30

2.1K 272 5
                                    

   Sebentar lagi semuanya akan segera berakhir.




      Aku memandang kearah luar jendela mobil menghirup dalam- dalam udara kota yang selama ini tidak pernah aku rasakan lagi. Pagi ini aku memutuskan untuk sekolah, lagi pula kemarin juga dokter mengatakan kalau aku sudah lebih baik kak winwin yang menyetir sesekali melirik kearah ku lalu tersenyum.

"Hari ini ujian bukan? Apa kakak sudah belajar kulihat kakak tidak terlalu fokus karena sibuk menjaga ku," kata ku setelah menutup kaca jendela mobil.

" Ya,tapi aku sudah belajar jauh hari jadi tenang saja kau juga harus semangat mengerjakan soal ujian nanti! " jawabnya yang masih fokus menyetir aku tersenyum lalu kembali terdiam.

"Zura sebaiknya kau panggil aku gege saja,kalau kau memanggil ku dengan sebutan kakak aku merasa kalau aku perempuan." ujarnya,aku tertawa
Lalu menganggukkan kepala tanda setuju.

"Baiklah gege!"

mobil kami memasuki area parkiran sekolah.Aku segera turun dari mobil dan menunggu winwin gege keluar dari mobil.

"Zura belajarlah dengan semangat!" ujar winwin gege menghampiri ku lalu mengacak rambut ku dengan gemas.

" Gege kau membuat rambut ku berantakan! " Protes ku.

"Kau tetap cantik seperti itu,cepat pergi kekelas mu!" katanya lalu pergi meninggalkan ku di parkiran.

    Aku pun melangkah pergi  menuju lantai dua menuju kelas tapi kali ini aku berpaspasan dengan kakak haechan dia sedang berjalan dengan seorang gadis tapi dari bentuk tubuh dan modelnya gadis itu adalah yiyang,aku pun ikut berjalan berdampingan dengan mereka.

"Hai kak haechan selamat pagi." sapa ku dengan riang kak haechan tampak terkejut lalu berhenti berjalan.

"Zura kau sudah kembali dari rumah sakit?" tanyanya aku mengangguk. Yiyang ikut berhenti tampak tidak suka dengan kehadiran ku. Gadis ini! kalau saja aku mau sudah ku laporkan dia kepolisi kalau dia pernah  mencoba membunuhku tapi apa boleh buat aku tak punya banyak bukti sekarang.

"Yiyang,ada apa tidak ingin melakukan sesuatu?" pancing ku,yiyang sudah mulai kesal lalu berjalan pergi,haechan bingung lalu berlari mengejar yiyang tanpa memperdulikan ku.

"Sepenting apa gadis pembunuh itu?" tukas ku lalu menaiki tangga menuju kelas.

Seperti pagi biasa dikelas semua siswa sibuk dengan kegiatan masing- masing. Aku hanya lelah harus melihat hal ini setiap hari kenapa?karena sepertinya tidak banyak orang yang menganggap aku ada disini buktinya aku tak punya teman perempuan dikelas ku sendiri.

Tapi sepertinya ada sesuatu yang sedikit berbeda hari ini, seorang gadis yang terkenal pendiam dikelas tampak lebih cantik dengan rambut kuncirnya dan kenapa senyuman itu harus terarah kepada ku?

Ku letakan tas diatas meja lalu duduk dengan tenang,menanti hingga guru memasuki kelas tanpa memperdulikan Tzuyu yang masih memandang ku.

  
***

Jam pelajaran sudah berakhir beberapa menit yang lalu aku meregangkan otot tangan dan leher yang terasa kaku karena terlalu lama duduk memandang kertas soal ujian. Aku memilih untuk terus memakai kacamata minus ku lalu keluar kelas untuk makan siang.

"Zura!" panggil seseorang aku berbalik lalu menatap terkejut kearah Tzuyu sejak kapan gadis ini memanggil ku.

" Ada apa?" tzuyu berjalan menghampiri ku lalu tersenyum.

"Aku ingin makan siang bersama mu,apakah boleh?"  dengan senang hati aku mengangguk lalu kami berjalan bersama kekantin tanpa mempermasalahkan tingkah aneh gadis disamping ku saat ini.

Ghost Love |HRenjun ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang