramah bagi pembeli.

Diseruputnya segelas susu coklat itu lalu kembali berfokus pada bukunya

Ting..

Nada ponsel miliknya membuyarkan fokusnya pada buku lalu menatap pesan masuk dari aplikasi line.

Dia berfikir sejenak sesudah membaca nama pengirim yang ternyata adalah kakaknya sendiri.

Chanesiyen:
Cepat kembali

Dia engan untuk mengetik walau sekedar  menjawab ya atau tidak,tapi kembali pesan dari siyen masuk yang membuat dirinya harus menjawab sebelum kakaknya mengoceh hal yang menjengkelkan

Chanesiyen:
Ada hal penting
Yang ingin dibicarakan

  
Anda:
Baiklah

Zura bangkit dari  kursinya dengan mengenggam segelas susu coklat yang masih tersisa lalu merapikan sedikit roknya yang kusut tanpa memperhatikan jalan dirinya menabrak seseorang hingga minumannya tumpah.

"Ah,aku minta maaf. " ucap gadis itu.

"Aku juga,apa baju mu kotor?" zura menyelidik pakaian gadis itu dan untungnya tumpahan cokelat panas ditangannya tidak meninggalkan noda disana.

"Sepertinya rok milik mu kotor. " zura segera melihat pakaian yang dia kenakan dan benar saja roknya terkena tumpahan susu coklat miliknya sendiri.

"Ayo." Gadis itu menarik tangan zura hingga masuk ketoilet wanita.

"Kemari aku bantu membersihkannya! " Gadis itu mengelap rok milik zura mengunakan tisue hingga bersih.

"Terima kasih " zura tersenyum lalu membungkuk-an badannya.

"Sama-sama,oh ya perkenalkan nama ku Yiyang,nama mu siapa?" tanyanya.

Segera zura meraih telapak tangan gadis itu untuk menyalaminya "Aku chane zura," Jawabnya. Gadis itu mengangguk senang.

"Kalau begitu aku permisi untuk keluar" pamit gadis itu zura pun mengangguk sambil memperhatikan kepergian gadis itu. Dia melihat ternyata di tas milik Yiyang juga terdapat boneka moomin. Tiba-tiba saja dia ingat dengan pesan dari kakaknya dengan tergesa-gesa  ia keluar meninggalkan cafe tersebut.

[Bersambung]



Ghost Love |HRenjun ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang