21

2.3K 296 9
                                    


Pagi-pagi betul zura keluar dari perkarangan rumah untuk mengunjungi tempat pemakaman renjun disebuah kuil.

Udara begitu dingin terasa sekarang sudah memasuki awal bulan november dan itu tandannya musim dingin akan segera tiba. Zura mempercepat langkahnya tubuhnya terasa beku karena dia hanya menggunakan Trench coat biasa.

Tak jauh dari tempat pemakaman zura mampir sebentar untuk membeli buket bunga ditokoh flower shop di perempatan jalan.

" Tolong beri saya satu buket bunga liliy!" pintanya pelayan tokoh mengangguk lalu mulai membungkus bunga liliy tersebut seindah mungkin,zura duduk dikursi kayu,fikirannya penuh dengan bayangan wajah renjun keanehan muncul kembali didalam hatinya bahwa ia juga perlu membantu renjun untuk kembali kealamnya bukan karena benci jika renjun terus saja hadir dihadapannya tetapi ia ingin kalau renjun bahagia disana.

" Nona! " zura terbuyar akan lamunannya mendengar panggilan pelayan tokoh yg sudah siap dengan satu buket bunga liliy ditangannya.

"Maaf apa sudah selesai?" pelayan tokoh mengangguk lalu memberi buket bunga itu zura membayar lalu keluar dari tokoh.

Setibanya ia disebuah kuil yg berada tepat diatas bukit,zura tak sengaja menangkap sosok gadis yg menaiki tangga dengan sebuket bunga mawar putih ditangannya. Zura ikut menaiki anak tangga dan sedikit memperlambat gerak langkahnya agar gadis itu tak melihat dirinya.

Zura memperhatikan dengan serius punggung gadis didepannya,gadis itu menaruh buket bunga lalu berdoa. Zura tak menyangka kalau ada orang lain yg pernah bersama dengan renjun selama hidupnya fikiran zura hanya tertuju pada saeron ia yakin kalau gadis itu saeron,setelah berdoa gadis itu berbalik untuk meninggalkan kuil sedangkan zura bersembunyi dibalik semak-semak didekat tangga.

Matannya membulat ketika ia menatap wajah gadis itu

'itu yiyang,gadis yg aku temui di cafe waktu itu' batinnya

Yiyang semakin menjauh dari kuil lalu zura segera memasuki kuil untuk berdoa dan melupakan sejenak tentang kejadian tadi.

Setelah dari kuil Zura pulang ke rumah keluarga Huang dia takut kalau winwin kahwatir padanya dan benar saja winwin sampai sakit karena mencari-cari dirinya hingga larut malam.

Zura masuk kedalam kamar winwin dengan nampan berisi semangkuk sub ayam dan segelas susu.

" Bagaimana dengan keadaan mu?" zura meletakan nampan itu keatas meja " Sudah lebih baik setelah kau kembali kerumah. " jawab winwin,zura duduk disamping ranjang  " Maafkan aku kak.." gadis itu tertunduk karena merasa bersalah telah membuat winwin sakit tetapi winwin malah tersenyum.

" Kau sama seperti renjun selalu membuat orang lain kahwatir tapi kau lebih kahwatir jika orang itu terluka atau bersedih. " winwin duduk bersandar diranjangnya lalu menggambil sub ayam dan memakannya.

" Setelah itu minumlah obat." kata zura sambil tersenyum lalu keluar dari kamar winwin.

Belum sempat dirinya memasuki kamar dering ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk

Ningning:

Bisa kah hari ini
Kau datang dirumah ku,aku akan menjemput mu 15 menit lagi aku sampai

Membaca pesan itu,zura segera berganti pakaian dengan baju yg lebih tebal sebab diluar pasti udara begitu dingin setelah itu dia keluar kamar dan berpamitan pada winwin.

" Aku akan keluar sebentar boleh kan?" winwin mengangguk " pergi lah dan cepat kembali kalau ada sesuatu telepon saja aku! " zura balas mengangguk mengerti lalu segera keluar kamar dan menuruni tangga tak lama suara klakson mobil terdengar dari luar dan itu ning-ning,zura keluar dari rumah lalu segera masuk kedalam mobil.

" Kau bisa berkendara?" tanya zura pada ning-ning yg masih fokus menyetir.

" Ya seperti itulah." jawab ning-ning,lalu mobil milik mereka memasuki perkarangan  rumah besar.

Zura dan ning-ning keluar dari mobil dan masuk kerumah.

"Duduklah dulu ,aku ingin menggambil nootebook milik ku dikamar. "  zura mengangguk kecil.

Zura memperhatikan sekeliling ruang tamu yg banyak terpampang foto-foto keluarga  ning-ning. Tangannya beralih memegang bingkai foto yg menampakkan foto seorang gadis dengan rambut pendek ,ia mulai menggingat wajah gadis didalam foto itu wajahnya seperti pernah ia jumpai tapi entah dimana.

"Zura?"

zura segera meletakan kembali foto itu setelah ning-ning kembali dengan nootebook digengamannya.

"Aku hanya melihat-lihat foto ini kalau boleh tau ini siapa?" tanya zura pada foto yang ia pegang tadi.

ning-ning duduk disofa lalu meraih foto itu sembari menggelus permukaan foto.

" Dia kakak ku,sudah lama aku tak pernah bertemu dengannya. " mendengar hal itu zura penasaran dan mulai mendengar dengan seksama.

" Memangnya dia pergi kemana?" ning-ning kembali meletakan foto itu.

" Dulu kami pindah ke jepang dan itu keinginan kakak ku kami setuju tapi tidak untuk ayah ku,kakak ku begitu marah dan berangkat sendiri ke jepang sampai kami tiba disana kakak ku hilang kontak dan polisi menemukannya dalam keadaan tidak bernyawa lagi. " jelas ning-ning gadis itu mulai menangis haru sambil bercerita zura tak tega melihat kesedihan yg selama ini ning-ning alami.

" Siapa nama kakak mu itu?" zura kembali bertannya setelah ningning tenang .

" Aku selalu mengenang namanya setiap saat dia kakak ku yg paling aku sayangi dia kim saeron. " zura tertegun setelah mendengar nama itu dia menyadari kalau selama ini orang yg dia cari sudah meninggal,apa selama ini gadis yg sering ia jumpai itu saeron.

" Kau kenapa?" ning-ning menggoyangkan bahu zura hingga gadis itu tersadar.

" Tidak,aku turut berduka cita atas kepergian kakak mu. " ning-ning mengangguk pelan.

Zura meraih nootebook yg digengam oleh ning-ning dan mulai membukanya.

" Ini daftar pengeluaran untuk dekorasi ruangan besok dan hari ini aku ingin kau menemani ku untuk berbelanja,kau mau kan?" zura langsung saja mengangguk tanda mengiyakan " Baiklah kalau begitu ayo pergi!" zura dan ning-ning berjalan keluar dari pekarangan rumah. Mereka memilih untuk berjalan kaki menuju  changchun books wholesale market disana menyediakan segala perlengkapan untuk dekorasi dan letaknya tak jauh dari  kediaman keluarga ning-ning.

Setibanya mereka didepan market mereka masuk bersamaan didalam begitu ramai oleh anak-anak sekolah yg asik melihat lihat atau memilih milih buku-buku keluaran terbaru,mereka berdua berjalan menuju area tempat yg menyediakan berbagai jenis dekorasi.

" Pilihlah dulu bahan-bahan yg diperlukan aku ingin ketoilet sebentar. " pamit ning-ning dan pergi dari pandangan zura.

Zura sedang asik memilih-milih beberapa pita dekorasi,balon dan lainnya.Tapi sampai detik ini juga ning-ning tak kunjung kembali dari toilet.

"Dia dimana?" zura bermonolog dan bertannya pada salah satu pelayan dimana letak toilet.

" Permisi Nona,di mana letak toilet? " wanita muda itu menunjuk tempat dibelakang yg terutulis kata ' Toilet'.

Setelah mengucapkan Terima kasih Zura segera pergi kesana tapi tak ada ning-ning  ia pun kembali berjalan keluar dari market tersebut tapi tubuhnya tak sengaja menabrak bahu seseorang.

"Maafkan aku,kau tidak apa-apa kan?" zura menoleh dan terkejut ternyata itu—




[Bersambung]

Maaf baru update lagi sibuk sama tugas sekolah,terus belum punya ide untuk lanjutin part lainnya tapi diusaha kan pasti segera tamat kok ceritannya.

Ghost Love |HRenjun ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang